dua puluh; farewells

37 2 24
                                    



🧶 тαηgℓє∂ 🧶





🧶 тαηgℓє∂ 🧶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧶 тαηgℓє∂ 🧶


Tahun telah berganti, orang-orang pasti mengharapkan yang terbaik untuk tahun yang baru ini, serta dijauhkan hal-hal buruk atau dihindari dari momen tidak menyenangkan di tahun yang lalu.

Malam pergantian tahun baru lalu, tentu mereka rayakan dengan sukacita. Tapi rasa-rasanya, mereka jadi ingin libur terus. Hampir seminggu libur tidaklah cukup sebenarnya.

"Abis tahun baruan kok UAS,"

Sania melirik Tata, adiknya, yang memang menyindirnya karena hari ini ia akan UAS. Jelas liburan kemarin jadi ada beban karena harus belajar. Ya walau Sania sendiri penganut sistem kebut semalam, sih.

"Daripada abis tahun baruan meninggal?" celetuk Sania.

"Anjir, amit-amit. Ucapan lo, Kak."

"Ck! Ya kan gue bener?" Sania menyantap nasi uduk yang dibeli Mamanya. "Mama jalan pagi banget, ada apa deh?"

Tata menyeruput teh panasnya. "Mau ketemu pacar kali."

"Lu yang bener aja, anyink!"

Gadis SMA itu tekekeh. Sebenarnya dia juga tidak tahu kenapa Mamanya pergi pagi-pagi sekali. Tapi sudah biasa juga, jangan heran.

"Kak, hari ini anterin dong." Ucap Tata.

"Nggak mau, gue kelas jam 10."

"Ck! Ya ntar kan bisa balik lagi, terus bobo cantik."

"Emang Naren ke mana?"

"Mobilnya dipinjem sepupunya,"

Sania mengernyit. "Dia kan ada motor."

"Motornya rusak abis dipinjem omnya."

"Minta tolong jemput Hesa ajalah," kata Sania, dia malas harus bolak-balik.

"Cowok lo?? Jemput gue??"

"Ya terus?"

"Ntar gue tikung... gimana?" Tata menaik-turunkan kedua alisnya.

"Gue buang ke sungai ya lo, Ta."

Tata terkekeh, kemudian kabur ke kamar untuk mengambil ponselnya. Tanpa basa-basi, dia menelepon Hesa dan minta jemput atas perintah kakaknya.

Sementara Sania masih diam di tempat menikmati sarapannya dengan santai. Hesa juga sempat mengiriminya pesan perihal akan ke rumah jemput Tata, yang jelas membuatnya senang.

20 menit kemudian, Hesa sampai. Sania itu terkadang masih suka mikir, kenapa dia bisa pacaran dengan anak SMA seperti Hesa gini. Lucu saat memakai seragam putih-abunya, tapi jika sudah ganti ke pakaian main, malah kayak pacaran sama senior di kampus.

TANGLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang