dua belas; cwk aneh

23 3 55
                                    

Maaf ya kalau ada
kata-kata kasar.
Belum disemen alus🙏🏻

🧶 тαηgℓє∂ 🧶



Pagi ini Claudia berangkat sekolah bersama Hesa, seperti biasa. Padahal ada Ayahnya yang mau antar karena hari ini sedang libur. Tapi Claudia hanyalah anak remaja yang sedang dimabuk cinta, ingin banyak-banyak bersama pujaan hati dibanding Ayahnya sendiri. Durhaka memang.

"Sa, di samping lapangan komplek depan ada pasar malem tau." Kata Claudia.

"Oh ya? Baru?"

Di belakang, Claudia mengangguk. "Iya, tapi cuma seminggu. Ke sana yuk nanti?"

"Jangan hari ini, kan kita mau kerkom senbud di rumah Sean."

"Kapan? Malem minggu?" cengir Claudia, biar bisa pura-pura malam mingguan gitu ceritanya.

"Hm, besok aja gimana?"

"Malem jumat? Ih, nggak ah. Pamali!"

Hesa di depan terkekeh. Terlihat dari punggungnya yang bergetar. Apalagi sekarang mereka sedang berhenti di lampu merah.

"Ya udah, malam sabtu?" tengok Hesa ke belakang.

"Kenapa nggak malam minggu aja?"

"Hmm...ㅡ"

"Ada kencan, ya?" potong Claudia. Sakit sih.

"Hahaha, bukan kok. Mau main aja."

"Ya udah kalau gitu, malam sabtu kita ke sana, ya?"

Hesa mengangguk, lalu kembali fokus ke lampu merah. Agak lama, karena ini adalah lampu merah jahanam part 2, setelah yang part 1 ada di sebelum sekolah mereka.

Tiba di sekolah, Claudia jalan beriringan seperti biasanya. Tapi Hesa suka melipir-melipir dulu karena disapa teman-teman dari kelas mana saja. Sok seleb dia.

Tapi lucunya, Claudia malah ikut berhenti, tapi beberapa langkah di depan. Dan begitu saja sampai mereka masuk ke dalam kelas.

"CLO! GUE PUNYA MOCHI, MAU NGGAK?" pagi-pagi Sean sudah berteriak.

"Jangan mau, rasa cokelat promag!" Kata Fanny yang sedang piket di ujung kelas.

"Hah? Cokelat promag apaan?" tanya Claudia seraya mendudukkan dirinya ke kursi.

Sean dengan cepat memperlihatkan sebuah mika berisi berbagai macam mochi rasa-rasa. "Matcha, chocomint, sama mintchoco."

Claudia mengernyit. "Sama aja, chocomint sama mintchoco."

"Beda! Kalau chocomint itu dasarnya cokelat, isinya mint. Kalau mintchoco dasarnya mint ditabur chocochips." Jelas Sean.

Gadis itu menghela napas. "Nggak doyan semua."

"Payah! Cobain dulu, enak tau!"

"JANGAN MAU! LO KAYAK LAGI SIKAT GIGI PAKE COKELAT NANTI." Teriak Fanny yang sekarang sudah di depan pintu.

"Apa sih? Apa sih?" Hesa menghampiri. "Oh, mochi jahanam." Katanya.

"Mulut lo ya, anjir." Protes Sean.

Hesa terkekeh, tapi dia mengambil 1 yang rasa matcha. Kemudian Sean kembali menyodorkan pada Claudia, memaksa agar anak itu ambil satu.

Akhirnya, Claudia ambil satu, rasa yang sama dengan Hesa. Ya walau dia tidak terlalu suka sih, tapi daripada dua rasa lainnya. Bisa muntah-muntah nanti dia.

Sementara di parkiran sekolah, Jayden dan Azka baru saja tiba. Tanpa sengaja keduanya bertemu di parkiran.

"Lho, sendiri, Jay?" tanya Azka.

TANGLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang