Jika harus kutarik mundur sedikit alur waktunya dan memberitahu apa saja yang Nona Opelia katakan padaku ...
"Dua bulan sebelum usia pertunanganku dengan Mikael tepat satu tahun, di pesta ulang tahun Putra Mahkota, aku memergokimu dan Mikael berada di dalam sebuah kamar bersama-sama.
"Ketika melihat hal itu, tentu saja aku marah dan mengamuk.
"Aku, yang tadinya tidak mengenalmu, jadi sangat amat membencimu. Apalagi setelah mendengar reputasi dan julukanmu sebagai 'Wanita jalang yang selalu berpakaian vulgar dan tidak senonoh'.
"'Berani-beraninya jalang rendahan sepertimu merayu tunanganku!' Itu yang selalu kuucapkan setiap hari karena aku terlalu marah padamu.
"Aku benar-benar membencimu sebab bukan hanya Mikael yang telah kau rebut dariku, tetapi juga posisi sebagai Duchess Coner.
"Aku membencimu karena telah mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Aku sangat membencimu sampai ditahap ingin membunuhmu."
Melihat keteguhan di dalam tatapannya membuatku percaya bahwa kalimat itu bukan hanya berupa kata-kata semata. Nona Opelia bersungguh-sungguh atas ucapannya.
Itu membuatku merinding.
"Waktu terus berlalu. Orang-orang pun lambat-laun mulai melupakan apa yang telah terjadi di antara kita.
"Tapi aku tidak akan pernah bisa lupa.
"Aku selalu membencimu. Bahkan setelah aku menikahi pria lain pun, aku masih tetap menyimpan dendam kepadamu.
"Sampai akhirnya, aku mendengar dari mulut pria yang kini telah menjadi mantan suamiku itu, bahwa bukan kau yang menjadi dalang di balik kehancuran pertunanganku dengan Mikael. Bahwa kau juga hanya korban dari keegoisan pria itu.
"Kehancuran harapanku dan kekacauan kehidupanmu, semua itu ulah Mikael.
"Dia menjebakmu dengan cara kotor dan menjadikanmu sebagai pion untuk membatalkan pertunangan kami.
"Dia mengubah reputasimu, dari yang semula hanya dikenal sebagai 'Wanita jalang yang selalu berpakaian vulgar' menjadi seorang wanita jalang sesungguhnya, yang merayu dan merangkak naik ke ranjang seorang pria untuk menguasai seluruh harta-bendanya.
"Kau dan aku, kehidupan kita sama-sama hancur karena pria sialan itu.
"Tapi hidupmu jauh lebih menyedihkan karena kau tidak bisa lepas darinya ketika dia menikahimu. Kau terikat dengannya. Kau terikat dengan pria yang kau benci seumur hidupmu.
"Perasaanku terhadapmu seketika jungkir balik.
"Aku, yang semula sangat amat membencimu, kini justru jadi mengasihanimu."
Mendengar seluruh penjelasan Nona Opelia membuat tenggorokanku serasa tercekat. Kata-katanya membuatku sangat terpukul hingga akal sehatku menjadi tumpul.
Aku kehabisan kata-kata. Aku hanya bisa menatapnya dalam diam dengan rahang yang jatuh dan pupil mata yang bergetar.
Aku teramat sangat tercengang sampai-sampai tubuhku tidak bisa memberi reaksi.
Aku ... sungguh, ini terasa tidak nyata!
"Jika kau bertanya, kenapa aku mau membantu dan menceritakan semuanya padamu, anggap saja ini sebagai rasa peduli terhadap sesama perempuan."
Itu kalimat terakhirnya sebelum ia pergi meninggalkanku yang masih membatu seorang diri di dalam kamar.
Kembali ke masa sekarang ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Have A Child and Husband [END]
Historical FictionSetelah siuman pasca tenggelam, Katarina dikejutkan oleh fakta bahwa ia telah bersuami dan memiliki seorang anak laki-laki berusia empat tahun. Yang menjadi masalah adalah ... Katarina tidak ingat! Kapan dirinya menikah? Kapan dirinya melahirkan ana...