Chapter 05.

1.2K 88 1
                                    

"Lo semua ngapain disini? Bolos?"

Kehadiran sang ketua membuat mereka semua terkejut dan langsung berdiri, mengingat bahwa Jaemin salah satu anggota osis di sekolah.

"B-bosen Jaem. Sekali ini aja," jawab Haruto gugup.

Pemuda itu nampak menghela kasar lalu mengeluarkan satu rokoknya, "Serah lo pada."

Merasa Jaemin tidak marah membuat mereka bernafas lega. Mereka kembali duduk dengan rokok, atau beberapa ada yang menggunakan vape di tangan masing-masing.

"Gua denger, Jay Tiger Black di serang sendirian, tapi dia gak mau bilang."

Suara Mark menginterupsi mereka semua, menatap dengan tatapan bertanya.

"Dikasih tau sama Jungwon."

"Selagi mereka gak ganggu salah satu dari kita, itu cuma urusan Tiger Black."

Hening, tidak ada yang mau menimpali ucapan sang ketua.

"Jaem," Jaemin menoleh ke arah Heeseung yang baru saja memanggilnya. "Tentang perjodohan lo sama Jeno—"

"Shut up."

"Lo beneran gamau kasih tau kita yang lebih lanjut?" Tanya Jihoon langsung. Ia sungguh penasaran dengan ini, namun Jaemin bersikukuh tidak memberitahukan mereka.

"Ga penting, dan gua juga pastiin perjodohan itu batal."

Mereka hanya bisa menghela nafas sambil mengepulkan asap rokok sembarangan.

"Terserah lo deh."

"Tapi serius, gua penasaran."

"Gua juga," Jisung menimpali.

·

Malam ini, Mark lagi-lagi beradu mulut dengan sang ayah. Hingga sang ayah main tangan pada nya membuat ia hanya menurut. Kali ini, hanya kali ini.

Ia mengetuk pintu coklat di depannya, dan tak lama Jeno muncul setelah pintu itu terbuka.

Mark bisa melihat rahang adik nya itu mengeras dan matanya menjadi tajam menusuk.

"Ngapain?"

"Pulang bisa ga? Kalau ga mau sama daddy ya sama bubu. Jangan nyusahin gua," ujar nya langsung.

"Nggak. Daddy ga cukup sama lo? Kenapa harus maksa gua pulang? Dan lo, masih mau aja jadi babu nya Daddy."

"Terserah lo mau bilang apa. Udah gua bilang, kalau lo ga mau sama Daddy, minimal lo sama Bubu. Bubu akhir-akhir ini sering sakit, dia kangen sama lo."

"Terus? Lo ga bisa apa rawat dia? Lo lebih tua Mark, lebih bisa di andalin. Terus, kenapa tuh orang tua masih maksa anak ga berguna ini buat pulang?"

"Jen. Lo juga anak mereka, wajar kalau mereka juga bisa kangen sama lo—"

"Kangen? Terus kenapa mereka hina-hina gua? Kenapa mereka hancurin mental gua? Kenapa mereka buang gua—"

"Jeno! Mereka ga buang lo! Lo sendiri kan yang keluar dari rumah?! Bahkan lo pun gamau tinggal sama Bubu!"

Mark sudah mati-matian menahan emosinya sejak tadi, tapi adik nya ini sangat memancing emosinya meledak.

"Mereka buang gua! Bahkan sekarang lo yang diutus buat ganggu hidup gua! Mereka ga bisa biarin hidup gua tenang, Mark Jung!"

"Jeno, denger! Mereka sayang lo! Mereka khilaf! Mereka sadar kalau mereka salah! Setidaknya, temui mereka dulu!"

"Kalau mereka sadar, kenapa ga datang langsung?! Kenapa harus pake lo segala, hah?!"

TIGER LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang