Hari ini adalah hari pertama Muara akan menjalankan kemoterapi. Rama yang masih setia mendampingi sang Kekasih pun, ikut masuk ke Ruangan dokter untuk menemani Muara. "Pokoknya, jangan pernah merasa sendiri ya. Ada aku disini, yang selalu menjagamu. Ucapnya lembut.
***
Sementara itu Tante Meta yang hari ini berencana menjenguk Muara baru saja selesai memasak dan memasukan ke wadah untuk dibawa ke RS karena ia takut kalau Deny dan Alexa sang istri lupa makan karena sibuk mengurus sang Putri. "Masak apa Mah? Tanya Om Farhan pada sang istri."Cuma masak rendang sama cumi asin.
"Wahhh wanginya enak ya. Ucap Om Farhan sambil menghirup.
"Iya donk kan Mami yang masak. Ya udah, Papi tunggu di meja makan aja nanti mami siapkan. Nanti siang kan, kita kan mau jenguk Muara.
"Oke deh.
***
"Dek, nanti kamu mau ikut gak? Tanya Tante Meta pada Rica."Ke mana Mah? Tanya Rica.
"Ke Rumah Sakit, jenguk Kak Muara. Jawab Om Farhan.
"Kayanya nggak deh Pah, aku mau nyari kado sama Anne soalnya nanti malam mau ke sweet 17 nya Bianca. Jawab Rica sambil mengoles roti dengan selai kacang.
"Ya udah kalau gak bisa gapapa. Ucap Om Farhan sambil menuang air.
"Oh iya untuk ke sweet 17 nya Bianca kamu mau pake dress mana? Tanya Tante Meta.
"Dress yang itu Mah, yang waktu dipake nemenin Mamah ketemu Om Deny dan Keluarganya, tinggal nanti minta tolong ke Mbok untuk disetrika.
"Mamah setuju, toh dress itu baru satu kali kamu pakai. Ucap Tante Meta menyetujui.
"Iya, Papah kalo lihat kamu pake itu aduhhh berasa lihat Mamah waktu muda. Goda Om Farhan.
***
Setelah kemo, Rama kembali mendorong kursi roda Muara dan kembali ke Ruang tempat Muara dirawat. "Ram. Panggil Muara."Ya.
"Kamu tahu kan salah satu efek kemo? Bisa bikin rambut rontok hingga botak? Tanya Muara.
"iya aku tahu. Jawab Rama singkat.
"Kalau nanti aku botak bagaimana? Tanya Muara. "Aku pasti udah gak cantik lagi kalau botak. Ucap Muara sendu.
"Heiiii jangan berkata seperti itu. Ucap Rama sambil menggenggam tangan Muara.
"Aku akan tetap mencintai kamu, aku akan menemanimu sampai kapanpun. Ucap Rama kemudian mengecup kepala Muara.***
Sementara itu Vela sedang merasa bosan karena Ibu dan Bude Siti sedang membeli bahan kue. Sementara Zia, ia sudah tinggal bersama sang Suami di Bogor. "Bosan juga si Anton kan lagi ke Singapura ikut lomba KTI (Karya Tulis Ilmiah) tingkat ASEAN.
"Kira-kira si Rama bisa gak ya diajak jalan? Ucapnya sambil mengeluarkan ponsel lalu menghubungi Rama.Ram, gua bete nih di Rumah sendirian Anton lagi ke Singapura ikut lomba KTI Se ASEAN. Lu, bisa gak jalan sama Gua hari ini?
Rama yang sedang berbincang dengan Muara menerima notifikasi di ponselnya, ya itu chat dari Vela.
Ia segera membalas nya.Sorry, Gua harus jaga Muara dia lagi di Opname di RS. Lu kalau mau ketemu Gua, ke RS aja Muara dirawat di RS Permata Harapan.
Vela yang menerima balasan tersebut cukup kaget, namun tetap santai. "Ha sakit apa? Ucapnya.
"Ya udah ah gua ke RS aja, toh Ibu katanya bawa kunci serep kok. Nanti, Gua tulis surat aja sekalian WA ke Ibu. Ucap ya sambil menuju Kamar untuk bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA HATIKU
RomanceBerkisah tentang seorang Pria bernama Rama, ia merupakan Mahasiswa Psikologi Semester akhir disebuah Universitas ternama. Ia memiliki seorang sahabat sejak kecil yang memiliki sifat tomboi, dan cuek bernama Vela. Meski kini berbeda Jurusan, namun k...