"Key apa yang Seira katakan itu benar?" tanya Leon tiba-tiba.
"Memang Seira ngomong apaan?"
Seketika senyuman penuh binar Keysha memudar. Bahkan, wajahnya tampak memucat karena dia memikirkan perkataan Seira yang mengatakan jika Keysha menyukai Leon. Sikap Keysha mendadak menjadi aneh dan hal itu disadari oleh Leon.
"Kamu kenapa? jangan-jangan itu benar ya?" ucap Leon.
"Eh? Siapa bilang itu benar? Aku tidak menyukaimu!" tegas Keysha.
Leon meliriknya bingung.
"Kenapa? Apa kamu pikir aku benar-benar menyukaimu? Itu tidak mungkin!" tegas Keysha.
Leon mengangkat salah satu alis tegasnya, "Memang siapa yang ngomongin soal itu?"
Keysha melongo syok.
Apa? Lalu Leon ngomongin yang mana? Aduh, jangan-jangan dia mengira aku benar-benar menyukainya gara-gara sikapku tadi! Ini gawat!
Batin Keysha panik.
"Seira bilang kamu lebih rajin belajar sekarang."
"Itu pasti dong! Aku kan mau mengejar rankingmu!" balas Keysha asal.
"Oke, siapa takut! Kalau kamu berhasil masuk 5 besar paralel kamu akan kuberi hadiah. Tapi kalau kamu tidak berhasil, kamu kuberi hukuman." tantang Leon.
"Nggak mau! Mana mungkin aku bisa masuk 5 besar paralel? Aku nggak akan bisa!" tolak Keysha cepat.
"Belum dicoba saja udah nyerah. Dasar payah kamu ini!" cibir Leon.
"Sudahlah, Leon. Semua itu nggak mungkin! Jangan aneh-aneh deh kamu! Bisa menduduki posisi 7 aja itu pasti karena faktor keberuntungan." celutuk Keysha.
"Bukan cuma faktor keberuntungan. Tapi itu semua karena kerja keras kamu. Lagian, baru segitu aja udah merasa senang dan puas. Kamu benar-benar payah, Keysha!"
Keysha mendengus kesal, "Kamu selalu saja begitu padaku! Ejek aja terus!"
"Pemalas!"
Keysha menghela nafas, "Oke deh! Aku akan berusaha. Aku akan berjuang sedikit demi sedikit seperti awan itu! Yeyyy!! Never Gonna Give Up!"
Leon melirik kecil dengan senyuman tipis, "Nah gitu dong!"
**
Akhir pekan tiba-tiba saja Leon mengajak Keysha bertemu di Kafe Bucin. Gadis itu menemui Leon dengan penampilan cantik dan sedikit memakai riasan. Entah mengapa setelah berpura-pura menjadi Seira, kini Keysha justru lebih menyukai dandanan manis.
"Ada apa? Mengapa tiba-tiba mengajakku bertemu?" tanya Keysha setelah duduk di hadapan Leon.
"Masalah tentunya!"
"Masalah apa?"
"Temanku yang bekerja di percetakan masih cuti. Sementara novel kamu yang kita ajukan untuk cetak kemarin ditolak. Tadi aku ditelepon pihak percetakan."
"Kenapa mereka menolak novelku?"
"Entahlah. Kurasa percetakan itu hanya menerima penulis papan atas."
"Aku kan masih penulis baru dan belum pernah menerbitkan buku."
"Maka dari itu, mungkin itu alasan mereka menolak novelmu."
"Curang! Hanya karena aku ini pendatang baru, mereka main tolak aja! Seharusnya mereka membaca novelku dulu!" geram Keysha kecewa.
Ini benar-benar nggak adil! Waktu Seira yang nerbitin saat itu langsung diterima! Dan novel itu langsung menjadi best seller. Seharusnya aku yang mendapatkan semua itu! Bukan Seira! Sekarang ... giliran aku yang mau nerbitin, eh malah ditolak gitu aja cuma karena aku ini seorang siswi SMU biasa dan bukan artis ataupun penulis yang sudah melejit namanya! Ini sungguh tidak adil! Seharusnya mereka menilai suatu karya tanpa memandang siapa pembuat karya indah itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ends ( TERBIT )
Ficção Adolescente"Menyingkir dari hadapan gue! Lo ngerusak pemandangan gue!" Leon yang berdiri di atas meja kini berjongkok di hadapan Keysha. Gadis itu melongo syok. Selama ini dia begitu memuja Leon si Pangeran dan kapten basket di sekolahannya. Tidak disangka, pe...