20. Mengundurkan Diri

41 20 31
                                    

📱 Leon aku mengundurkan diri menjadi sekretaris tim basketmu. Maaf kalau mendadak. Tapi, aku rasa ... aku sudah tidak bisa melakukannya lagi. Terima kasih selama ini sudah menerimaku dengan baik. Keysha.

Setelah menimbang bimbang, akhirnya Keysha benar-benar mengirimkan pesan itu untuk Leon.

Pelajaran sekolah hari ini sudah berakhir. Namun, Keysha masih menghabiskan waktunya di halaman belakang sekolah, di bawah pohon beringin yang rindang.

Tempat ini adalah tempat rahasianya bersama sahabatnya.  Mereka sering menghabiskan waktu bersama saat istirahat sekolah, tapi sekarang mereka sangat jarang melakukannya lagi karena kesibukan masing-masing.

Perasaan Keysha sedikit membaik setelah menatap awan dari tempat ini.

"Shin, aku akan berusaha melupakanmu. Hubungan dekat kita selama ini hanyalah mimpi, aku harus bangun dari mimpi indah itu dan kembali ke kehidupan nyataku." gumam Keysha masih menatap awan kecil di langit dengan senyuman pilu.

"Hei! Kamu di sini rupanya!!"

Seorang pemuda tiba-tiba datang. Keysha menengadahkan wajahnya dan melihat seorang pemuda sudah bersandar pada pohon.

"Leon, ada apa?" tanya Keysha.

"Mengapa mau mengundurkan diri?! Kamu pikir semudah itu?!" sembur Leon.

"Ha‐habis aku—" sebenarnya aku mau pindah sekolah.

Batin Keysha menyempurnakan  ucapannya.

"Anggota timku sudah terlanjur menyukaimu! Apa kamu mau pergi begitu saja? Kamu sungguh tidak bertanggung jawab!"

Benarkah itu? Aku senang sekali kalau memang begitu. Tapi, aku sudah berjanji untuk pergi dari kehidupan Shin. Kalau aku masih sekolah di sini, dia masih bisa melihatku dong.

Batin Keysha bingung.

"Semua terserah kamu saja! Tapi, bersikaplah profesional!"

Setelah berbicara seperti itu, Leon berlalu.

Cukup lama Keysha berdiam diri memikirkan ucapan Leon. Dia memang ingin menjauh dari Shin, tapi dia juga masih bertanggung jawab sebagai sekretaris tim basket.

"Pergi dari kehidupan Shin, bukan berarti aku harus pindah sekolah! Benar juga! Aku tidak akan pergi meninggalkan sekolah tersayangku ini!"

**

"Aku pulang ..."

Keysha memasuki rumahnya. Wajahnya yang ceria itu tidak seperti hatinya yang sedang menahan rasa sakit.

"Sudahlah ini adalah dunia nyataku! Sedangkan hari indah yang kulewati bersama Shin dulu adalah sebuah mimpi." gumamnya memasuki kamarnya.

Terlihat Seira sedang duduk di depan meja rias sembari menyisir rambut panjangnya.

"Ini ..."

Keysha menyerahkan sebuah buku bersampul lucu yang baru saja diterbitkan oleh salah satu penerbit besar. Dan buku itu adalah pesanan Seira sebagai hukuman untuk Keysha, karena Keysha sudah mengaku-ngaku menjadi dirinya.

"Hhm. Taruh di atas meja saja!" Seira menyauti tanpa menatap Keysha.

"Hm. Seira, bagaimana hubunganmu dengan Marvel?" tanya Keysha sembari berganti pakaian.

"Tumben kamu nanyain soal cowok? Aku dan dia sudah putus!" jawabnya santai.

"Kenapa? Bukankah kamu sangat menyukainya?" Keysha bertanya penasaran.

"Tidak juga! Dia selalu saja mengkritikku. Katanya aku itu boros dan hidup berlebihan. Aku risih dong! Jadi aku minta putus!"

"Kamu memang boros dan hidup berlebihan sih."

Never Ends ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang