7.

1 0 0
                                    

"Eh kamu, pelan-pelan donk. Tegur sang Mamah, saat Rama ngerem mendadak.

"Sorry Mah, abis Mamah bikin Rama kaget. Ucapnya mulai melajukan kembali mobil setelah sebelumnya meminum sedikit air.

"Mamah serius, tapi keputusan di tangan kamu dan Muara.

"Kalo Rama, mau Mah karena sebenarnya dari awal Rama lihat dia Rama sudah jatuh cinta.

"Serius kamu?

Rama mengangguk.

***
Sementara itu, Tante Alexa dan Muara yang sedang bersantai di Taman belakang Rumah mereka berkata pada putri semata wayangnya itu. "Ra, Mami mau ngomong sesuatu.

"Ngomong apa Mih? Tanya Muara.

"Mungkin ini terlalu cepat, tapi ini Mami mau bilang sebelum Tante Meta pergi ke Belanda.

"Tante Meta? Tanya Muara bingung.

Tante Alexa menangguk.

"Ada apa? Tanya Muara semakin penasaran.

"Sebenarnya, pertemuan semalam itu selain urusan bisnis. Ada tujuan lain, selain urusan bisnis Papi.

"Apa Mih?

"Mami, dan Papi ingin menjodohkan kamu dengan Rama. Ucapnya pada sang anak.

"APA?! Muara kaget.

"Tapi keputusan ditangan kalian, kalau memang kalian berdua mau. Mami, dan Tante Alexa akan mengatur pertemuan selanjutnya untuk kalian berdua.

Tiba-tiba Muara teringat sesuatu. "Semalam pas aku melihat tangan Rama, sepertinya aku kenal gelang itu? Ucap Muara dalam hati.

Flashback on
"Ini gelang untuk kamu, karena aku harus kembali ke Inggris karena pekerjaan Papi aku disana. Ucap Muara memberikan sebuah gelang warna biru pada seorang anak laki-laki seusianya atau bisa jadi satu sampai dua tahun lebih tua.

"Makasih ya, aku akan jaga selalu ini dan gak akan pernah melupakannya. Ucap Anak laki-laki itu menerima gelang pemberian Muara.
Flashback of

"Tapi, perasaan aku begitu yakin mengatakan kalau itu memang pria itu. Ucap Muara dalam hati.

"Gimana? Kamu mau? Tanya Tante Alexa.

"Aku mau Mah. Jawab Muara singkat.

"Alhamdulillah....

***
Sementara itu Vela yang merasa bosan memutuskan menelfon Rama. "Halo, Lu dimana? Tanya Vela.

"Lagi di Airport mau jemput Papah.

"Ya... Gua kira di Rumah, tadinya mau ngajak jalan. Bete Gua, hari ini Ibu sama Bude Siti lagi ke Pasar beli bahan Kue. Ucap Vela dari sebrang sana.

"Iya, Gua lagi gak di Rumah.

"Ya udah deh thanks ya.

Saat telfon dimatikan, Vela memutuskan bersantai di Teras rumah nya. Belum sampai lima menit dia duduk, datang seorang Pria menghampirinya. "Hai Vel. Sapa pria tampan berkulit sawo matang tersebut.

"Eh elo? Sambut Vela.

"Ada apa kayanya bete banget? Tanya pria itu sambil duduk di sebelah Vela.

"Bete aja di Rumah, tadinya mau ngajak si Rama jalan. Tapi, dia lagi jemput Bokap nya ke Bandara.

"Gimana lu jalan sama Gua aja? Ajak pria itu.

"Ah males ah, jalan sama Lu gak seru. Tolak Vela.

"Kenapa si Vel, lu gak pernah mau ngasih kesempatan untuk Gua? Ucap pria tersebut dalam hati.

Belum sampai 5 menit perbincangan mereka tiba-tiba Ibu datang bersama Bude Siti. "Bu, udah pulang? Sambut Vela sambil menyalami sang Ibu, dan sang Bibi.

"Udahlah, kan udah di Rumah. Ucap sang Ibu.

"Halo Bude, halo Ibu. Sapa pria tersebut sambil menyalami Ibu dan Bude Siti.

"Eh ada Nak Anton. Sapa Ibu ramah.

"Anton, udah lama baru kelihatan lagi? Tanya Bude Siti.

"Iya Bude, biasalah kemarin lagi sibuk Skripsi. Jelas Anton.

"Wah hebat, tapi sekarang sudah selesai skripsi?

"Alhamdulillah... Udah Bude, tinggal nunggu sidang.

"Ya udah kalo gitu Ibu dan Bude kedalam dulu ya naruh belanjaan. Pamit Ibu padanya.

"Oke Bude.

"Eh, ngapain kesini? Tanya Vela padanya.

"Bosen aja di Rumah, pingin keluar abis dari kemarin berkutat sama Skripsi rumitnya minta ampun. Jelas Anton, sambil meletakkan ponselnya di meja.

Belum sempat Vela menanggapi, tiba-tiba Zia keluar sambil membawa dua piring yang berisi beberapa potong kue dan dua gelas kopi. "Silakan. Ucap Zia sambil meletakan piring dan kopi tersebut.

"Makasih Kak. Ucap Anton sopan.

"Sama-sama.

"Oh iya, Kak Zia gimana nih lancar? Tanya Anton.

"Alhamdulillah... Lancar, Insya Allah.... Bulan depan Kakak akan menikah.

"Masya Allah.... Akhirnya ya, jadi gak sabar deh aku mau melamar Vela. Ucapnya sambil menatap Vela.

Zia hanya terkekeh kecil kemudian berkata. "Ya udah kalian makan aja dulu kue nya, Kakak masuk dulu ya. Pamit Zia.

***
Sementara itu Rama sedang asyik dengan ponselnya yang batrai nya mulai lowbat tersebut. Ia mencari tempat untuk charger ponsel nya tersebut kemudian mengeluarkan kabel charger dari salam tas nya. "Mau kemana Nak? Tanya Mamah.

"Itu mah, mau cas hape soalnya low.

"Oh ya udah, Mamah mau beli kopi dulu ya kamu mau nitip apa? Tanya Mamah.

"Mau iced matcha late aja deh. Jawab Rama singkat.

"Oke deh, less sugar kan? Tanya Mamah.

"Nggak deh Mah, kali ini gak usah pake gula sama sekali.

"Oke deh sebentar ya. Pamit Tante Meta, sambil menuju sebuah Gerai Coffe Shop.

MUARA HATIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang