Leon menghentikan mobilnya di depan sebuah kafe dengan nuansa unik dan intagramable.
"Sana masuk! Shin udah nungguin lo tuh di dalam!" ucap Leon sembari mematikan mesin mobil.
"Terus lo gimana?" tanya Keisha.
"Gue tunggu di sini aja.".
"Oke!!"
Keysha turun dari mobil sport Leon dan langsung memasuki kafe itu. Dia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Shin. Setelah menemukannya, Keisha langsung menghampirinya.
"Hai, Shin!" sapa Keisha dengan manis.
Pemuda itu menoleh ke arahnya dengan tatapan rumit. Dan bukannya terpesona oleh kecantikannya! Aneh, bukan?
Ada apa ini? Apa Shin mencurigaiku? Apa aku ketahuan berbohong?
Batinnya gugup.
"Kok lo bisa tahu gue? Padahal kita kan belum pernah ketemu sebelumnya?" ucap Shin keheranan.
Ooppss! Bodoh gue! Bagaimana ini? Dasar, aku memang bodoh!
Keysha merutuki kecerobohannya sendiri. Gadis itu berusaha tersenyum tipis lalu duduk di depan Shin.
"Gue tahu dari Keisha." jawabnya senatural mungkin.
"Oh, begitu. Seira, gue mau mengatakan sesuatu padamu. Gue suka lo. Selain cantik, lo juga cerdas dan kreatif. Dan gue rasa kita selevel." ucap Shin tanpa gugup.
"Gue putra tunggal dari pengusaha besar Raymond Group! Seira, would you like to be my girlfriend?"
Sudah kuduga akan begini. Oke deh gue akan menjawabnya! Hehehe ...
"Oke!!"
"Serius? Lo mau jadi cewek gue?" ucap Shin keheranan. Bagaimana pernyataan cintanya yang datar begitu mudahnya diterima oleh gadis cantik di hadapannya?
"Iya dong! Gue sudah banyak mendengarmu dari Keysha. Lo cukup baik dan pantas jadi kekasihku!"
Pemuda yang selalu memperlihatkan wajah datar dan dingin itu kini mulai mengukir senyum tipis.
"Terima kasih, Seira ..."
Setelah beberapa saat berbincang bersama, akhirnya Keisha memutuskan untuk pulang. Shin berniat untuk mengantarnya, tetapi Keisha melihat mobil Leon masih terparkir di depan kafe. Jadi Keisha mencari sebuah alasan agar tidak diantar oleh Shin.
"Maaf ya, tapi gue mau dijemput Keysha." Keysha mencari alasan.
"Kalau gitu gue temenin nunggu dia ya."
"Jangan!" pangkas Keysha gugup.
"Loh, kenapa?"
Keysha tampak kebingungan untuk memberikan sebuah alasan.
"Karena Keysha akan datang sama daddy. Jadi ... gue ini sebenarnya nggak boleh pacaran. Lo pulang duluan aja ya!" imbuh Keysha.
"Tapi bagaimana kalau lo kenapa-kenapa? Gimana kalau ada orang jahat?" ucap Shin tanpak khawatir.
"Gue nggak akan kenapa-kenapa kok! Udah sana ..." Keysha mendorong tubuh Shin.
"Ya udah, hati-hati ya!" kata Shin berlalu dan memasuki mobilnya.
Setelah Shin pergi dengan mobilnya, Keysha menghampiri Leon yang ada di dalam mobil sport hitam metaliknya.
"Kalian ngobrolin apa sih? Lama banget!" komentar Leon dengan tampang kusut.
"Maaf deh! Soalnya gue tadi harus-"
"Ya udah! Ayo buruan! Ini udah malam dan gue udah ngantuk!" pangkas Leon menyalakan mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ends ( TERBIT )
Novela Juvenil"Menyingkir dari hadapan gue! Lo ngerusak pemandangan gue!" Leon yang berdiri di atas meja kini berjongkok di hadapan Keysha. Gadis itu melongo syok. Selama ini dia begitu memuja Leon si Pangeran dan kapten basket di sekolahannya. Tidak disangka, pe...