Lain Sania dan Nina, lain pula Bianca. Anak itu tidak pergi ke pasar malam, tidak level. Tepatnya, tidak ada yang mengajaknya, sih.
Lagipula hari ini Bianca ada acara. Salah satu sepupunya ulangtahun dan dia harus datang ke acara birthday party yang diadakan di hotel bintang 5.
Suasana aula hotel yang mewah, terasa sangat meriah. Puluhan orang datang dengan pakaian yang luar biasa cantiknya. Bisa dibilang seperti adu outfit, atau gaun.
Dia yang datang hanya dengan mengenakan dress hitam yang terbilang tertutup, sedikit insecure.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentunya, Bianca sedikit tidak nyaman dengan acara ini sebab mereka berbeda pergaulan. Ya bisa dibilang pergaulan Bianca itu dilingkup anak baik-baik, sementara sepupunya ini...
Brukk
"Sorry,"
Bianca terkejut saat seseorang menabraknya dan pergi setelah mengucap 'maaf'. Baik, itu Bianca terima karena orang itu masih punya manner.
"Anjirlah, ciuman sampe nabrak orang gitu." Itu yang bikin Bianca kesal, alasan dibalik orang itu menabraknya.
Akhirnya, ia berpindah posisi, mencari tempat yang lebih sepi. Yaitu meja camilan.
"Sampai kapan gue harus terjebak di tempat ini, dude? You know I don't like a crowded places, right?"
Bianca baru saja ingin tenang, justru terkejut dengan ucapan atau lebih terdengar seperti omelan seorang laki-laki yang berdiri di sebelahnya.
"Damn, you shouldn't have asked me out here if you ended up bringing a bitch to the room!" Orang itu terlihat mengkhiri panggilannya. "Gila kali nih anak, ya." Gerutunya lagi sebelum orang itu menyadari tatapan Bianca.
Buru-buru Bianca mengalihkan pandangannya untuk mengambil camilan yang ada.
"Sorry, ya, kayaknya gue annoying banget." Ucap laki-laki itu.
"O-oh, that's okay, don't worry about me." Jawab Bianca.
"Hm... gue cuma kesal sama rekan yang udah ajak gue ke sini. Sekarang malah harus nunggu dia ngeroom sama cewek yang baru dia temuin."
Bianca terkejut saat laki-laki itu mengatakan hal segamblang itu. Dia tidak bodoh kok, dia paham soal seperti itu. Tapi serius, Bianca kaget.
"Eh, sorry, gue berisik, ya? Haha."
"Enggak apa-apa, beneran. Masih berisik acara ini, serius. Jujur, gue juga nggak suka tempat kayak gini. Kalau aja bukan karena yang ulangtahun itu sepupu gue, i wouldn't have come either."
"Oh, really? Hahaha. Jadi kita terjebak di tempat yang nggak semestinya, ya?"
Bianca mengangguk sambil menenggak air dari gelas.