18. Back again to gather

677 92 8
                                    


Happy reading


______


Tolong dimaklumi, kalau ada typo



Seminggu meninggalkan rumah, rasanya tidak ada kerinduan apapun terhadapnya. Yang ada membuat Lisa semakin malas untuk kembali saja. Lisa sudah terlalu menikmati kehidupan bebasnya berjalan-jalan di pantai selama seminggu. Jikalau bisa, mereka tinggal lebih lagi, andainya di sana. Kembali ke rumah, bukanlah harapan terbesar dari Lisa.

Lisa menyeret kakinya masuk kedalam rumah. Rumah ini, tidak ada penampakan baru, tetap sama saja seperti sebelumnya. Yaitu sunyi senyap. There is no life, of course.

Langkah terakhirnya, sudah terhenti didepan kamar. Lisa dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri, kalau suaminya kini tengah mengganti pakaian dengan pakaian formalnya. Pasti ada pekerjaan yang harus dikerjakannya. Biasalah, pria pekerja selalu ada saja kesibukannya. Padahal mereka baru kembali, tapi pekerjaan tidak pernah henti menunggu-pekerjaan selalu tidak sabar untuk dijamah.

Seungcheol memberikan dasi kepada wanitanya. Bukan karena Seungcheol tidak bisa menggunakannya sendiri, tapi Seungcheol lebih suka kalau Lisa belajar untuk melayaninya melalui hal sepele.

"Tersenyumlah, dari awal kita kembali. Kau selalu memasang ekpresi datar ini" Celetuk dari Seungcheol. Seungcheol tidak ada menemukan senyuman ataupun kebahagiaan dari Lisa, semenjak mereka kembali pulang.

Lisa tidak mengindahkan ucapan Seungcheol. Bagi Lisa itu tidak penting sama sekali untuk ditanggapi. Moodnya kacau, karena harus pulang lagi. Padahal, Lisa masih belum siap menjadi anjing didalam kandangnya.

Oh god, apa dia sungguh-sungguh seekor anjing sekarang? Kalau berbicara soal anjing. Apa baiknya, mereka mengadopsi seekor anjing didalam rumah ini, agar dirinya tidak benar-benar menggangap, kalau ia adalah seekor anjing.

Well, itu ide yang bagus. Lisa harus mengajukan kemauannya untuk Seungcheol. Tidak mungkin, kalau keinginan sederhana ini tidak mampu Seungcheol turutin, kalau sampai tidak turutin? Mungkin Lisa akan menggunakan opsi merajuk padanya, selama berhari-hari.

"Setelah aku pikirkan, aku menginginkan sesuatu. Kuharap, kau mau menurutinya" Setelah lama hening, akhirnya ada keniatan juga dari Lisa untuk membuka suaranya.

Seungcheol hanya diam didepan cermin, terus merapikan penampilan yang masih berantakan darinya. Ia merupakan orang yang paling mengutamakan penampilan.

"Katakan, apa yang kau inginkan sayang"

"Aku ingin seekor anjing, please don't reject it"

Sekarang presensi Seungcheol sudah berbalik. Ia dapat melihat dari mata wanitanya-oh, wanita itu menggunakan mata berbinar, dalam mencapai keinginannya. Keinginannya memang tidak sulit dan juga sederhana. Jadi, Seungcheol tidak akan menolak yang satu ini, memelihara anjing tidak akan membuat kerugian.

"Tapi ada syaratnya" Seungcheol tidak akan mengambil sesuatu hal, tanpa ada keuntungan didalamnya. Ia harus mendapatkan keuntungan, dari suatu yang diambilnya.

"Katakan, apa syaratnya?"

"Jadilah istri yang patuh, berhenti melawan ketika aku mengatakan tidak padamu" Sudah lama Seungcheol ingin menyampaikan ini untuk Lisa, tapi selalu tidak ada waktu. Dan hari ini, sudah saatnya untuk menyampaikan itu bagi si wanita keras kepala. "Jadi, bagaimana? Mau patuh demi mendapatkan anjing atau tidak mau patuh, tapi minusnya tidak mendapatkan apapun"

Lisa merasa dijebak. Pilihan didalam keinginan memanglah menjengkelkan. Contohnya sekarang ini, Seungcheol pintar sekali menggunakan keinginannya untuk mencari kesempatan. Patuh? Apa itu patuh, tidak ada catatan di bukunya menjadi seorang yang patuh.

Only Two Year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang