Tak terasa sudah sebulan kejadian itu terjadi, Solar tengah terbaring diranjang saat ini demam, pria lain bernetra ruby itu masuk ke kamarnya dengan membawa semangkuk bubur dan gelas berisi air mineral di sebuah nampan, ia duduk disamping pria manis itu menempelkan punggung tangannya pada kening Solar. 'Panasnya sudah sedikit turun' batin pria itu.
Ia kembali memasangkan kompresan tadi di kening Solar.
Ia menepuk pelan pundak pria mungil itu membangunkannya, "Solar..." sang pemilik nama membuka netranya perlahan ia masih menyesuaikan pandangan.
"Makan dulu." ia hanya menggangguk pelan, Hali menyuapi nya dengan sabar sampai bubur itu habis setelahnya ia membantu Solar untuk minum.
Pria itu kembali melangkah keluar ke bawah dengan sebuah nampan tadi menaruhnya diwastafel.
Karena hari ini ia memilih libur dan bekerja dari rumah, Hali sedang sibuk dengan tumpukan berkas dan laptop yang menyala.
Pria itu tampak serius menatap layar benda elektronik tersebut dengan kecamata bertengger di hidung mancung nya.
Namun terdengar suara bell mengalihkan fokusnya, tak lama seorang tamu tadi menyelonong masuk karena tidak ada yang membukakan pintu.
🌸🌸🌸
Hali merotasi kan bola matanya, ternyata abangnya yang menyebalkan itu yang datang.
"Ck, kenapa kau kesini?ada apa."
Yang lebih tua berdecak, ia memasang raut wajah berpura-pura sedih, "Memangnya tidak boleh jika aku kesini? aku kan ingin melihat keadaan adikku secara langsung, lagipula ayah yang menyuruhku kemari."
Mereka terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan obrolan kembali.
"Bagaimana rasanya disana?"Petir tersenyum simpul, tangannya merangkul bahu adiknya, "Disana sangat indah, kau tahu huh....meski agak lama aku menempuh S3 ku tapi ya cukup menyenangkan juga, aku bertemu teman baik."
"Hmm, kau sudah memiliki calon kak?"
"Sudah, aku sudah melamarnya, dia adik tingkatku waktu Sma dulu, Cahaya."
"Woaa, kira-kira se-imut apa orang itu sampai membuat kakakku yang selama ini mempertahankan status jomblonya hingga bisa melepas status nya itu."
"Ck, kau akan tahu nanti tenang saja dik aku akan mengundangmu pasti." pria itu mengeluarkan secarik undangan ke atas meja.
Mereka cukup lama berlarut dalam obrolan sampai sebuah suara lain menghentikannya, tidak....sebenarnya salah satu dari mereka berhenti karena cukup terkejut dengan kehadiran seseorang.
"Hali..." panggilnya lirih.
Solar yang tengah berada berdiri dipijakan anak tangga terakhir cukup dibuat terkejut, "Hei, kau menculik seseorang dan menyekap nya disini?dia siapa?"
Hali tergagap seketika, ia menatap kakaknya sebentar, "Emh, dia...."
Belum sempat Hali menyelesaikan ucapannya, mereka dibuat terkejut dengan Solar yang hampir saja terjatuh jika tidak dengan sigap Hali menahan tubuh itu.
"Sudah ku bilang di kamar saja, kamu itu lagi sakit!" pria itu mengomel, Solar sedikit meringis mendengarnya.
"Ma–Maaf...." Hali menggendong tubuh mungil itu ala pengantin, membaringkan tubuh mungil itu pada ranjang, setelahnya ia kembali turun menghampiri sang kakak.
Pria itu menatap adiknya tajam, seolah meminta penjelasan atas pertanyaannya tadi.
Hali membawa sang kakak untuk duduk lalu mulai bercerita.
🌸🌸🌸
"Hmm, menurutku kamu mencintai pria itu." Hali terbelalak, "Hei spekulasi dari mana itu, kak jangan mengarang!" Petir terkekeh kecil, "Dasar tsundere, hah....aku jadi teringat kisahku dengan kekasih ku."
"Menurutku dia cukup cantik dan imut jadi wajar saja banyak yang menyukainya, kau mana sadar~kau kan hanya mengganggap nya mainanmu...sebaiknya cepat kau sadar sebelum pria lain merebutnya darimu."
"Tenang saja soal yang tadi aku tidak akan memberitahu nya pada ayah dan ibu." Pria itu lalu keluar dari kediaman adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Doll- Halisol
FanficDi suatu desa ada seorang lelaki manis yang tinggal bersama neneknya di rumah sederhana, teknologi yang berkembang disana masih sedikit sehingga banyak orang-orang disana yang memilih merantau ke kota besar untuk mengubah nasib. Begitupun dengan lel...