🧶 тαηgℓє∂ 🧶
Di dalam kamarnya, Fanny berkaca sambil merapikan seragam putih abu-abu yang ia kenakan. Sambil sesekali mengecek rambutnya yang baru saja ia potong. Tepatnya, ia sedikit memotong poninya yang sudah masuk ke mata.
"Nggak kependekan kan, ya?" monolog Fanny.
Tepat saat itu, ponsel Fanny berdenting menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Setelah membacanya, ia langsung berjalan keluar, tidak lupa untuk mengunci pintu sebab pagi ini tidak ada siapapun di rumah selain dirinya.
"Pagi!"
Gadis itu tersenyum tatkala seorang laki-laki di atas motor menyapanya. "Pagi!" Balasnya.
Laki-laki itu tersenyum, lalu memberikan sebuah helm pada Fanny. Namun, Fanny tidak langsung memakainya.
"Kok nggak dipakai helmnya?" tanya laki-laki itu.
Setelah ditanya, Fanny baru mengenakan helm itu. Kemudian naik ke atas motor beat hitam milik Azka, kekasihnya.
"Kamu jemput pagi banget?" tanya Fanny.
"Iya, aku ada rapat dulu sebelum masuk. Soalnya jam pertama, ada hafalan. Jadi nggak bisa dispen." Jawab Azka.
Omong-omong, Azka ini adalah ketua OSIS. Sebentar lagi ia akan lengser karena mengingat kelas 12 sudah waktunya fokus pada ujian. Dan sekarang ini adalah waktu tersibuknya.
"Pegangan, Fan. Kita jalan, ya." Ucap Azka.
Fanny mengulurkan tangannya ke pinggang Azka, kemudian berpegangan pada jaket laki-laki itu. Wangi. Hal yang paling Fanny suka pada kekasihnya itu adalah wanginya. Biarpun seharian beraktivitas, Azka akan selalu wangi sepanjang hari.
20 menit perjalanan ke sekolah, Fanny dan Azka tiba di parkiran. Masih sepi, mengingat ini masih jam 6.10. Yang mana anak-anak akan baru datang pukul 6.30 atau sekolah akan terasa padat di jam 6.50.
"Nanti istirahat pertama ke kafetaria, yuk!" Ajak Fanny ketika keduanya berjalan di koridor.
"Kayaknya aku masih di ruang OSIS jam segitu, Fan. Zuhur juga aku kayaknya keluar deh. Atau... pulang nanti kita bareng deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGLED
Teen FictionHidup itu banyak genre-nya, unpredictable, dan kusut! Kusut kayak rambut saya😮💨