sembilan; lebih maju

44 5 99
                                        

Maaf, yaa🙏🏻

🧶 тαηgℓє∂ 🧶

Malam minggu. Dari dalam kamarnya, Claudia melihat Hesa yang baru saja pergi menggunakan motornya. Bajunya rapi seperti biasa, pakai helm, juga meninggalkan senyum manis untuk Bundanya yang selalu mengantar Hesa ke depan rumah setiap pergi.

Biasanya, malam minggu begini ia pergi dengan tetangga depan rumahnya itu untuk jajan. Di alun-alun banyak jajanan, bisa pilih macam-macam cukup dengan jalan kaki setelah parkir. Sudah seperti wisata kuliner.

Tapi sayangnya, malam ini ia tidak pergi. Hesa sepertinya punya urusan yang tidak ia ketahui. Ah, lagipula ia siapa harus tahu apa urusan Hesa? Ia hanya seorang teman yang dianggap adik oleh laki-laki itu.

"CLOOO!!"

Mata Claudia beralih ke arah lain. "Lah?"

"JAJAN YUK!!" Teriak orang itu.

"LO NGAPAIN?"

"AYO JAJAN!! GUE ABIS DAPET DUIT DARI KAKAK GUE!!" Cengir orang itu.

Claudia mengernyit, tapi kemudian ia memberi gestur 'tunggu' pada orang itu. Ia berbalik badan, turun ke bawah dengan cepat dengan hanya membawa uang seadanya.

Tidak masalah, toh piyama yang ia kenakan bagus. Piyama mahal, jadi tidak akan terlihat seperti gembel.

"Mau ke mana, Clo?" tanya Ayah Claudia yang ada di dapur.

"Disamper jajan, Yah. Boleh?"

"Sama Hesa?"

"Bukan. Disamper Sean, Yah."

"Pacaran kah?"

Dengan cepat Claudia menggeleng. "Nggak ih, temen doang. Clo jalan dulu, Yah."

"Jangan lupa helm. Jangan pulang kemalaman."

Gadis itu mengangguk, kemudian pergi keluar rumah untuk menghampiri Sean yang masih duduk manis di atas sepeda listriknya.

Gadis itu mengangguk, kemudian pergi keluar rumah untuk menghampiri Sean yang masih duduk manis di atas sepeda listriknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinn tinn~

"Lah, ada Tata?" kaget Claudia.

Tata yang baru datang dengan motor maticnya menaik-turunkan kedua alisnya. "Hai! Hahaha, yuk malem mingguan."

"Kalian janjian?"

"Iyalah! Tuh, gue disamper Tata." Jawab Sean.

"Buset. Kalau gitu ayo lah!" Claudia berjalan menuju motor Tata.

"Ngapain sama gue? Tuh Sean kosong," ucap Tata.

"Nggak mau, pegel. Sama lo aja." Gadis itu naik ke jok belakang motor Tata.

"Asyik, gue sendiri. Nggak berat deh." Cengir Sean. "Btw, Hesa beneran pergi, ya?"

Claudia mengangguk singkat.

TANGLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang