Sejak kemarin ia memang sengaja tidak mengaktifkan ponselnya, ia mengajak Taufan pergi ke sebuah studio foto.
"Hai Solar." sapa Thorn, Solar membalasnya Thorn melirik ke arah pria samping Solar.
"Temanmu?"tanyanya Solar menggangguk ia menarik Taufan untuk maju, "Sa–salam kenal aku Taufan."
"Aku Thorn salam kenal juga, tumben kesini ada apa Lar? ini kan belum jadwalmu." Solar menggangguk ia lalu menjelaskan, "Aku ingin temanku ini menjadi seorang model juga tapi sepertinya sulit ya? apalagi tanpa bantuan Hali–"
"Kita lihat dulu nanti apakah memang dia bisa berpotensi besar atau tidak, aku mungkin hanya bisa membantu kalian saat pemotretan dan mencetak majalah atau album tapi untuk penjualan dan lain-lain itu balik lagi ke para peminat."
Thorn mengajak Taufan untuk masuk ke ruangan wardrobe, disana sudah ada seseorang yang siap make over dirinya.
Tak lama muncul seorang pria manis di depan mereka, Taufan tersenyum kecil Solar dan Thorn yang melihat nya terdiam, wajah pria bermanik zamrud itu memerah.
Setelah itu mereka memilih makan siang bersama di sebuah cafe, mereka memilih duduk didekat jendela.
***
"Ayo Lar–"Taufan menatap bingung pada Solar yang melihat pemandangan di depannya.
Netranya mengikuti arah pandang Solar dia terkejut bahkan mulutnya sedikit terbuka,
"S-sol, kita pergi yuk." ajaknya, ia menarik tangan Solar untuk keluar dari cafe itu melewati mantan' pasangan yang tengah berciuman dipojok sana.
"Lupakan yang tadi." ucap pria itu, Solar menggangguk kecil, ia meraih tas nya dan berdiri.
"Aku balik dulu ya." Taufan mengantar Solar sampai depan pintu rumah.
Tak lama mobil jemputan nya datang, ia masuk ke dalam.
***
Entah malam ini rasanya mood Solar rasanya sangat buruk, ia bahkan setengah hari ini hanya duduk di pinggiran ranjang.
Jendela yang belum tertutup gorden itu ia bisa melihat sebuah mobil masuk ke perkarangan rumah tak lama mantan pasangan itu keluar dari mobil dan berjalan bersama. Mereka terpisah diujung tangga karena letak kamarnya yang jauh.
"Belum tidur?" tanyanya.
Solar menggeleng pelan, "Ma–malam ini aku ingin tidur sendiri boleh?"ia menatap Solar bingung namun akhirnya Hali menggangguk.
"Kenapa? kamu sedang menjauhiku ya?"
"Ti–tidak hanya ingin....tidur sendiri."
***
Solar bangun di pagi hari entah ia merasa sedikit mual dan badannya sedikit panas, Solar akhirnya memilih merebahkan dirinya.
Tak lama seorang pria masuk kedalam dia duduk disamping ranjang Solar, "Sakit?" Solar hanya menggangguk lemah.
Hali lalu mengeluarkan ponselnya mengirim pesan pada dokter pribadinya.
"Sebentar lagi dokter akan kesini, aku tinggal tidak apa kan? kalau butuh apa-apa minta tolong pada Lucy, aku akan bicara dengannya nanti, dia seharian ini dirumah."
"Huh....kamu itu menyebalkan, cepat sekarang makan." Lucy membanting mangkok pelan dinakas.
"Ma–makasih..." Solar meringis kecil.
Setelah beberapa hari Solar merasa tubuh nya sedikit bugar, ia bahkan
bisa beraktivitas seperti biasanya."Hari ini kita ke pantai, kamu bersiaplah aku akan menunggu dibawah."
Solar menggangguk ia lantas masuk ke kamar mandi dan setelah itu berganti pakaian juga menyiapkan tas untuk wadah pakaian atau sunscreen.
***
Solar hanya duduk dikursi pantai, merilekskan dirinya, ia juga menatap jenuh pada dua orang yang sedang berenang bersama.
Tak lama Hali menghampiri Solar, menarik tangannya pelan.
Mereka saling menggenggam sambil bermain di pinggiran pantai itu tak lama ombak datang mengenai keduanya. Solar tertawa kecil tangan satunya ia gunakan untuk menyiram wajah Hali, Hali terbelalak ia lalu membalas menyiram wajah Solar keduanya tertawa lepas.Tanpa mereka sadari ada sepasang mata tengah menatap tajam pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doll- Halisol
FanfictionDi suatu desa ada seorang lelaki manis yang tinggal bersama neneknya di rumah sederhana, teknologi yang berkembang disana masih sedikit sehingga banyak orang-orang disana yang memilih merantau ke kota besar untuk mengubah nasib. Begitupun dengan lel...