17. Serangan Panik

49 25 23
                                    

Keesokan harinya ada penerimaan anggota baru di beberapa klub. Keysha berniat untuk memasuki salah satu dari dalam klub dance atau seni sastra. Dia dia berharap bisa diterima di salah satunya.

Sebenarnya dia ingin memasuki klub seni lukis, karena Shin juga mengikuti klub tersebut. Tapi Keysha kembali mengurungkannya. Terlalu sering bertemu dengan Shin bisa saja akan membuat Shin curiga karena memahami kebiasaan Keysha dan Seira yang sama.

Kini Keysha mengantri untuk pengujian memasuki klub dance bersama Cho. Setiap peserta diberi waktu 3 menit untuk memperlihatkan kemampuannya menari

Padahal Keysha belum memiliki persiapan sama sekali. Keysha tampak kebingungan harus memperlihatkan bakatnya?

"Nomor 27, silakan masuk!"

Kata seorang pengurus.

"Key, giliran kamu! Berjuanglah!" kata Cho menyemangati Keysha.

"Hhm! Aku akan berjuang!" Keysha mengangguk lalu memasuki ruangan seleksi.

Namun, betapa terkejutnya Keysha ketika dia melihat deretan bangku juri.

Kenapa yang menjadi jurinya Leon, Natasha dan Bunga? Bagaimana ini? Mengapa harus mereka?

Batin Keysha merasa tidak nyaman.

Keysha tidak mempermasalahkan keberadaan juri lainnya. Namun, ketiga juri yang dikenalinya itu sungguh membuatnya tidak nyaman.

"Apa kehebatanmu? Memang lo bisa menari?" tanya Bunga meremehkan.

"Kenapa tidak ke klub merangkai bunga aja?" Natasha memojokkan.

Keysha mengepalkan tangannya dan menatap tajam kedua gadis itu.

Kalian meremehkanku? Aku akan memperlihatkan sesuatu yang menakjubkan!

Batin Keysha mulai melakukan salto ke belakang.

"Hiatthh!! Salto ke belakang!!"

Natasha, Bunga, dan Leon terkejut melihatnya.

Hehehe makanya jangan ngeremehin aku! Sekali lagi ah!!

Batin Keysha kembali melakukannya.

Namun, kaitan roknya terlepas dan roknya melorot. Keysha tampak panik dan seketika wajahnya memucat.

Oh tidak! Ini memalukan sekali!!

Batinnya frustasi.

Natasha, Bunga dan beberapa juri lainnya tertawa terbahak-bahak. Kalau Leon sih .. agak ditutupin tertawanya ...

"Coraknya kuda poni!" Bunga tertawa menyebalkan.

Mampus! Aku harus bagaimana rasanya malu sekali.

Batin Keysha semakin frustasi.

Tiba-tiba saja pintu ternuka. Cho datang dan langsung melepaskan jaketnya. Dia melilitkan jaketnya pada pinggang ramping Keysha, untuk menggantikannya sebagai ikat pinggang Keysha.

"Baik! Sekarang kita berdua akan melakukan fashion show baju seragam SMU Alloysius!" kata Cho berbinar.

"Tara! Inilah seragam yang kita banggakan! Kalau pitanya dilepas dan dililitkan ke leher maka akan berubah jadi scarf yang cantik seperti ini!" kata Cho melilitkan pita ke lehernya.

Keysha sempat melirik rumit pada Cho. Namun, dia segera mengikuti permainan Cho.

"Dan kalau sweater-nya dililitkan ke pundak dan diikatkan ke depan, maka akan jadi cantik seperti ini! Dan akan jadi lebih menonjol dibanding dengan yang lainnya loh!" ucap Keysha melilitkan sweater ke pundaknya.

Never Ends ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang