-Author's Point of View-
Salsa mencampurkan bawang putih yang sudah di gorengnya terlebih dahulu dengan cream dan juga mayonaise yang terdapat pada sebuah mangkok kecil, lalu tangannya dengan lihai menyalakan wajan yang sudah terisi minyak goreng seperempat bagiannya. Kemudian, dia mengambil ayam fillet yang sudah dipotong memanjang dan memasukkannya ke dalam wadah lain yang sudah terisi dengan tepung bumbu.
Jari-jarinya membolak-balikkan potongan ayam itu sehingga semua bagiannya tertutup rata. Salsa memeriksa minyak yang dipanaskannya, setelah dirasa panasnya sudah cukup, dia mencuci tangannya yang kotor karena tepung tadi lalu mengambil capit untuk mencelupkan potongan-potongan ayam tadi ke dalam minyak panas.
Sembari menunggu ayamnya masak, Salsa mengaduk campuran bawang putih goreng, cream, dan mayonaise dengan sendok makan untuk membuat garlic sauce. Setelah selesai, Salsa memanaskan teflon anti lengket dan mengambil lembaran tortila untuk dipanggang sebentar diatasnya. Sesekali tangannya membolak-balikan ayam yang sedang di gorengnya.
Lima lembar tortila yang sudah selesai dipanaskan, ditumpuknya pada sebuah piring putih, tangannya beralih mengangkat potongan ayam yang telah masak kemudian mematika kompor.
Salsa mengambil selembar tortila dan mengisinya dengan beberapa potongan ayam, sayur-sayuran seperti wortel, tomat, dan mentimun serta selada yang sudah dipotong memanjang. Ia melumurkan garlic sauce buatannya tadi diatasnya, kemudian melipat tortila tersebut. Setelah usai, Salsa meletakkannya pada sebuah piring lain berbentuk daun dan mengisi tortila-tortila lain dengan isian yang sama sampai lembaran kelima.
"Selesai..." Ucapnya ceria memandang lima buah chicken wrap hasil buatannya pagi ini dan meletakkannya di meja makan.
Salsa mengambil 3 buah piring yang ada di rak piring tepat diatas wastafel bergaya minimalis ini dan meletakkannya satu-satu sesuai susunan pada meja makan. Lau dia beralih mengambil 3 gelas serta sepasang pisau dan garpu.
"Udah Mom?" Tanya sebuah suara mengagetkannya diiringi rengkuhan pada pinggangnya. Salsa sudah bisa menebak itu adalah Lian karena memang setiap pagi selama enam hari ini, dia mendapatkan perlakuan seperti itu dari Lian seusai menyiapkan sarapan.
"Iyaa, udah. Pagi ini chicken wrap yaaa. El mana?" Tanya Salsa. Lian beralih duduk di salah satu bangku lalu menghirup lima tangkup chicken wrap yang sudah tersedia di meja.
"Mmmhhhhh, wanginya... Jadi pengen cepet-cepet nikahin kamu deh. Jadi kalo sebelum kerja gini, dibikinin sarapan dulu."
"Lebay dasar!" Balas Salsa sambil mengambil susu cair rasa coklat dari kulkas dan meletakkannya di meja.
"Daddyy... Ayooo...." Panggil El dari arah kamar utama.
"Maaf yaaa Mommy, Daddy tinggal bentar. Daddy ada janji mandi bareng sama El. Nanti kalo kita udah resmi, janji deh Mommy bakal boleh ikut juga mandi bareng sama kita."
Takkkk! Sendok makan yang digenggam Salsa mendarat di kepala Lian.
"Udah cepet sana susul, nanti telat." Ucap Salsa dengan galak.
"Sabar, untung cinta..." Gumam Lian mengelus dada yang dibalas plototan oleh Salsa.
"Byeee Mommy..." Ucap Lian mengecup singkat pipi Salsa lalu berlari memasuki kamar utama. Salsa menggeleng meligat tingkah Lian yang memang terkadang kekanak-kanakan.
Sembari menunggu dua prianya itu seleaai dengan uruaan mereka, Salsa kembali berkutat dengan pekerjaan rumahnya di pagi hari yang memang sudah menjadi rutinitasnya belakangan ini. Bangun pukul lima pagi membangunkan Lian lalu El yang tidur di kamar tamu, melaksanakan sholat subuh bersama, membuat sarapan, sementara Lian dan El jogging keliling kompleks.
![](https://img.wattpad.com/cover/373856272-288-k979630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You
General FictionSelalu mendapat hinaan sebagai gadis cupu, tidak menarik, tidak laku, dan sebagainya, membuat seorang gadis bernama Princess Salsa Narendra nyaris depresi. Terlebih lagi nama yang orang tuanya berikan semakin menambah beban untuknya. Bukan hanya nam...