Sesampainya di markas Bila langsung menuju ke toilet karena dia ingin buang air kecil sedangkan Aro langsung merebahkan dirinya di sofa.
Tak lama terdengar suara motor Lian masuk ke pekarangan rumah dan pintu depan dibuka lalu munculah manusia aneh yang syukurnya dianugerahi muka tampan oleh Tuhan sehingga punya nilai plus sedikit.
Lian ikut merebahkan dirinya di sofa yang satunya. Lalu terdengar suara teriakan Bila dari arah belakang
"Ada yang mau minum ga?"
"Gua mau bil apa aja dah yang ada di kulkas"
"Aku juga mau bil"
Tanpa kata Bila segera menuju dapur kemudian membuka kulkas dan mengambil tiga kaleng soda beserta makanan ringan lalu kembali berjalan ke tempat dimana dua orang itu sedang rebahan.
"Nih". Bila meletakan semua yang dia bawa ke atas meja tak lama Aro bangkit dan bertanya
"Li main PS yok"
"Gas". Jawab Lian sambil bangkit dari tidurnya
Selagi Aro dan Lian sibuk menyiapkan alat-alat untuk mereka bermain PS Bila hanya duduk sambil bersandar lalu menscroll akun tiktoknya.
Ketika duo racun itu sedang asik bermain PS tiba-tiba Bila berkata
"Kak Lian ada apa sama kak Salsa?"
Seketika Lian diam seperti sedikit terkejut tetapi dia langsung menormalkan ekspresinya agar terlihat tetap tenang sedangkan Aro langsung melirik ke arah Lian memastikan ekspresi kawannya.
"Ada apa gimana maksudnya?". Tanya Lian santai masih terus fokus dengan game PS nya
"Kok akhir-akhir ini kaya perhatian banget sama kak Salsa"
"Loh emang salah perhatian sama temen sendiri?"
"Enggak salah sih kak cuma aneh aja kan kak Lian sama kak Salsa biasanya kaya tikus sama kucing berantem Mulu"
"Ya masa kita harus berantem mulu Bil"
"Bukan gitu maksud aku kak Lian"
"Kak Lian suka sama kak Salsa ya?". Bila yang ceplas ceplos ini memang perlu pengawasan orang tua sepertinya
Lian diam dia seperti tertohok mendengar pertanyaan dari Bila dia juga bingung sebenarnya dia ini kenapa. Dia merasa nyaman sekali setiap di dekat Salsa ada keinginan untuk terus membuat Salsa dekat dengan dia. Lian seperti tidak ingin jika Salsa berjauhan dengan dia, dia ingin menjaga Salsa, menyayanginya, mengasihinya. Sebagai seorang teman wajar kan merasakan hal seperti itu?. Pikir Lian
Drrttt..drrttt..
Hp Lian bergetar tanda ada telepon masuk, nama kekasihnya tertera disana. Lian tersenyum lalu bangkit menuju taman belakang
"Gua angkat telepon dulu". Ucap Lian kepada Aro. Aro hanya menatap Lian jengkel.
"Ah si bangke". Aro mengeluh karena permainan harus terhenti
Bila merasa tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya dia memilih pamit ke lantai atas untuk tidur sebentar karena sejujurnya dia sedikit mengantuk. Maklum bayi harus tidur siang.
"Kak Aro aku ke atas mau tidur dulu bentar ngantuk nih"
"Oh iya Bil"
Bila naik menuju salah satu kamar yang ada di lantai dua, sementara itu Lian..
"Halo". Ucap perempuan diseberang sana
"Halo Al, kenapa?"
"Nanti malam jalan yuk, aku kangen honey ". Ucap Alessa dengan nada manjanya
![](https://img.wattpad.com/cover/374461824-288-k997439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Terlambat
FanfictionCinta datang terlambat atau perasaan yang tidak disadari? Tidak ada yang benar-benar terlambat selagi mau mencoba berhenti jadi pengecut and let's make a move