20; Kebersamaan

242 17 2
                                    

Ia menghirup udara segar, akhirnya setelah dirinya sehat Solar bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Mereka kini berada di taman belakang mansion nya, Solar sedang duduk sambil membaca sebuah novel. Ia merasakan pahanya sedikit berat–ternyata Hali yang saat ini sedang tiduran di pahanya.

"Ugh minggir, kau berat!" Solar berusaha menyingkirkan pria itu namun Hali malah memeluk pahanya.

"A-apa?" Hali menggeleng, ia menatap lamat novel yang dipegang Solar.

"Sepertinya bagus, kau membacanya sampai begitu fokus."

"Emh! ceritanya menarik dan bikin aku hampir menangis, membaca ini membuatku teringat dengan kisahku sendiri, tapi cerita ini memiliki ending bahagia, entah kalau aku akan berakhir seperti apa...."

Hali melirik pria itu sedikit iba, "Cita-cita mu apa?" Solar mengulum senyum, "Aku dulu ingin menjadi model, namun yah karena keadaan aku terpaksa merelakan impian ku...." Hali hanya diam mendengarkan.

"Begitu ya?" Hali lalu berganti posisi menjadi duduk.

🌸🌸🌸

Hali mengajak Solar ke suatu tempat, dan sekarang mereka sudah sampai ditempat itu.

"I-ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"I-ini...." Hali menatap pemilik bernetra silver itu yang matanya membulat melihat ruangan tersebut.

"Kau suka?" Solar lantas menggangguk, ia memeluk pria itu tiba-tiba membuat Hali terbelalak dan merasakan panas di pipinya. Ia hanya diam terkaku sampai Solar melepas pelukan mereka.

"Makasih."

Dua pria lain kemudian mendatangi mereka dengan sebuah camera yang mengalung di lehernya.

"Salam kenal aku Thorn yang akan menjadi fotografer anda."

"Aku Rico yang akan menjadi fashion designer anda."

"Sekarang mari ikut saya ke ruang wardrobe."

🌸🌸🌸

Thorn mengarahkan Solar untuk beberapa pose diantaranya pose duduk dengar kaki jenjangnya yang ia perlihatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thorn mengarahkan Solar untuk beberapa pose diantaranya pose duduk dengar kaki jenjangnya yang ia perlihatkan. Dengan kemeja yang tidak terkancing sampai kerah atas dan celana pendek membuat pria itu nampak manis dan seksi.

Setelah selesai ia mempersilahkan Solar untuk berganti pakaian seperti semula.

"Eee Hei! Kenapa kalian menyiapkan pakaian seperti itu?aku minta diulang tidak mau tahu, dan jangan masukkan foto tadi ke cover majalah kalian!"

Thorn melayangkan protes, "Oh ayolah aku yakin ini akan berhasil dan dia akan sukses."

Hali pun mau tidak mau mengalah, tak lama pria manis itu datang menghampiri mereka, Thorn menunjukkan hasil potretnya pada Solar.

"Bagus, tapi....apa itu tidak terlalu errr terbuka?" Solar sedikit malu dengan pakaiannya tadi jujur saja.

"Buat apa malu?difoto ini kau bahkan seperti boneka hidup, mereka akan terpesona denganmu."

Thorn pun akan merilis beberapa foto yang dipilih yang menurutnya bagus dalam majalah.

🌸🌸🌸

"Hali, kau dari tadi melamun, ada apa?" Hali hanya melirik nya lalu diam kembali.

Solar hanya bingung melihat perubahan sikapnya itu, "Ck, foto tadi! Aku tidak menyukainya, tubuhmu jadi terekspos dan orang akan banyak melihatnya!"

"Tidak apa, lagipula itu hanya untuk majalah...."

"Tetap saja aku tidak suka, mereka pasti akan berfantasi dengan tubuhmu, aku akan bilang pada pihak atasan mereka besok untuk melakukan pemotretan lagi." Solar menggeleng, ia membelai pipi tirus pemilik netra ruby itu.

Hali tersenyum tipis, "Tubuh ini...., ia memberi sentuhan aktif dibagian sensitif nya membuat Solar gemetar seperti terkena setruman, " hanya aku yang boleh melihatnya....." pria itu mencium kening Solar, jemarinya terampil melepas kancing pria manis itu yang kini sudah berbaring di bawahnya, "Aku menginginkan mu~" Setelah celana dalam pria itu terlepas ia dengan sengaja menusuk analnya dengan jemari panjangnya membuat Solar memekik.

"U-unghhh...."

My Doll- HalisolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang