04. Don't know

1.3K 161 7
                                    


Happy Reading

___________


Pada hari minggu pagi, Lisa pasti akan pergi mengunjungi toko bunga yang berada ditengah kota. Ia pergi kesana, hanya untuk membeli bunga tulip berwarna kuning, yang dianggapnya sebagai bunga terfavorit dihidupnya.

Lisa juga sangat akrab dengan pemilik toko bunga tersebut. Karena pemilik toko bunga itu, adalah temen semasa SMP Lisa dulu.

Nama pemilik toko bunga itu adalah Bambam.

Selama Lisa melihat-lihat bunga yang baru diantarkan ke toko. Bambam berjalan kearahnya. Dan sekarang, ia sudah berdiri disebelah Lisa.

"Sepertinya, kau sangat menyukai bunga tersebut. Aku hampir melihatmu, membeli itu setiap minggunya" Celetuk Bambam.

Karena celetukan Bambam tersebut, membuat Lisa memalingkan wajahnya kearah sebelah "Aku sangat menyukainya" Ujarnya dengan diiringi oleh senyuman tipis.

Bambam meraih bucket bunga yang sudah selesai dan memberikannya kepada Lisa. "Ambil ini, aku berikan gratis untukmu"

"Hey, sejak kapan. Kau menjadi dermawan seperti ini" Lisa menyambut bucket yang diberikan oleh Bambam, tapi matanya masih terarah kearah Bambam.

"Bukan karena aku dermawan memberikan bucket bunga ini dengan cuma-cuma. Tapi, aku memberikan bucket ini. Karena kau sudah menjadi pelanggan setia di toko-ku"

"Kalau begitu, aku akan sering-sering ke sini. Agar mendapatkan bucket gratis darimu" Ucap Lisa.

"Kalau kau datang kesini, hanya minta gratisan. Yang ada, aku bangkrut" Cibir Bambam yang mampu membuat Lisa tertawa pelan.

"Kau tak akan bangkrut, nanti aku akan menghutangin uang untukmu. Untuk jadi modalmu membeli bunga lagi" Bambam menoyor pelan kepala Lisa.

"Kau saja belum bekerja, bagaimana bisa menghutangin uang untukku"

"Kau benar" Lisa hanya Mengangguk-anggukkan kepalanya, karena ia baru mengingat kalau dirinya belum bekerja.

Bambam menoleh kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Ia dengan cepat-cepat mendorong tubuh Lisa, keluar dari dalam tokonya. Walau ini terlihat seperti mengusir, hanya cara ini yang bisa Bambam lakukan, untuk menyuruh Lisa pulang ke rumahnya.

Lisa tentu saja tidak keberatan, ketika tubuhnya didorong paksa dari dalam toko. Karena ia sudah sering diperlakukan seperti ini oleh Bambam, ketika ia berlama-lama di tokonya.

"Cepatlah kembali pulang" Bambam sekarang, sudah berada diluar tokonya.

"Kau harus mendorongku, mencapai parkiran"

"Kau pikir, aku bodyguard-mu" Bambam berdiri didepan tokonya dengan tangan melipat di dada.

"Apa kau akan membiarkan, gadis kecil sepertiku berjalan sendirian ke arah parkiran" Lisa menatap kearah Bambam dengan mata berbinar-binar.

Hanya dengan tatapan Lisa seperti itu. Langsung membuat Bambam tergerak menuruti kemauan Lisa, yang hanya membuang-buang waktunya saja.

Sebenarnya Bambam merasa konyol, bila ia harus mengantarkan Lisa mencapai parkiran. Sedangkan parkiran serta tokonya, hanyalah tujuh langkah dimulai dari depan.

Sesampainya Bambam diparkiran. Ia membukakan pintu bagi Lisa. Tidak mungkin bagi Lisa membuka pintu sendiri, apalagi ia sedang memegangi bucket bunga yang lumayan besar.

Only Two Year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang