8. Rencana Leon

59 32 28
                                    

"Hei, Seira palsu!"

Sapaan seseorang telah membuyarkan lamunan Keysha. Dia menengadahkan wajahnya, dan ternyata sudah ada Shin yang berdiri tegap di hadapannya.

"Lo ... apa yang lo lakuin di sini?" tanya Keysha keheranan.

"Gue habis pulang beli beberapa buku. Eh, gimana perjanjian kita?" todong Shin.

"Uhm ... soal itu ... apa tidak ada cara lain? Maksudku, selain lo dan Seira pacaran?" tanya Keysha dengan wajah ditekuk.

"Nggak ada!"

Keysha semakin menekuk wajahnya mendengar jawaban Shin.

"Sebenarnya gue nggak suka pacaran sih." ucap Shin membenarkan penggendong ranselnya.

"Hah? Lah terus ngapain lo mau pacaran sama Seira?" tanya Keysha bingung.

"Di dalam kamusku pacaran itu cuma persahabatan dekat antara cowok dengan cewek. Dan aktivitasnya itu belajar dan saling belajar."

Kamus yang aneh! Jangan-jangan Shin itu juga aneh?

Batin Keysha masih keheranan menatap pemuda di hadapannya. Mengapa cowok yang terlihat keren, ganteng dan sempurna seperti Leon dan Shin malah memiliki sisi lain yang aneh dan menyebalkan?

"Gue mau belajar sama dia tentang mengarang yang baik dan cara membagi waktu yang baik antara belajar dan karir." lanjut Shin.

"Oke, nanti malam kita ... uhm ... maksudku ... Seira mengajakmu bertemu di Banana Cafe, tapi besok lo harus mengundurkan diri." ucap Keysha.

"Oke! Gue setuju! Sebenenernya gue juga nggak begitu tertarik dengan lomba cerdas cermat itu." ucap Shin santai.

Kalau nggak begitu tertarik, kenapa harus membuat kesepakatan bersamaku segala sih?! Dasar Shin menyebalkan! Tapi ... bagaimana ya membuat Seira mau bertemu Shin nanti malam? Apa gue juga harus membuat kesepakatan juga dengan Seira? Kalau begini masalahku nggak akan habis-habis! Padahal ujian semester gasal hanya tinggal 2 bulan lagi. Aduh ... pusing!

Batin Keysha tampak frustrasi.

"Ya udah ... bye, Seira palsu!" Shin melambaikan tangannya dan melemparkan senyum penuh kemenangan.

Setelah Shin pergi Keysha merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang. Tak lama menunggu, panggilan itu terhubung.

"Hei, ada apa?" kata Leon dari seberang telepon.

"Leon, Seira nggak mau membantuku. Padahal gue udah bilang sama Shin, kalau Seira ingin bertemu dengan dia nanti malam." ucap Keysha panik.

"Oke lo tenang aja! Sekarang lo di mana?"

"Gue di taman kota."

"Oke 10 menit lagi gue sampai di situ. Jadi jangan kemana-mana!" kata Leon lalu mengakhiri panggilan itu.

Setelah 10 menit menunggu, Leon pun datang dengan mobil sport mewahnya. Anehnya dia membawa sebuah majalah fashion.

Leon membuka majalah itu. Dia menatap Keysha dengan seksama, lalu melihat gambar di dalam majalah itu lagi.

"Oke! Ikut gue!" kata Leon lalu memasuki mobilnya.

Baru saja Keysha mau duduk di belakang, Leon sudah menyemprotnya kembali.

"Duduk di depan! Gue bukan sopir!"

Gadis itu berdecak kesal, namun dia langsung duduk di bangku samping kemudi.

Leon membawa Keysha ke salah satu salon yang cukup besar.

Hey!! Kenapa dia bawa gue ke salon? Apa yang akan dia lakukan? Perasaan gue jadi nggak enak nih. Jangan-jangan dia ...

Never Ends ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang