PROLOG

0 1 0
                                    

Pagi itu Vela terus berlari menyusuri jalanan, karena hari ini Ia kesiangan yang membuatnya terlambat Sekolah. "Pak, tolong jangan ditutup dulu donk gerbang nya. Pinta Vela pada Security Sekolah nya.

"Maaf Neng, kamu sudah telat.

"Ya Pak, tolonglah kali ini aja. Ucap Vela yang saat itu masih berusia 9 tahun dengan nada memohon.

"Ya sudah, tapi besok jangan telat lagi ya. Ucap Satpam memperingati.

"Iya Pak, makasih ya Pak. Ucap Vela, sambil menyalami Pak Ipan yang merupakan Satpam di Sekolah tersebut.

***
Vela pun masih berlari menyusuri Koridor, menuju Kelas IV B.
"Haduhhh sampe. Ucapnya ngos-ngosan.

"Tumben telat? Tanya Rama.

"Iya aku kesiangan, semalam abis bantuin Ibu bikin kue. Ucap Vela sambil membuka botol minum nya.

"Wahhh Vela, Ibu kamu masih jualan kue? Tanya Cherly penasaran.

"Masihlah, kalo gak jualan kue darimana mereka makan? Kan Vela orang miskin. Ledek Uum yang terkenal sombong.

"Wahhh kebetulan nanti aku sama Mamah mau ke rumah ya. Ucap Cherly senang.

"Mau ngapain? Tanya Vela penasaran.

"Mamah mau pesan kue untuk arisan, sama untuk meeting.

"Oh iya boleh, datang aja ke Rumah. Ucap Vela senang.

"Eh Uum, kamu gak boleh gitu. Bela Rama saat mendengar Vela diejek.

"Eh emang dia miskin mau apa? Tantang Yuli yang merupakan teman satu gank Uum.

"Iya dia kan miskin. Timpal Nurul, yang juga anggota gank Uum.

"Udah donk kalian ini gak ada bosan-bosannya ya menghina Vela. Biarpun dia miskin, tapi lihat dia selalu 10 besar, dia sering meraih Juara Pencak Silat. Kalau kalian? Bela Rama sambil menghampiri ketiganya.

"Eh Ram, lagian kok kamu mau di bergaul sama Vela si anak tukang kue miskin? Ucap Uum masih dengan nada meledek.

"KALO AKU MISKIN KENAPA?!!! Aku juga gak minta makan sama kalian, Ibu aku jualan kue gak menyusahkan! Ucap Vela mulai bersuara.

"Santai donk, santai jangan nge gas. Ucap Yuli sambil mendekati Vela.

"Eh Yul awas, nanti kamu dihajar. Ingat dia itu, Atlet pencak silat cilik. Ucap Nurul menarik tangan Yuli pelan.

Untunglah, tak lama setelah itu Bu Wina yang merupakan Wali Kelas mereka memasuki Kelas. "Selamat pagi anak-anak. Sapa Bu Wina.

"Pagiiii Bu... Ucap seisi Kelas.

"Baiklah, sekarang kita berdoa dulu sebelum belajar.

5 menit kemudian
"Baiklah, di pertemuan sebelumnya Ibu sudah memberikan kalian PR, sekarang silakan kumpulkan di meja Ibu PR kalian masing-masing. DAN! Bagi yang tidak mengerjakan PR, ibu tidak izinkan mengikuti pelajaran Ibu. Ucap Bu Wina panjang lebar.

Satu persatu murid pun mengumpulkan buku PR mereka. Kecuali Uum, Nurul, dan Yuli.

"Uum, Nurul, Yuli mana PR kalian? Tanya Bu Wina.

"K-kita belum mengerjakan Bu. Ucap Uum gugup.

"I-iya Bu, kita belum mengerjakan. Timpal Yuli.

"N-Nrul juga belum mengerjakan Bu. Tambah Nurul tak kalah gugup.

"Baiklah, sekarang kalian Ibu Hukum! Tegas Bu Wina. Kalian, sekarang keluar Kelas selama Pelajaran Ibu! Perintah Bu Wina.

"T-tapi Bu... Ucap ketiganya.

"Tidak ada tapi-tapi. Keluar, dan kerjakan PR Kalian! Perintah Bu Wina menunjuk ke arah luar.

Ketiganya pasrah, dan segera keluar.

***
"Uum, Nurul, dan Yuli keterlaluan ya selalu aja mengejek kamu setiap hari. Ucap Rama sambil menyeruput es teh yang Ia beli di Kantin.

"Mau gimana lagi Ram? Nasib aku sebagai anak orang miskin. Ucap Vela sedih.

"Udahlah Vel, kamu jangan sedih lagi bagaimanapun juga kamu itu anaknya pintar. Ucap Cherly sambil menghampiri Vela dan Rama.

"Iya, jangan sedih kamu itu hebat dengan segala prestasi yang pernah kamu raih. Ucap Angel yang merupakan murid Kelas IV A.

"Makasih ya, kalian udah meyakinkan aku. Ucap Vela merasa kembali percaya diri.

***
Sepulang Sekolah, Vela memasuki rumah menemui sang Ibu di Dapur. "Ibu... Panggil nya pada sang Ibu yang sedang mencuci piring.

"Eh sudah pulang?

"Udah donk Bu.

"Ya udah ganti baju sana, cuci kaki, cuci tangan terus makan siang. Ibu sudah siapkan di meja.

"Oke Bu. Ucapnya mengacungkan jari.

MUARA HATIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang