25.

0 0 0
                                    

Vela berjalan menyusuri Lorong Rumah Sakit, kemudian menghampiri meja Resepsionis. "Permisi Mbak. Sapa Vela.

"Iya Mbak, ada yang bisa saya bantu? Tanya Resepsionis cantik itu ramah.

"Mau tanya pasien atas nama Muara Alexandra Surya dirawat di Ruang apa? Tanya Vela.

"Di Ruang Mawar 106.

"Makasih Mbak. Ucap Vela sebelum meninggalkan meja Resepsionis.

"Sama-sama.

***
"Sekarang makan ya. Bujuk Rama.

"Gak mau, makanan nya pahit. Muara menutup mulutnya.

"Hei... Kalau kamu gak mau makan, nanti gimana mau minum obat? Tanya Rama.

Belum sempat Muara memakannya, Vela memasuki Ruangan setelah sebelumnya mengetuk pintu. "Siang Om, Tante. Sapa Vela sopan.

"Siang. Balas Tante Alexa ramah.

"Oh iya Tante, ini Vela sahabat saya sejak kecil. Ucap Rama pada Tante Alexa dan Om Deny.

"Haloooo.

"Saya Vela Tante. Ucap Vela menyalami keduanya.

"Silakan duduk Nak Vela. Ucap Om Deny ramah.

"Makasih Om.

"Oh iya Ra, ada Vela jengukin kamu tuh. Ucap Rama pada Kekasihnya itu.

"Halo. Sapa Muara dengan suara serak.

"Hai. Balas Vela datar.

***
Sementara itu Tante Meta dan Om Farhan masih berjalan menyusuri Lorong Rumah Sakit menuju Ruang tempat dimana Muara dirawat. "Nah ini Ruangannya. Ucap Tante Meta pada sang Suami.

"Oh iya ya.

Merekapun segera memasuki setelah sebelumnya mengetuk pintu. "Haloooo. Sapa Tante Alexa sambil memeluk Tante Meta.

"Ehhh ada Vela. Sapa Tante Meta.

"Hehe iya Tante, kebetulan Vela udah dikenalin sama Rama ke Muara. Jelas Vela.

"Ohhh jadi kamu sudah kenal sama Calon istri Rama? Tanya Om Farhan.

"U-udah Om.

"Syukurlah kalau sudah kenal. Ucap Tante Meta senang.

***
Seminggu kemudian
Hari ini Muara sudah diperbolehkan pulang. Namun, harus tetap Kontrol untuk melakukan kemoterapi. "Kamu harus banyak istirahat ya, pokoknya kalau kamu ada sesuatu jangan sungkan telfon aku ya. Ucap Rama sambil menggenggam tangan sang Kekasih.

"Ram ...

"Ya. Jawab Rama lembut.

"Rambut aku sekarang sudah semakin menipis gimana kalau nanti aku botak dan gak cantik lagi? Tanya Muara menahan tangis.

"Hei.... Jangan bicara seperti itu. Ucap Rama sambil duduk disebelah sang Kekasih.
"Apapun kondisi kamu, kamu tetap cantik. Ucapnya memeluk sang Kekasih.

"Kalau gitu, kamu mau gak tolongin aku? Tanya Muara.

"Tolong apa? Tanya Rama.

***
Di belakang Rumah, Rama sudah siap memegang gunting beserta alat cukur rambut. "Kamu yakin Nak? Tanya Tante Alexa.

"Insya Allah.... Mih, Muara yakin. Ucapnya pada sang Ibu.

Kemudian Rama mulai menggunting rambut Muara, lalu Ia menggunduli rambut sang Kekasih atas permintaan Muara.

"Ada apa ini? Tanya Om Deny sambil menghampiri mereka bertiga.

"Itu Pih, anak kita minta tolong ke Rama untuk menggunduli rambutnya. Jelas Tante Alexa.

"Loh.... Kenapa? Tanya Om Deny.

"Karena Muara tahu efek kemo akan merontokkan rambutnya. Jelas Tante Alexa.

Om Deny hanya terdiam saat melihat kepala sang anak yang sudah gundul.

"Ya udah kalau begitu Tante mau nyiapin makan malam dulu ya. Pamit Tante Alexa pada keduanya, lalu memasuki diikuti oleh Sang Suami.

MUARA HATIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang