21.

1 0 0
                                    

Setelah mengeringkan rambut dan mengganti pakaian. Kini Muara, memoles wajahnya dengan sedikit make up. Membuat, wajah cantiknya jadi semakin terlihat.

***
Setelah selesai, Ia segera menemui Rama yang duduk dibawah. "Hai lama nunggu ya? Tanya Muara sambil menghampiri Rama.

"Eh nggak kok. Ucapnya sambil menoleh kearah Muara.

"Masya Allah.... Anak mami cantik sekali. Ucap Tante Alexa menoleh ke arah Muara.

"Iya cantik sekali. Timpal Om Deny.

"Kalau gitu saya berangkat dulu ya. Ucap Rama menyalami kedua orang tua Muara.

"Aku juga ya. Timpal Muara.

"Iya hati-hati ya. Ucap Om Deny pada keduanya.

"Tante sama Om gak ikut? Tanya Rama.

"Ohhh nggak, soalnya Tante mau nemenin Om ke anniversary temannya Om. Ucap Tante Alexa pada keduanya.

***
Setelah sampai, Rama langsung memarkirkan mobil ditempat yang sudah disediakan ya itu rumah dari salah seorang Sepupu Ranti yang merupakan Ibu Rama. "Silakan my queen. Ucap Rama membukakan pintu.

Tanpa berkata Muara turun dituntun oleh Rama.

***
"Ahhh Kak Zia, akhirnya resmi nih terikat. Ucap Anton sambil menyalami Zia.

"Hehe, Alhamdulillah... Iya.

"Ayo donk cepet nyusul. Ucap Zia sambil membalas jabat tangan Anton.

"Hehe doakan aja Kak, saya nunggu kapan Vela siap hehe. Kekeh Anton.

"Tuh Vel, ada yang udah gak sabar. Goda Ferdi yang merupakan kakak ipar Vela.

Sementara Vela mendengus kesal.

"Halooo. Sapa Rama yang berjalan berdampingan dengan Muara.

"Heiii baru datang? Sapa Zia.

"Selamat ya Kak. Ucap Rama menjabat tangan Zia.

"Thank you.

"Selamat ya Kak. Ucap Muara sambil memeluk Zia.

"Makasih sayang semoga kamu dan Rama cepat nyusul ya. Ucap Zia membalas pelukan Muara.

"Aamiin.... Ucap Rama penuh semangat.

Sementara Vela meninggalkan acara tersebut dengan alasan haus ingin mencari minuman dingin ditemani oleh Anton.

***
"Sampe kapan gua harus begini? Ucap Vela menangis dalam pelukan Anton.

"Vel, sekarang ada Gue lu bisa kok curahkan semua ke Gue. Ucap Anton masih memeluk Vela.

"Tapi Gua nggak kuat kalau harus begini terus. Tangis Vela semakin menjadi.

***
Acara yang dinanti tiba yakni melempar bunga. "1, 2, 3... Ternyata Rama dan Muara lah yang mendapatkan bunga tersebut.

"Ahhhh... Ucap seluruh tamu undangan.

"Congrats.... Kayanya sebentar lagi ada yang nyusul. Ucap Daffa memeluk Rama.

Vela yang baru datang pun menyaksikan hal tersebut saat Rama merangkul Muara.

***
Sebelum pulang Rama terlebih dahulu mengajak Muara ke sebuah Pantai nan indah untuk menikmati sunset.
"Gak kerasa ya kita udah hampir dua bulan. Ucap Rama sambil bersandar di pundak Muara. Namun, ditepis pelan oleh Muara.

"Ehhh berat tau. Protes Muara cemberut.

"Hehehe sorry. Kekeh Rama.

"Jangan bilang mau ngomong kalau aku lebih indah dari sunset. Toyor Muara.

"Hehe tahu aja kamu.

"Basi... Ucap Muara cemberut. Namun, hal tersebut malah membuat Rama gemas.

Kemudian keduanya bertatapan, hidung dan kening keduanya saling menempel.
Wajah Rama kini semakin mendekat ke Arah Muara, sehingga jaraknya hanya beberapa senti.

Kini semakin mendekat. Dan???

Cup.

Dibawah langit senja berwarna kemerahan tersebut dengan lembut Rama mencium bibir Muara.
Muara memejamkan mata, seolah menikmati hal tersebut, ia juga tidak berusaha menolak hal yang baru saja terjadi padanya.

Kemudian keduanya berpelukan seolah tak ingin berpisah.

MUARA HATIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang