Ares
Send a picture.
Ini maksudnya apa, Ra?
Siapa akarsana_galen? Kenapa dia posting story foto kamu?!
Ra!
Ares
Bagus, chat aku cuma dibaca.
Kamu jalan-jalan sama cowok lain pakai baju kurang bahan gitu, ha?
Apa perlu aku susul ke Jepang sekarang buat buangin baju-baju kamu?
Ra.
Nggak mau bales atau nggak berani bales?
Ara.
Jangan main-main.
Amora menatap horor kolom chat-nya dengan Narendra. Lelaki itu sudah memberondong ponselnya dengan pesan beruntun sejak lima menit lalu.
Amora baru sempat membuka pesannya setelah selesai mandi, dan begitu tanda centang abu-abu berubah menjadi biru, deretan chat baru dari Narendra segera masuk.
Padahal Amora baru saja mau mengetikkan balasan. Tapi ia langsung beralih menghubungi tunangannya itu untuk meluruskan foto unggahan Galen sore tadi.
"Udah selesai seneng-senengnya sama cowok lain?" sindiran Narendra langsung menyapa telinga Amora begitu panggilannya diangkat.
"Kak Galen bukan cowok lain, Res," Amora menghela napas.
Tau begini ia tidak jadi mengizinkan Galen mengunggah fotonya di story tadi.
"Dia kakak sepupu aku," sambung Amora cepat sebelum Narendra berkata macam-macam.
"Sejak kapan kamu punya sepupu selain Ren di Jepang? Mana nama dia jelas-jelas nama orang Indonesia," sembur Narendra, kentara sekali sedang kesal.
"Dengerin dulu," Amora melembutkan suaranya. Percuma kalau ia sama-sama ngotot saat bicara dengan Narendra. Lelaki itu malah akan semakin meledak.
"Kak Galen itu sepupu aku dari pihak Obasan, ibunya Ren-nii. Ayahnya orang Indonesia, makanya nama dia ikut marga Indonesia, Akarsana," Amora membuka pintu kamarnya yang mengarah pada taman, membiarkan angin malam masuk dan membuatnya lebih tenang.
"Kamu nggak pernah cerita," gerutu Narendra.
"Ya, itu karena aku baru kali ini juga kenalan sama Kak Galen. Sebelumnya mana pernah kita saling sapa, ketemu aja cuma dua kali," Amora gemas sendiri karena Narendra masih meragukan identitas Galen sebagai sepupunya.
"Perlu aku panggilin Ren-nii buat jelasin kalau Kak Galen sepupu aku? Atau mau ngomong sekalian sama Ojisan?" tekan Amora halus.
Dengusan Narendra terdengar. "Iya, iya, percaya."
"Tapi awas aja kalau besok aku masih liat kamu pakai baju kurang bahan kayak tadi," suara Narendra sarat ancaman.
"Seriously?" kali ini Amora tidak menyembunyikan kekesalannya.
"Amore," suara Narendra menjadi lebih rendah, membuat Amora seketika merinding. Ini suara Narendra paling berat yang pernah ia dengar.
And damn, that sound freakin' hot!
Kendalikan dirimu, Amora! Ini bukan waktu yang tepat untuk terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIX YOU
Teen FictionAmora cinta mati dengan Allister. Tidak, lebih tepatnya, ia tergila-gila dengan lelaki populer di SMA-nya tersebut. Segala cara Amora lakukan untuk mendapatkan Allister. Termasuk, merundung seorang siswi beasiswa bernama Hana yang mendapat perhatian...