A/N:
Semua bagian side story akan ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga.Happy reading~♡
.
.
Katarina de Truman.
Seorang gadis berparas cantik yang selalu memanfaatkan wajahnya untuk menarik perhatian setiap mata.
Seorang gadis yang selalu memakai pakaian terbuka untuk memamerkan kulit juga lekuk tubuhnya yang indah guna menjerat para pria.
Seorang gadis dengan pesona mematikan yang begitu menggoda. Ancaman bagi setiap gadis berkekasih, maupun para wanita bersuami.
Seorang gadis yang—Oh? Apakah dia memang masih seorang gadis? Apakah dia masih perawan?
"Dasar perempuan tidak bermoral!"
"Manusia tak beradab!"
"Jalang vulgar murahan!"
Seperti itulah sosok Katarina di mata setiap orang yang mengenalinya.
Apakah itu benar adanya? Entahlah.
Ayah perempuan itu, Alfred de Truman, sang Count Truman, telah lama menitah tegas putri semata wayangnya untuk membuang kepribadian aslinya sehingga ...
Benar. Kenyataannya, Katarina memang terlihat seperti itu, seperti seorang jalang vulgar tak bermoral.
Tatapan puja hingga tatapan mesum, tatapan iri hingga tatapan benci, semua itu sudah menjadi makanan Katarina sehari-hari.
Ia sudah kenyang—Ah, tidak. Ia sudah terlalu kenyang sampai-sampai rasanya ingin muntah setiap saat.
Namun, cemooh dan caci-maki yang selama ini telah susah payah ia telan rupanya belum seberapa. Itu belumlah akhir dari segalanya.
Sebentar lagi ...
Hanya tinggal menunggu waktu sampai kemalangan dan nasib sial terbesarnya tiba.
Sekarang, yang perlu Katarina lakukan hanyalah bersiap dan menunggu. Sebab kini, puncak kehancuran dari reputasinya telah menanti dan siap meledak sesaat lagi.
***
"Tuan-Tuan sekalian, saya permisi ke kamar kecil sebentar ya," ujar Katarina dengan seulas senyum terpatri di wajahnya.
"Oh? Ya, Cantik. Pergilah."
"Apa kau bisa pergi sendiri? Mau kutemani? Daripada nanti tersesat."
"Bersamaku saja kalau begitu! Aku yang paling tahu soal seluk-beluk istana di antara kami. Kau hanya perlu berjalan di sebelahku saja, Katarina. Kakak ini akan memandumu!"
"Apa-apaan kau! Kenapa kau malah menyalipku dan seenaknya mengajukan diri?!"
"Siapa yang menyalip siapa? Kan tidak ada nomor antrean di antara kita."
"Bedebah sialan ini! Kau—!"
"Sudahlah. Jika kalian berdua terus berteriak seperti itu, si Cantik akan takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Have A Child and Husband [END]
Fiksi SejarahSetelah siuman pasca tenggelam, Katarina dikejutkan oleh fakta bahwa ia telah bersuami dan memiliki seorang anak laki-laki berusia empat tahun. Yang menjadi masalah adalah ... Katarina tidak ingat! Kapan dirinya menikah? Kapan dirinya melahirkan ana...