OVER THE MOON

418 48 3
                                    







Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!

















"Kak Winni!" Kembali Mahika masuk mengejutkan semua orang.

"Keluar!" Teriak Julia karena kembali terkejut.

"Kak Winnie! Ada vespa merah di depan buat Kakak, katanya dari Inkarina Maheswara!"

"Apa?!"





Tak tahu kontaknya, tak tahu tempat kerjanya, yang ia tahu hanya sahabatnya. Lagipula seharian kemarin, Inka juga Agni tak terlihat bersantap siang di cafe.

Maka dari itu, setelah dari kampus sebelum berangkat kerja, Winka menyempatkan diri menemui Agni. Yang untungnya, kawan dari Inka itu ada di tempat.

"Sini- sini, duduk." Menepuk sofa di sebelahnya, "Gak usah berdiri aja disitu."

Si tamu menuruti si empunya ruangan, duduk di sebelahnya. Baru juga bokongnya mendarat di sofa, Agni justru berdiri. Heran Winka di buatnya, ternyata wanita ini sama saja dengan Inka.

Netranya mengikuti langkah Agni yang ternyata menuju ke lemari pendingin kecil di belakang sofa. Mengambil 2 botol air mineral untuk mereka berdua.

Kembali duduk dengan menyerahkan satu botol minuman yang diterima dengan senyuman.

"Jadi kenapa nih, kemari?" Pertanyaan bernada jenaka dilempar untuk memulai obrolan.

"Maaf ganggu waktu..."

Winka menggantung kalimatnya. Dengan apakah ia harus memanggil? Tante? Ibu? Mengingat Inka tersinggung dengan 2 panggilan tersebut.

"Kak Agni, aja." Cengiran dari Agni membuat Winka lega, setidaknya ia tak harus menerka atau pun bertanya.

"Baik, Kak Agni?" Masih dengan sungkan, "Begini..." merogoh sesuatu dari saku celananya, "Ini..."

Agni menerima kunci motor dari Winka dengan raut bertanya.

"Saya minta..."

Disela dengan cepat, "Aku Kamu, aja."

Mengangguk dengan kaku, "Aku mau minta tolong buat kembaliin kunci itu ke kak Karina..."

"Tunggu!" Kembali menyela bahkan dengan nada tinggi, "Siapa?" Menyelipkan rambut ketelinga, barang kali salah mendengar.

"Kak Karina?"

Membola matanya, salahkah pendengarannya?

"Karina?" Pertanyaan tak yakin diangguki yang artinya benar.

"Kak Karina yang minta di panggil kayak gitu."

Agni tertawa sumbang, tak percaya dan tentu saja. Siapa pun tak di ijinkan si pemilik nama memanggilnya 'Karina', bahkan papanya sendiri pun langsung ditegur.

Ini? Orang lain yang bahkan baru seminggu dikenal? Semudah itu?

"Oke!" Meyakinkan diri sendiri untuk tak penasaran agar tak semakin mumet.

"Kenapa sama kunci motornya."

"Kemaren, kak Karina gak sengaja nabrak motorku..."

"Gak sengaja?! Sengaja itu, anjir!"

"Terus malemnya, kak Karina ngasih gantinya."

Oh!

"Gini aja." Agni tak ingin dapat masalah, apalagi dengan Inka. Kapok!

LIMERENCE (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang