Sudah lebih dari setahun dia lulus sekolah tetapi tak kunjung mendapat pekerjaan, apakah memang sesusah ini mencari pekerjaan ditempatnya? Oh ayolah dia sungguh gabut....kesehariannya hanya membantu sang nenek yang sudah lama menjadi tulang punggung keluarga, terkadang uke itu merasa kasihan dan ingin rasanya menggantikan tugasnya yang mencari nafkah. Ia jadi iri sedikit dengan teman sekolahnya mungkin sekarang mereka sudah senang karena telah mendapat pekerjaan dikota, huhh rasanya ingin menyusul kesana juga tapi pasti dirinya tidak disetujui!
•-•-•
Sarapan pagi ini tampak seperti biasanya ditemani singkong goreng dan segelas kopi hitam. Mereka tengah bersantai diruang depan sebelum akan berangkat ke lahan milik ketua dusun disana, kami memang buruh tani uang yang didapat hanya bisa untuk kebutuhan sehari-hari itu pun dicukup-cukupkan. Meski hidup dalam kesederhanaan sang nenek jarang mengeluh.
"Nak hari ini tidak usah membantu nenek ke sawah ya kamu tunggu rumah aja biar nenek sendiri berangkat." nenek itu mengusap rambut halus cucunya.
"Sungguh tidak apa?" sebetulnya ia cukup khawatir apalagi diusia neneknya yang mulai senja, ayolah ia berharap semoga nanti ia akan mendapat pekerjaan sehingga tidak perlu neneknya pergi kembali ke sawah dan bekerja.
"Iyaa, kalo masih lapar itu nenek sudah rebus singkong dan ubi." setelahnya ia mulai berjalan menuju ke tempat biasanya tanpa menggunakan alas kaki.
"Hati-hati nekkk" teriakanya, sang nenek hanya tersenyum.
•-•-•
Tak terasa sore mulai menjemput, lelaki manis itu tengah menunggu nenek nya diluar, "Tumben belum pulang nenek" risaunya. Ia melihat ke jam dinding sudah pukul 6 sore tapi kok neneknya belum juga sampai? atau dia kenapa-napa...hah fikiran nya mulai berkecamuk, ditengah kerisauannya tak lama orang yang sedang ditunggunya itu muncul tetapi neneknya datang tidak sendiri melainkan bersama warga lain yang sedang merangkul bahu lemasnya.
"Nenekmu jatuh tadi, kami khawatir beruntung dia tidak papa." ucap seorang pemuda.
"Terimakasih ya. "ucapnya diiringi senyum.
Ia membopong tubuh neneknya ke kasur, lalu memutuskan untuk memijat kaki sang nenek.
" Hati-hati nek lain kali, aku kan khawatir...." ia menunduk sedih, neneknya ini sudah tua sudah seharusnya tidak usah bekerja dan lebih baik berdiam dirumah.
"Nenek nggak papa kok sayang, jangan sedih." ucapan neneknya yang dibarengi senyum tulus membuatnya semakin ingin menangis rasanya.
"Ya udah kalo gitu nenek sekarang beristrahat aja biar aku yang siapin makan malam." kemudian dia melangkah menuju dapur kecilnya.
•-•-•
Dihadapan mereka sudah ada banyak yang tersaji, ada ikan goreng, ubi, nasi dan sambal. Sang cucu dengan cekatan mengambilkan nasi dan lauk pauk ke piring neneknya dan setelahnya menaruhnya kembali.
"Makan yang banyak nek." nenek itu hanya tersenyum simpul, mungkin merasa lucu saat melihat wajah cucunya di tengah makan dengan pipi yang penuh.
Gamma-nenek Solar itu awalnya sempat merasa kesepian karena hanya tinggal berdua dengan sang cucu namun lama kelamaan rasa sedihnya berganti menjadi rasa syukur dan senang karena cucunya yang aktif dan cerewet itu membuat suasana rumahnya terasa hidup meski hanya mereka yang tinggal disini.
Setelah makan malam mereka memilih bersantai di ruang depan, dengan sang nenek yang tampak asik mendengar suara diradio.
Pria manis itu nampak mengulum bibir bawah nya, menahan ingin mengatakan sesuatu-namun sang nenek seakan peka dengan cucunya ia pun langsung bertanya.
"Nek, izinin aku pergi ke kota ya...ya...ya, aku janji bakal ngunjungin nenek sebisaku! Aku juga tidak akan nakal disana." ia menunjukkan jurus andalannya dengan menunjukkan ekspresi seperti anak kucing didepan sang nenek.
"Hm yasudah kalau itu kemauanmu."ujarnya pasrah, Solar memeluk tubuh ringkih orang tersayangnya, setelahnya ia mengepalkan tangan ke udara meluapkan rasa senangnya.
" Makasih nenek cantik." terakhir ia mengecup pipi neneknya.
"Aish sudah-sudah, lebih baik kita tidur habis ini, kamu besok akan berangkat pagi kan? apa sudah disiapkan barang-barang yang mau dibawa?mau nenek bantu?" Solar menggeleng, ia sudah menyiapkan semuanya sejak kemarin sebenarnya tapi diam-diam tanpa sepengetahuan sang nenek.
"Ayo kita tidur."
Sebelum masuk ke alam mimpi, omega manis itu tampak sedang membayangkan dirinya ada dikota.
![](https://img.wattpad.com/cover/373683840-288-k272215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doll- Halisol
FanficDi suatu desa ada seorang lelaki manis yang tinggal bersama neneknya di rumah sederhana, teknologi yang berkembang disana masih sedikit sehingga banyak orang-orang disana yang memilih merantau ke kota besar untuk mengubah nasib. Begitupun dengan lel...