🍩 43

2.5K 467 88
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

"Sulit di gapai bukan berarti gak bisa di gapai kan? Maka nya kamu harus lebih sabar lagi, kita juga lagi berjuang untuk kesembuhan mental Reka. Kata dokter, Reka sudah perlahan pulih. Gejala yang dia tunjukkan juga banyak berkurang, anak nya sudah gak terlalu cengeng, bicara juga gak teriak lagi, bahkan di berani berinteraksi dengan orang luar, sudah punya beberapa teman main diluar lingkungan keluarga kita. Aktifitas dia juga sudah sama seperti anak seusianya, gak selalu fokus dengan mainan, Itu kemajuan yang bagus loh, gak menutup kemungkinan dia bisa di ajak berumah tangga nanti, kamu hanya perlu bersabar sedikit lagi." Jelas Mark pada Dorison. Anaknya ini sangat tahu dengan kondisi Reka, tapi memang harus sering di ingatkan agar anaknya ini tidak terlalu terobsesi pada Reka.

Jangan sampai usaha mereka untuk menyembuhkan Reka jadi sia-sia hanya karena Dorison yang tak sabaran.

"Reka pasti jadi milik kamu, gak ada yang halangi kamu Do, Papah sama Mamah sudah kasih restu, orang tua Reka juga. Jadi apa yang harus di khawatirkan? Reka juga gak mungkin nolak kamu, secara kamu selalu memperlakukan dia dengan sangat baik, dia juga nempel terus sama kamu. Sabar dikit gak bikin rugi kok," kekeh Mark.

"Pah.. bukan itu," lirih Dorison.

Mark menaikkan sebelah alisnya, apa ada sesuatu yang di sembunyikan anak nya?

"Mau cerita sama Papah? Papah tau pasti ada sesuatu yang menganggu pikiran kamu."

Dorison menghela nafas panjang kemudian menganggukkan kepalanya. "Aku rasa banyak yang suka sama Reka, seperti yang Papah bilang tadi. Dia sudah mulai berani berinteraksi dengan orang luar, gak menutup kemungkinan kalau Reka nyaman dengan orang lain. Aku khawatir,  terlebih lagi semua teman ku dekat sama Reka, kadang aku cemburu kalau Reka terlalu dekat sama mereka, aku mau marah tapi tau diri, aku sadar status ku cuma abang angkat Reka, aku gak leluasa nahan mereka, posisi ku gak sekuat itu," jelas Dorison.

Hampir saja Mark menyemburkan air liur nya saat mendengar penjelasan Dorison, ternyata anaknya sedang cemburu buta.

Benar, orang jatuh cinta selalu terlihat bodoh.
Semua teman Dorison sudah mempunyai pasangan, bahkan sudah ada yang bertunangan.
Mark yakin mereka hanya suka dengan Reka, karena Reka yang selalu bertingkah menggemaskan.

Terlebih lagi Dorison mempunyai beberapa teman perempuan, dan setau dia semua teman Dorison memang menyukai Reka, bahkan tak jarang teman Dorison datang ke mansion nya hanya untuk mencari keberadaan Reka atau Damian.

"Gitu ya? Papah paham kalau kamu gak nyaman lihat nya, tapi biasanya teman kamu juga gitu kan sama kit? Maksudnya mereka gak hanya dekat dengan Reka, tapi dekat dengan kit juga," tanya Mark sambil menahan tawa nya.

"Mereka dekat sama kit, tapi dekat nya beda kalau sama Reka, kalau sama kit mereka hanya berani bercanda, kalau sama Reka berani peluk, berani cium pipi Reka, aku gak suka, aku marah tapi setiap kali negur cuma di ketawain," lirih Dorison lagi.

Mark memalingkan wajahnya, berusaha keras menahan tawa nya saat melihat anaknya yang ingin menangis. "Kok sama kit mereka cuma berani bercanda?" Tanya Mark.

"Kit nakal Pah, dia suka nyakar kalau di sentuh, suka mukul juga kalau di ganggu. Kalau Reka kan engga, Reka malah suka di peluk atau di cium apalagi sama charl, dulu dia sebal sama charl, sekarang udah terbiasa di peluk sama charl, aku takut reka nyaman sama dia," sahut Dorison pelan.

Belum sempat menanggapi penjelasan Dorison, perhatian nya berpindah pada pintu ruangan kerja nya yang di buka dari luar.

"Papah! Lihat sudah jadi gambal nya!" Teriak damian. Bocah kecil itu berlari kecil ke arah Mark di ikuti Reka dari belakang.

Donat Nanat [ Mewgulf ] END - TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang