Di dalam kamarnya Keysha terlihat sedang berkutat dengan tumpukan bukunya.
"Aku harus fokus belajar dan mempersiapkan ujian besok dengan baik! Aku harus masuk 10 besar paralel, agar mom mengizinkanku untuk menjadi pengarang lagi!" gumamnya dengan tekad kuat.
Terlihat Seira memasuki kamar dan langsung duduk di sofa kamar. Keysha tak menghiraukan keberadaannya dan fokus dengan kegiatannya sendiri.
"Tadi aku bertemu Shin!" celutuk Seira membuat sepasang mata Keysha membelalak. Dan dia langsung memutar kursi belajarnya menghadap Seira.
Hah? Apa Seira bertemu Shin? Jangan-jangan Shin sudah tahu semuanya?
Batin Keysha panik.
"Lalu? Apa yang kalian bicarakan?" tanya Keysha penasaran.
"Dia sudah tahu semuanya! Selama ini kamu sengaja mengaku menjadi diriku ya?! Dasar! Kasus ini bisa kuajukan ke polisi tahu!" geram Seira.
Jadi ini penyebabnya mengapa Shin bersikap aneh padaku? Pasti dia mengira aku ini pembohong besar! Dan kini dia sudah membenciku. Oh tidak! Apa yang harus aku lakukan?
Batin Keysha panik.
Tanpa mengatakan sepatah kata, Keysha berlari menuju balkon kamarnya. Dia meraih ponselnya sebagai Seira dan langsung menghubungi Shin.
"Semoga dia mau mengangkatnya! Dan semoga dia mau mendengar penjelasanku." harap Keysha.
Berulang kali Keysha menghubungi Shin, tapi panggilannya tidak diangkat sama sekali. Bahkan, panggilan itu sempat ditolaknya. Dan terakhir, nomor Shin malah tidak aktif!
"Aduh, gimana ya? Shin pasti marah banget sama aku! Dia pasti dia merasa sudah kupermainkan! Apa yang harus kulakukan ya? Padahal kini aku sudah benar-benar menyukainya." lirih Keysha murung.
**
Ujian semester gasal telah dimulai. Mau tidak mau Keysha harus menghadapinya dengan baik! Melupakan sejenak masalahnya dengan Shin, dan fokus pada ujiannya.
"Key, kamu sakit? Kamu tampak sedang tidak sehat."
Suara lembut membuyarkan angan Keysha. Keysha menengadahkan wajahnya menatap sosok itu.
"Cho, aku sedang banyak pikiran. Aku ingin fokus dengan ujian ini dan berharap bisa masuk 10 besar paralel. Tapi, saat ini aku juga sedang ada masalah dengan percintaanku. Aku benar-benar bingung." kata Keysha lesu.
"Key, kamu harus bersemangat! Aku yakin, kamu pasti berhasil menghadapi ujian ini! Dan cowok yang berarti untukmu itu, juga akan senang! Jadi berjuanglah!"
Cho berusaha menghibur dan menyemangati sahabatnya.
Apa Shin akan begitu? Ah, rasanya aku ingin nangis saja. Shin, aku ingin bertemu denganmu ...
Batin Keysha masih saja terlihat murung.
"Jangan nangis, Key." Cho memberikan sapu tangannya.
Ternyata Keysha sudah benar-benar menangis, dan dia sendiri tidak menyadarinya. Dia menerima sapu tangan itu dan menyeka air matanya.
"Makasih ya, Cho. Kamu sahabat terbaikku." lirih Keysha penuh haru.
Cho mengangguk, "Berjuanglah, Key! Untukmu, untukku, untuk cowok itu, dan untuk semuanya!!"
Keysha mengangguk samar, "Hhm. Aku akan berusaha."
"Good luck, Key!!"
**
Hari demi hari berlalu. Ujian semester gasal juga sudah berakhir, dan hanya menunggu hasil. Namun, Keysha masih belum bisa bertemu dengan Shin. Keysha benar-benar kebingungan karena tidak bisa menemukan keberadaan pemuda itu di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ends ( TERBIT )
Novela Juvenil"Menyingkir dari hadapan gue! Lo ngerusak pemandangan gue!" Leon yang berdiri di atas meja kini berjongkok di hadapan Keysha. Gadis itu melongo syok. Selama ini dia begitu memuja Leon si Pangeran dan kapten basket di sekolahannya. Tidak disangka, pe...