19. Naughty wife

1.1K 129 15
                                        

Happy Reading


*

*

*


Mereka dua saling diam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Jangan pernah berpikir, kalau Lisa mau memulai dahulu pembicaraan. Jadi yang bisa diharapkan orang memulai disini adalah Seungcheol. Tapi mereka sudah hening selama lima belas menit, sejak mobil melaju dijalanan kota.

Lisa memandang keluar jendela, matanya yang berwarna cokelat itu terus saja menyisiri jalanan kota dengan tatapan penuh kagum. Padahal jalanan ini sudah sering dilewati, tapi selalu saja kesan darinya terkagum-kagum.

Angin dari luar ikut menerpa helaian dari surai panjangnya.

Seungcheol berdeham kecil, setelah akhirnya memulai untuk membuka pembicaraan. Jujur yang membuat Seungcheol tidak membuka mulutnya, karena Lisa yang keluar tanpa memberitahu ataupun izin dahulu dengannya.

"Kenapa keluar tidak minta izin?"

Lisa mengedarkan pandangan kearah Seungcheol dengan ekpresi malas dan nafas dihela pelan. "Kalau aku meminta izin? Apa menurutmu, kau akan mengizinkanku. Tentu tidak bukan?"

Membuang wajahnya kesamping. Tatapan mata sudah bersatu kembali pada jalanan kota. Lisa tidak pernah berpikir, kalau mereka berdua akan terus mempermasalahkan ini.

"Dan yang membuatku kadang berpikir? Kenapa kau selalu tidak mengizinkanku untuk keluar dari rumah, walau itu hanya selangkah saja. Apa yang kau takutkan, ketika aku ada diluaran sana?" Menatap kearah Seungcheol, Lisa masih menunggu jawaban dari pertanyaan ini. Kenapa Seungcheol tidak pernah mengizinkannya keluar sendiri? Kenapa!

"Aku tidak pernah percaya, kalau kau ada diluar sendiri. Pikiranku selalu berpusat, kalau kau akan berduaan dengan yang lain"

"Aku tidak suka gaya pemikiranmu ini. Apa kau tadi ada melihat? Aku berduaan dengan seorang pria, huh?" Kata Lisa.

"Tidak, tapi—" Ucapan Seungcheol langsung diinterupsi oleh Lisa. Sepertinya Lisa masih belum puas melontarkan semua perkataannya untuk sang suami.

"Selama aku menikah denganmu, aku tidak pernah kemana-mana. Aku bukan peliharaanmu Seungcheol, aku istrimu. Tolong perlakuan aku semestinya sebagai seorang istri, jangan mengurungku seperti peliharaan. Apa kau tidak tahu, selama ini aku selalu kesepian tidak memiliki siapapun dan kau mungkin tidak mengetahui ini, karena yang kau pikirkan hanya dirimu" Lisa kembali lagi menyandarkan dirinya di sandaran kursi. Matanya dialihkan keluar jendela lagi. Emosi menyulut dirinya, tapi Lisa masih memampukan diri untuk tidak melontarkan kata-kata kasar dihadapan suaminya ini.

Ya, setiap orang tidak ada menginginkan diperlakukan sedemikian. Dikurung, seolah-olah dirimu adalah seekor peliharaan. Tapi sesungguhnya kau bukan peliharaan disini, kau ada manusia yang memiliki hak kebebasan. Maka sebab itu, Lisa ingin meminta haknya dalam kebebasan.

Hidup dirumah besar berlaku seperti seorang putri, tidak membuat Lisa bahagia. Percuma mendapatkan semuanya, kalau ujung-ujungnya Lisa tetap kesepian. Ketika para temannya mengupdate story mereka bersama dengan teman-teman yang lain, disanalah jiwa iri dengki Lisa bergejolak.

Merasa ada tangan yang akan siap mengenggam, Lisa dengan cepat menepisnya. Berulang-ulang tangan itu berusaha untuk bersatu kedalam genggaman, berulang-ulang juga Lisa menepisnya. Tapi pada akhirnya, Lisa menyerah juga dan membiarkan tangan kanan Seungcheol menggenggam tangannya.

Only Two Year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang