Happy Reading__________
Lisa baru kembali ke villa pada pukul setengah delapan malam. Saat membuka pintu kamar, Lisa langsung menemukan presensi Seungcheol yang baru keluar dari dalam kamar mandi.Melihat Seungcheol keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melingkar pada pinggangnya. Lisa sontak memalingkan pandangannya kearah lain.
Didalam hati, Lisa berkali-kali merutuki dirinya. Kenapa bisa masuk kedalam kamar begitu langsung, tanpa harus memanggil dahulu, orang di dalamnya.
Seungcheol menaikkan alisnya, saat menemukan Lisa yang ada diambang pintu. Tapi pandangan Lisa mengarah pada tembok kamar.
"Ada apa?" kini pandangan Seungcheol ikut mengarah pada tembok yang dipandang oleh Lisa.
Langkah Seungcheol mulai mendekati ke beradanya Lisa. Seungcheol benar-benar penasaran, apa yang dipandang oleh Lisa ditembok.
Berkali-kali Seungcheol perhatikan, tidak menemukan apapun pada tembok yang tengah dipandang Lisa.
"Arkh ~ jangan mendekat! Pasang pakaianmu dulu" Pekik Lisa dengan keras. Lisa menutup matanya dengan telapak tangan.
Seungcheol tidak mendengarkan kata Lisa untuk tidak mendekat. Malahan Seungcheol kepikiran untuk mengusili Lisa dengan cara mendekatinya.
Tangan kekar Seungcheol sekarang, sudah melingkar pada pinggang ramping Lisa. Dagu miliknya, ia tangkup-kan pada leher milik Lisa.
Lisa yang merasa mendapatkan pelukan dari belakang. Sontak terdiam membeku, badannya terasa kaku saat dipeluk oleh Seungcheol. Seungcheol meniup-niup lehernya.
Dan Lisa juga, dapat merasakan dada t*lanjang Seungcheol di punggungnya.
Apakah ini sudah akhir dari segalanya?
Tidak! Ini bukan akhirnya.
Seungcheol bukan hanya meniup-niup tapi juga, ia menghirup aroma badan Lisa. Aroma badan Lisa manis sama seperti permen. Andai dirinya bisa menjelajahi aroma itu lebih dalam, pasti lebih nikmat.
Hanya bisa berandai-andai, kalau berpikir bisa melakukan itu. Mungkin terdengar tidak mungkin, soalnya belum ada kesiapan dari Lisa untuk sekarang.
Seungcheol menepis pikirannya itu. Tanpa ada memberikan satu atau dua kata pada Lisa, Seungcheol langsung mencium sekilas pipi Lisa.
"Buatkan aku kopi, jangan terlalu manis"
Lisa yang mendapat suruhan membuat kopi. Langsung membuka kedua matanya, yang sempat terpejam beberapa menit lamanya.
"Aku membuat kopi? Bagaimana kalau nanti malah kemanisan atau kepahitan" Lisa tidak pernah membuat kopi sebelumnya, mau itu untuk Seungcheol atau siapapun. Yang biasa, membuat kopi untuk Seungcheol, ya pelayan.
"Iya, kau yang membuatnya. Disini tidak ada pelayan, kita harus mandiri membuat makanan" Sebenarnya, Seungcheol bisa saja menyewa pelayan. Hanya saja, Seungcheol tidak mau menyewa-nya, karena Seungcheol ingin mengajari Lisa untuk bertempur didapur dengan peralatan.
"Dan kalau kemanisan?ehmm" Sejenak Seungcheol terdiam, ia mulai memikirkan sesuatu hal. Dan bagi Seungcheol urusan berpikir tidak harus bermenit-menit, jadi setelah dia diam beberapa saat. Akhirnya Seungcheol menemukan apa yang cocok untuk disampaikan pada Lisa. "Aku akan memakanmu dan kalau pahit? Kau harus membuat sarapan pagi selama seminggu"
Memakanku? Apa maksudnya ehem...
Membuat sarapan selama seminggu? Apa dia pikir aku seorang pelayan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Two Year
De Todo[ ON-GOING ] Lalisa Manoban × Choi Seungcheol Ketika Lisa masih berusia sepuluh tahun, orangtuanya sudah menjodohkannya dengan anak tunggal dari kerabat dekat orangtuanya. Mereka juga membuat perjanjian, ketika Lisa sudah beranjak dewasa harus meni...