Chapter 01.

2.5K 123 7
                                    

Sorak sorai penonton bergemuruh di area balap, tidak ada yang mau kalah dari segi suara untuk menyemangati oknum dukungan masing-masing.

Suara motor besar berisik itu terus-menerus berbunyi hingga---

"Lee Donghyuck, win!"

Sorak sorai dari penonton mengukir senyum sombong di bibir pria —Lee Donghyuck— yang menang.

Pemuda itu turun dari motor dan langsung di suguhi oleh lompatan dari teman-temannya.

"Yuhu! Malam ini party!"

"Hahaha!"

Mark Jung— kakak dari Jeno— sahabatnya datang dengan amplop orange di tangannya.

"10.000.000 pas."

Pria itu —Mark Jung— memberikan amplop pada tangan Donghyuck dengan kasar lalu berlalu begitu saja.

"Buset! Santai dong, cantik!"

Mark nampak mendengus, "stress." pemuda itu berjalan ke arah teman-temannya lalu menaiki motor besarnya.

"Gua traktir."

"Ya, emang harus."

Lagi-lagi Mark di buat jengkel karena temannya ini, ia memakai helm full face lalu menarik gas dan beranjak dari arena balap liar.

Tujuan nya sekarang adalah basecamp milik Night Liar— geng nya.

Tinggal lah geng Tiger Black— milik Lee Jeno. Mereka masih saja mengukir senyum mengejek di bibir masing-masing.

"Ke bar kuy."

"Gas!"

Jeno menaiki motor, lalu memasang helm full face nya.

"Yang terakhir sampai harus habisin 50 gelas!"

"Oke!"

Lalu, gerombolan motor besar dengan suara berisik itu langsung berbondong-bondong keluar arena. Mengabaikan teriakan-teriakan dari warga sekitar yang sudah berusaha untuk tidur.

.

.

.

"Arghh! Bangsat!"

Pemuda itu nampak begitu marah dari raut wajahnya yang mengeras. Basecamp geng nya menjadi sasaran, semuanya sudah berantakan. Kardus yang tadinya tertumpuk rapi kini sudah ada dimana-mana.

Meja yang sering di tempati oleh gelas bir kini sudah nampak tak layak pakai.

Sedangkan teman-temannya yang lain hanya bisa melihat— tidak mau menegur atau berbicara. Ya, tadi mereka memang nampak biasa saja. Namun, mereka malu bisa di kalahkan oleh Tiger Black yang ketuai oleh Lee Jeno. Musuh bebuyutan ketua mereka— Na Jaemin.

Jaemin sendiri tadi tidak ikut ke arena karena malas. Ia baru saja bertengkar dengan sang ayah dan langsung mendengar berita kekalahan dari tangan kanannya— Mark.

"Heeseung."

"Hadir."

Na Jaemin mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku nya lalu menyerahkannya pada Heeseung— salah satu anggota inti gengnya.

"Rokok, kalau mau bir juga."

"Sip!"

Heeseung pergi dari basecamp, meninggalkan enam anggota inti lainnya bersama sang ketua, Na Jaemin.

"Ajak balapan lagi besok, gua turun."

Semuanya menoleh, agak kaget mendengar penuturan tegas dari sang ketua.

TIGER LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang