Happy Reading__________
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lisa menangkup dagunya ditelapak tangan miliknya, dia melakukan hal itu karena sudah merasa bosen. Dia sudah duduk dikursi sekitar setengah jam lamanya.Sesekali dia bermain handphone, tapi tetap saja dia merasakan rasa bosan yang begitu besar.
"Aku bosan, apa sebaiknya kita pulang saja" Keluh Lisa kepada ibunya.
"Kita tunggu sebentar lagi, kalau teman ibu masih belum datang juga. Baru kita pulang" Sahut Lucya sambil meratapi handphone yang ada ditangannya, dia sedang menunggu balesan pesan dari temannya itu.
"Ibu, sudah mengatakan perkataan itu dari lima belas menit yang lalu" Lisa menghela nafasnya.
Lucya hanya tersenyum tipis, melihat putrinya menggerutu karena kebosanan. Ya wajar saja, Lisa menggerutu seperti itu. Sudah berapa lama juga, mereka berada ditempat ini.
Pandangan Lucya sekarang teralihkan ke arah suaminya, yang sama halnya dengan Lisa yaitu sama-sama merasa bosan.
Tak berselang setelah itu, muncullah penampakan Clara. Dimana dibelakang Clara diikuti oleh putra tunggalnya.
Dari awal penampakan Clara muncul disorot oleh Lisa, yang kini sudah kembali fokus menatap ke arah depan.
Hal pertama yang ditangkap oleh Lisa dari Clara, yaitu Clara memiliki proposi tubuh yang ideal walau usianya tidaklah begitu muda dan Clara juga rupanya berambut pendek alias sebahu, kalau diistilahkan.
Setelah selesai menilai penampilan Clara tersebut. Lisa memicingkan matanya, ketika melihat pria tinggi menjulang, duduk disebelah Clara.
Hal yang membuat Lisa menatapnya seperti itu, karena Lisa merasa tidak asing dengan pria tersebut. Dia merasa, seperti pernah bertemu sebelumnya. Tapi? Yang menjadi masalahnya disini adalah, dimana dia pernah bertemu dengan pria itu.
'Dimana aku, pernah melihat orang ini' Gumam pelan Lisa, tapi matanya masih tertuju pada pria yang sudah duduk dihadapannya.
Lisa terus berusaha memikirkan, dimana ia pernah melihat pria tersebut. Pria itu seperti tidak asing baginya.
Sama halnya dengan Lisa, Seungcheol juga sesekali curi pandang dengan orang dihadapannya. Dia melakukan hal itu, karena dia ingin memastikan sesuatu.
'Inikan, gadis yang merepotkanku waktu di pesta itu'
Seungcheol juga mulai berpikir, kenapa dia malah diajak untuk melakukan pertemuan dengan keluarga Kwon. Dia sepertinya melupakan sesuatu dari pertemuan kali ini.
Dibenak Seungcheol terasa ada yang mengganjal, tapi apa itu?
Dia merasa kesulitan untuk berpikir sekarang, padahal keadaan cukup hening. Karena yang berada ditempat tersebut, hanya ada mereka berlima saja.
Se-berusaha mungkin, Seungcheol untuk berpikir.
Dalam beberapa menit kemudian, ia mulai sadar akan suatu hal. Disaat itu juga, ia baru teringat tentang perkataan ibunya tiga hari yang lalu. Kalau mereka akan mengadakan "pertemuan dengan keluarga kwon".
Kedua bola matanya, melirik kearah gadis muda yang berposisi tepat di hadapannya. Untung saja, saat Seungcheol melirik kearah depan, orangnya sedang memandang kearah langit-langit ruangan tersebut.
"Jangan bilang, gadis ini " Seungcheol sengaja memotong gumamnya. Sebelum akhirnya, ia melanjutkan lagi. "Tidak mungkin. Tapi? Bisa jadi juga iya" Seungcheol mengalihkan pandangannya kearah lain. Sebelum dirinya tertangkap basah, karena telah melirik gadis yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Two Year
Random[ ON-GOING ] Lalisa Manoban × Choi Seungcheol Ketika Lisa masih berusia sepuluh tahun, orangtuanya sudah menjodohkannya dengan anak tunggal dari kerabat dekat orangtuanya. Mereka juga membuat perjanjian, ketika Lisa sudah beranjak dewasa harus meni...