EL mengintip Salma dari jendela kecil yang terpasang di pintu ruang perawatan Salma yang kini sedang disuapi Salsa sesendok demi sesendok bubur. Ini adalah hari ketiga Salma menghuni ruang Anggrek I dilantai 8 rumah sakit ini dan dari kondisi yang Rara ceritakan kini Salma berangsur membaik.
"Makan yang banyak sayang biar cepat sembuh." Ucap Salsa yang dapat di dengar El.
"Gimana El?" Seseorang menepuk bahu El. El memutar tubuhnya kearah belakang menatap sesosok pria berusia hampir 40 tahun itu.
"Gitu deh Om. El cuma dimintai keterangan sejak El nyelametin Caca. Selebihnya El nggak mau nanya-nanya tentang si keparat itu." Muel menggangguk lemah memahami.
"Dan polisi juga masih tetap butuh Caca buat bersaksi di pengadilan nanti, tentang gimana caranya dia bisa ada di mobil si keparat itu walaupun si keparat itu udah ngakuin gimana cara dia bisa nyulik Caca, tapi tetep aja keterangan Caca dibutuhin supaya hasilnya lebih konkrit."
"Tapi gimana bisa El kita bikin Caca bersaksi kalau keadaan dia lagi kayak begini?" El terdiam sejenak. Napasnya berhembus berat karna memikirkan hal yang sama. Biar bagaimana pun Salma memang harus segera membantu penuntasan kasus ini, tapi melihat kondisinya sekarang yang seperti ini, apa bisa?
"Rencananya nanti sore Mommy mau bawa Caca ke rumah Oma, Om. Rumahnya tepat di depan rumah Caca yang dulu karna kata Kak Rara itu bagus untuk membantu pemulihan Caca, supaya lebih cepat, Caca harus dibuat senyaman dan serileks mungkin. Nahh, Mommy punya ide supaya Caca sementara tinggal disana karna Om tau sendirikan? Kalo di rumah tante Elyssa pasti dia bakal kebayang sama kesakitan dia dulu terus kalo di rumah El, bisa-bisa dia ngamuk karna emang El juga salah satu sumber yang bikin dia jadi takut.i" Ucap El pelan memandang Salma kembali yang kini sedang disodori segelas air putih.
Muel mengusap bahu El, menyalurkan rasa tenang kepada remaja labil itu. Dua hari lalu dihadapan kedua orangtuanya, Elyssa, Muel serta Rara, El menjelaskan kemungkinan penyebab mengapa Salma juga takut melihatnya. Tentu Elyssa, Muel terlebih Rara yang memang mengenal baik sepupunya itu kaget tak menyangka jika El akan menerima permainan sebodoh itu walaupun dengan imbalan menggiurkan.
Namun, akhirnya mereka, terutama Elyssa mencoba sabar dan memaafkan prilaku El tersebut karna kini melihat kesungguhan yang ada di diri El kepada putri satu-satunya. Terlebih lagi Elyssa tahu bahwa El memang sangat menyayangi Salma sedari kecil, terbukti dengan hiburan dan kecupan sayang yang El berikan kepada sang gadis yang sering mengeluh kepada El tentang Papanya yang jarang pulang ketika kecil.
"Gimana Tante Ellysa, Om?" Tanya El mengingat Mama Salma yang kemarin sempat tak sadarkan diri secara tiba-tiba karena tak tidur semenjak dia menginjakkan kaki di rumah sakit ketika tahu tentang kecelakaan yang dialami Salma.
"Dia udah Om paksa buat istirahat di rumah El. Om bilang kalo dia ada disini pun tetep aja nggak ada gunanya. Emang sedikit kejam sih perkataan Om, tapi ya mau gimana lagikan?" El terkekeh pelan mendengar penuturan Muel yang notabennya juga Om kandung dari Salma.
"Harusnya kata-kata itu ditujuin buat kita juga Om." Ujar El tertawa kecil dibalas dengan anggukan setuju oleh Muel.
"Kayaknya Om bakal batalin niat Om buat nikahin Mama Caca, El. Om nggak tega liat Caca kayak gini." Muel berseru lemah sambil mendaratkan pantatnya di jajaran kursi tunggu dekat ruangan Salma. El menghampiri Muel dan duduk disebelah pria itu.
"Om tau kalo Caca sebenarnya sayang sama Om, cuma dia nggak mau kalo posisi Papanya diganti sama Om. Padahal niat Om bukan mau mengganti, cuma pengen ngelindungi dia dan Mamanya, ngecurahin kasih sayang sebagai Ayah yang hilang dalam hidupnya sejak kematian Papanya." El menatap Muel sendu. Mencoba menyikapi bijak permasalahan yang kini dihadapi Muel ketika mereka saling bertukar cerita kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You
Ficción GeneralSelalu mendapat hinaan sebagai gadis cupu, tidak menarik, tidak laku, dan sebagainya, membuat seorang gadis bernama Princess Salsa Narendra nyaris depresi. Terlebih lagi nama yang orang tuanya berikan semakin menambah beban untuknya. Bukan hanya nam...