MUARA HATIKU

19.

Keesokan harinya
Siang itu, Rama dan dua sahabatnya sedang menikmati makan siang di Kantin Kampus. Kali ini Rama memesan, chicken katsu dan teh botol sebagai minumnya.
"Cieee kalian baru jadian ya? Goda Fredrick yang merupakan sahabat Rama.

"Iya nih baru jadian.

"Ahhh selamat ya. Ucap Fredrick sambil memeluk Rama.

"Thanks Bro. Ucap Rama sopan.

"Tapi, Gua dengar kalian dijodohin ya? Tanya Daffa yang juga sahabat Rama.

"Iya, orang tua Gua sama orang tuanya Muara sepakat menjodohkan kita. Jelas Rama.

"Padahal ini bukan zaman Siti Nurbaya ya. Ucap Fredrick sambil menyuap sepotong siomay ke mulutnya.

"Tau Siti Nurbaya juga? Tanya Daffa.

"Tahu donk. Jawab Pria blasteran Belanda- Jepang, dan Indonesia itu.

"Oh iya Mamah lu kan orang Indonesia ya? Tanya Daffa.

Fredrick mengangguk.

"Oh iya, katanya kemarin Mamah sama Papah lu ketinggalan pesawat ya? Tanya Daffa sambil menyeruput jus apel yang Ia pesan.

"Iya, mereka ketinggalan pesawat. Jawab Rama yang masih menikmati nasi goreng chicken katsu nya.

"Ya, Puji Tuhan orang tua Lu ketinggalan pesawat. Ucap Fredrick dengan logat bule nya yang masih kental.

"Kenapa begitu? Tanya Daffa.

"Gua nonton berita, kalau pesawat itu jatuh dan meledak. Jawab Fredrick.

"Innalillahiwainnailaihirojiun... Jawab Daffa mengelus dada.

Saat sedang kembali mengobrol Muara dan seorang perempuan datang, menghampirinya. "Hai... Sapa Muara.

"Halo sayang.

"Hai luvv. Sapa seorang wanita pada Fredrick.

"Helowww my luvv. Balas Fredrick.

"Ya jadi nyamuk deh Gue Ucap Daffa sambil menghabiskan sisa minumannya.

Mendengar ucapan Daffa itu, Rama dan yang lainnya tertawa ngakak.

"Makanya cari pacar donk. Ucap Fredrick merangkul Daffa.

"Iya nanti Gua cari. Udah ah, Gua mau bayar makanan terus mau ke Akademik ada urusan. Ucapnya meninggalkan beberapa temannya itu.

Sementara Fredrick, dan Rama merespon dengan tertawa geli.

"Kalian ini, usil deh kan kasihan Daffa. Ucap Stella yang tak lain adalah pacar Fredrick.

"Ya seru aja, dulu kan dia ada teman jones ya itu si Rama sekarang? Rama aja udah punya pacar. Jelas Fredrick.

"Tapi, beruntung Rama dapat cewek kaya kamu. Cantik, pinter masak, jago bikin kue, dan keibuan. Jelas Stella.

"Kamu kayanya udah tahu Stella ya? Tanya Rama.

"Dulu sebelum Stella pindah ke UK, dia teman SD aku. Jelas Stella sambil menikmati esteh yang baru Ia pesan.

"Pantesan kalian udah akrab. Ucap Rama sambil mengangguk.

***
"Mentang-mentang sekarang punya pacar sombong, ngeledek kin Gua terus kerjanya. Ucap Daffa yang sedang berjalan marah-marah.

"Eh kenapa si? Jalan sambil marah-marah sendiri? Tanya Anton pada Daffa yang sedang marah-marah.

"Itu si Fred, dan Rama ngecengin Gua mentang-mentang Rama sekarang punya pacar. Jelas Daffa.

"Ohhh maksud lu si... Siapa tuh? Tanya Anton.

"Muara.

"Iya Muara, Gua si udah tahu ya Gua si senang dengan hubungan mereka. Karena, cocok aja gitu mereka tuh. Ucap Anton sambil membuka kotak bekal nya.

"Tumben bawa bekal? Tanya Daffa.

"Iya, biasalah Gua kan praktik masak juga di Rumah. Biar ilmu Gua, gak hanya diterapkan di Kampus. Jelas Anton.

"Oh iya si Muara bukannya anak TB ya? Tanya Daffa.

"Beda Kelas, Gue kelas B kalo si Muara Kelas A. Jawab Anton sambil mengambil sepotong kue.
"Mau nyoba? Tanya Anton menawarkan bekal yang Ia bawa.

"Nggak makasih, Gue udah kenyang.

***
Sementara Vela yang hari ini sedang tidak ada Kelas sedang menikmati siang hari dengan duduk santai depan Rumah. Termenung sendiri, entah apa yang Ia pikirkan. "Kalo gua perhatikan si Anton baik juga si, Gua pikir gak rugi jadian sama dia. Ucap Vela dalam hati.

"Vela. Panggil seseorang.

"Eh, Bude Siti? Sapa Vela.

"Kamu ngapain melamun? Tanya Bude Siti.

"Gak ngapa-ngapain Bude bosan aja dalam Rumah.

"Nanti, kamu tolong bantu sebar undangan ya di sekitar Rumah, undangan pernikahan Kakak mu sudah tercetak.

"Oke Bude. Ucap Vela mengacungkan jari.

"Ya sudah kamu makan dulu sana, Ibu mu udah masak tuh.

"Ya Bude. Ucapnya sambil kembali memasuki rumah sederhana itu.