🍩 46

2.2K 428 134
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

Denting jam memecah keheningan di ruang keluarga milik Miel, entahlah. Sejak kepergian Damian dan Feat tadi suasana menjadi sangat canggung. Apalagi Reka dan Dorison, mereka sama-sama menunduk menatap lantai.

Miel melirik ke arah Mark, sepertinya calon besan nya itu menunggu nya untuk membuka suara terlebih dahulu. Miel menarik nafas nya lalu menghembuskan nya dengan pelan. Kali pertama dalam hidupnya menghadapi momen berharga seperti ini berhasil membuat perasaan nya jadi campur aduk.

"Selamat datang di rumah kami, maaf kalau penyambutan nya sangat sederhana, Tuan Mark Jhonatan," ujar Miel, dia tersenyum manis menatap Mark.

Mark mengangguk singkat, "ini sudah sangat cukup Tuan Miel Athami, maaf kalau kedatangan kami yang terkesan mendadak," dia melirik ke arah Dorison yang masih diam sambil menundukkan kepala kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada Miel, "tujuan kami kesini membawa niat baik. Mengantar anak kami untuk meminang putra semata wayang anda, hanya itu yang bisa saya sampaikan, selebihnya akan di lanjutkan oleh putra saya," jelas Mark, suaranya terdengar sangat tegas. Berbeda jauh dengan Mark yang biasa kita lihat dengan tingkah random nya.

"Gapapa, pelan-pelan aja," bisik Tyle sembari mengusap lembut lengan anak nya. Dia tau Dorison tengah gugup, bisa di lihat dari raut wajah anaknya yang terlihat sedikit pucat.

Dorison menghela nafas panjang, tangannya di kepalkan berusaha mengusir rasa gugup yang masih bersarang di dada nya.

"Biasanya juga ceplas-ceplos, gak mikir dulu kalau merayu Reka di hadapan saya," Miel bergurau sedikit mencairkan suasana yang sedikit tegang.

Mark menyenggol lengan Dorison sambil menahan tawanya, jangan sampai image tegas nya hilang gara-gara mentertawakan nyali Dorison yang tiba-tiba menciut.

"Biasanya ngomong se enak jidat mau ambil Reka, mau nikah sama Reka, minta izin pacaran sama Reka kaya minta permen, ini sudah saya kabulkan masa kamu nya gini?" Akhirnya suara tawa terdengar menggema, Miel tanpa ragu mentertawakan Dorison, remaja dewasa itu terlihat hampir menangis karena menahan gugup. Padahal lamaran Dorison sudah pasti ia terima jadi kenapa Dorison bertingkah sangat berlebihan seperti ini.

Mark dan Tyle yang melihat itu akhirnya ikut tertawa, mereka sebenarnya juga gugup tapi masih bisa di kondisikan, beruntung tuan rumah paham dan bisa mencairkan suasana.

"Bener sih, biasanya dia ceplas-ceplos aja mau nikah sama Reka, mau jemput Reka buat di jadikan pasangan, pas di kabulin kok kicep.  Kamu serius kan Do?" Tanya Mark setelah menghentikan tawa nya.

Dorison mendengus sebal, memang kurang serius apa dia soal Reka, sedangkan Reka sendiri masih terlihat bingung. Dia memang lamban merespon situasi yang tengah terjadi.

"Pelan-pelan aja, Do. Bawa santai aja biar obrolan kita juga bisa mengalir tanpa ada yang terlewat nantinya," ujar Grac.

"Ehm ... " Dorison berdehem pelan kemudian menatap Miel,

"Tenang aja, Do. Saya tidak memberatkan niat baik kamu untuk melamar anak saya, karena saya sudah tau seberat apa jalan yang kamu lalui bersama anak saya, saya hanya minta kamu melamar anak saya secara baik-baik, itu saja. Saya ingin kamu sendiri yang meminta izin ke saya dan istri saya, hanya itu Do. Setelah itu semua keputusan ada di tangan kamu dan Reka," ungkap Miel.

Donat Nanat [ Mewgulf ] END - TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang