Chapter 23

748 74 9
                                    

Donghyuck menghela napas perlahan. Meletakkan tangan kanannya di depan dada, berharap bisa sedikit meredakan debaran jantungnya. Pemuda Gemini itu beberapa kali menengok ke arah tangga, memeriksa apakah seseorang yang sejak tadi ia tunggu sudah berada di tangga.

Hari ini adalah hari sabtu, dan sekarang jam 09:25 PM. Yang berarti ini adalah malam minggu. Kita perlu mencatat malam ini, mulai dari tahun, bulan, tanggal, jam, menit, detik, hingga milidetik. Berlebihan, tapi ini Donghyuck.

Yup, pemuda itu berniat menyatakan perasaannya pada Mark malam ini. Sudah beberapa hari berlalu semenjak Donghyuck heboh karena mendengar cerita dari Jeno. Tapi, setelah beberapa saat terus menerus bertanya seperti orang bodoh, akhirnya ia juga ketiduran di kamar pemuda Taurus.

By the way, Donghyuck tidak pernah melihat Jeno hari ini. Bahkan sekarang kalau ia tidak teringat tentang cerita Jeno tentang Jaemin, si Juni pasti tidak akan teringat pada pemuda April. Entah kemana pemuda manis itu.

Tadi saat ia tiba di rumah, Donghyuck rasanya ingin menangis. Karena Mark melupakan janji mereka malam ini hingga ia tertidur, dan saat Donghyuck datang ia butuh mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Mungkin sekarang pemuda itu sudah selesai— "Hyuck! Sorry nunggu lama," Nah, nongol.

Pemuda manis berambut coklat itu terlihat sedang menuruni tangga dengan cepat, penampilannya terlihat sederhana, tidak ada yang berbeda sama sekali. Seperti style-style sebelumnya saat mereka ingin jalan malam— celana jeans, kaos polos, dan jaket khas anak-anak Night Liar.

"Lama amat, perasaan." Donghyuck berdiri sambil mencibir, tiba-tiba saja debaran jantungnya menjadi normal seperti biasa. Melupakan bahwa ia akan menyatakan perasaan nanti pada pemuda yang sudah berada di depannya saat ini.

"Ya, lagian, tadi lo ga ingetin sih." Jawab Mark sinis, sebenarnya Mark juga tidak tau kenapa Donghyuck tiba-tiba mengajak jalan malam ini. Mereka sudah biasa, kan?

Donghyuck hanya menghela napas. Mereka tiba di halaman, Donghyuck memakaikan helm untuk  Mark, lalu memakai helmnya. Menaiki motornya dan menyuruh Mark untuk naik, hingga motor bersuara bising itu meninggalkan halaman kediaman Jung Family.

Entah mereka akan pergi kemana sekarang, Donghyuck terlalu fokus untuk merangkai kata yang pas untuk Mark, hingga tidak memikirkan mereka lebih cocok untuk menjalin hubungan dimana.

Donghyuck menaikkan kaca helmnya, lalu berteriak, "Mark, mau main dimana?" Takutnya, Mark ga denger kalau dia bicara pelan.

"Dimana aja, deh, ngikut lo!" Balas Mark, yang juga berteriak.

"Pasar malam, mau ga? Main game," tawar Donghyuck saat melihat di depan sana terlihat banyak wahana dan suara ricuh dari orang-orang.

"Yo, ke pasar malam aja." Balas Mark, lalu kembali menurunkan kaca helm yang sempat di buka untuk berbicara tadi.

Donghyuck tidak menjawab lagi, ia kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan. Saat ini, lagi-lagi ia tengah menyiapkan satu kalimat yang akan membawanya menjalin hubungan bersama Mark.

·

·

Di dalam basecamp Tiger Black, suasana menjadi mencekam saat Jaemin dan Jeno saling bertukar pukulan kasar.

Ruang itu yang biasanya ramai dengan tawa dan semangat, kini hanya diisi oleh ketegangan antara dua pemuda yang terjebak dalam konflik yang lebih besar. Hanya ada mereka berdua, dan setiap detik terasa berat.

Jeno sendiri tidak kenapa mereka bisa sampai ke ruangan ini. Tadinya mereka hanya saling mengeluarkan pendapat tentang perjodohan mereka—tapi berujung keduanya emosi dan entah bagaimana caranya mereka terdampar disini.

TIGER LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang