23. Misunderstand

324 68 16
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Silahkan untuk mengunjungi cerita sebelumnya untuk menyamakan alur setiap chapture.





—————






Lisa duduk termenung di tepi ranjang, kedua kakinya tergantung lesu, diayunkan perlahan ke depan dan belakang. Wajahnya masam, bibirnya maju, tanda kesal yang kentara.

"Mengapa aku harus, mau mengurung diri di tempat ini? Dan yang lebih anehnya, kenapa aku menurutinya begitu saja? Ini bukan diriku yang biasa," gerutunya dalam hati.

Matanya melirik sinis ke arah pintu kamar yang tertutup rapat, seolah-olah itu adalah sumber dari segala kekesalannya. Ia menghela napas panjang, berusaha menenangkan diri, namun emosi masih bergejolak di dalam.

"Awas saja dia! Berani-beraninya tadi, menatapku seperti itu! Akan ku beri perhitungan dia! Lihat saja nanti" ancamnya dengan nada geram.

Tiba-tiba, Leo, kucing kesayangannya, melompat naik ke atas tempat tidur dan menghampirinya. Dengan gerakan lincah, Leo melompat ke pangkuan Lisa, mencari kenyamanan dan kehangatan.

"Ada apa, Leo?" tanya Lisa lembut, mengusap bulu halus kucingnya dengan sayang.

Leo lebih bergerak sedikit, memutar tubuhnya beberapa kali, sebelum akhirnya berbaring nyaman di pangkuan Lisa. Suara dengkuran halusnya terdengar tenang, menenangkan Lisa yang sedang dilanda emosi.

"Kenapa kau selalu tidur, Leo? Bangunlah dan temani aku bermain," ujar Lisa, sebenarnya ia tahu kucingnya itu sedang mengantuk.

Lisa menghela napas panjang, bahunya merosot lesu. "Percuma saja, berbicara peribahasa kepada makhluk yang tak mengerti artinya," gumamnya, seraya mengusap bulu Leo dengan sayang. "Tidurlah kalau begitu," ucapnya lembut, membelai kucing kesayangannya dengan penuh kasih.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Seungcheol, suaminya. Pria itu melangkah dengan mantap mendekati Lisa. Melihat kedatangan suaminya, Lisa dengan segera bangkit dari tempat tidur, menggendong Leo, dan bergerak menjauh. Ia siap untuk pergi menuju pintu kamar yang terbuka.

"Kau mau ke mana?" tanya Seungcheol, menghentikan langkah Lisa.

Dengan sinis, Lisa menjawab, "Bukan urusanmu." Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah melewati pintu kamar dan keluar, meninggalkan Seungcheol sendiri dengan pertanyaan.

Seungcheol mengusap wajahnya kasar, frustrasi dengan sikap istrinya. Ia menyusul Lisa, namun wanita itu berjalan dengan cepat, seolah ingin menjauh darinya.

Di anak tangga, keduanya berjalan berselisih. Seungcheol mencoba meraih bahu Lisa, namun wanita itu dengan cepat menepis sentuhan suaminya, menepis tangannya dengan kasar. "Jangan sentuh aku! Pergi sana, aku muak melihatmu," ucapnya dengan nada dingin.

Only Two Year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang