17; Eric

298 16 0
                                    

Yah, belakangan ini Solar mulai dekat dengan Eric ia juga mulai akrab dengannya.

Solar sedikit mengeluh, ia sendiri lagi karena Eric pergi mendatangi acara temannya.

Solar hanya tiduran diruang TV itu setelah selesai membersihkan rumah, meski sudah ada pekerja dirumah itu ia tetap membantu mereka, dan membuatkan sarapan tadi untuknya dan Eric.

Hidupnya merasa tenang saat ia bebas dari jangkauan pria bermanik ruby itu.

Rasa kantuk mulai mendatanginya, ia putuskan untuk tidur sebentar sambil menunggu Eric datang karena pintunya ia kunci dari dalam.

🌸🌸🌸

Eric pov

Entah, sejak aku tinggal dengannya rasa ini terus tumbuh semakin besar, awalnya aku memang tulus ingin menolongnya dan tidak berpikir negatif.

Solar.... Tubuhnya memang indah pantas saja rekan bisnis nya, Halilintar begitu posesif pada nya meski ia tahu Solar hanya boneka sex untuk Hali, pasti Hali sudah sering menyetubuhi Solar.

Untuk melepas pikirannya yang terus berputar pada Solar, Eric memilih berpesta minuman bersama temannya.

Eric pov end~

Pusing mulai menyerangnya, ia bahkan sudah mulai mabuk, teman-temannya yang merasa tidak tega pun akhirnya menggotong nya mengantarnya pulang.

🌸🌸🌸

Suara ketukan pintu membangunkannya, Solar beranjak dan membukakan pintu. Ia sedikit terkejut dengan kedatangan dua orang pria yang ia tebak temannya Eric, dengan Eric yang sudah teler. Temannya lalu membawa Eric ke kamar. Solar hanya menunggu dibawah, setelah dua orang itu turun mereka langsung bergegas keluar Solar sempat berterimakasih pada mereka.

Kini Solar memilih menghampiri Eric, dengan cekatan ia membuka sepatu dan kaus kaki lalu dasi yang mengikat leher pria itu.

Saat ia hendak keluar sebuah tangan mencekal nya, "So....lar?" pria itu menariknya hingga ia kini menindih tubuh Eric.

"Engh, kamu mabuk, Ric...." pria itu mulai mencumbu nya Solar menggelengkan kepala, berusaha lepas dari sana tapi pria yang lebih tinggi itu menahannya.

Solar yang berusaha memberontak didorong begitu kencang oleh Eric sampai ia terjatuh dan keningnya menabrak ujung ranjang yang cukup tajam itu membuat keningnya berdarah.

Eric berdiri, ia kira ia bisa lepas dari sana namun tubuh mungilnya dibanting begitu saja, ia melepas kaus dan celana yang dipakai Solar, Solar ketakukan ia terus memanggil sahabatnya dan menyadarkannya, tapi pria itu memang tengah berada dibawah pengaruh alkohol, tangannya berusaha meraih ponsel dinakas, tapi ia kurang cepat, Eric dengan segera menindih nya, menahan kedua tangan nya diatas kepala, pria itu melanjutkan aksinya menciumi dan terus bermain dengan tubuh nya.

"Panggil namaku...." Solar hanya melampiaskan rasa sakit dengan mencengkram seprai dan menenggelamkan wajahnya dibantal.

Ia sudah lelah tidak memiliki banyak tenaga, pria diatasnya itu masih terus menumbuknya.

Pria itu memukul bokongnya dan punggungnya cukup kencang meninggalkan bekas yang kentara, Solar merintih sakit.

Meski darah mulai menetes dari analnya, itu tidak menghentikan aksi pria tadi.

🌸🌸🌸

Setelah beberapa ronde mereka berdua kini tengah tidur dengan Eric memeluknya dari belakang, tak lama pria itu terbangun ia memegang kepalanya yang terasa masih sedikit pusing.

"Apa yang....sudah ku lakukan?" batin pria itu.

Sementara disisi lain, Taufan dan Blaze kini sedang menuju ke rumah Eric, ia memang sudah janji pada Solar untuk sering bermain kesini.

Taufan mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada sahutan, ia pun mendorong handle pintu dengan perlahan, hei kenapa tidak dikunci? Taufan sedikit terheran.

Ia memanggil Solar dan Eric berulang kali, namun tidak ada yang menjawab, setelah itu mereka memutuskan naik ke lantai atas mendatangi kamar temannya itu.

Taufan mendatangi kamar Solar tapi kosong, mungkin dia ke kamar Eric dulu sekalian bertanya tentang Solar.

Namun apa yang dilihatnya?! temannya itu sedang memeluk Solar, hei, tidak lihatlah keadaan mereka berdua yang full naked, amarahnya mulai membuncah dengan emosi ia menampar pipi pria itu.

"Hei, Bajingan bangunlah!!" Dia menarik tubuh pria itu, tak lama netra cokelatnya mulai terbuka.

Bugh! Bugh! Bugh!

Taufan memukulnya pria itu dengan kencang bahkan telapak tangannya sampai memerah, "Sudah ku bilang jangan berbuat apapun padanya! Kau malah menyentuhnya brengsek! jika begini kau sama saja dengan pria itu." Taufan menatap tajam Eric.

Dengan perlahan ia bawa tubuh Solar ke kamar mandi dan memandikan nya lalu memakaikan baju. Taufan dibantu Blaze membopong tubuh Solar kebawah dan mereka membawa Solar ke rumah sakit untuk memeriksa lebih lanjut.

My Doll- HalisolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang