🍩 31

2.8K 466 90
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading



"Udah lah Miel, Reka aja udah berenti nangis tuh," sindir Thong.

Miel mengusap kasar air matanya, bagaimana dia bisa berhenti? Kalau anak nya saja terlihat masih kesakitan.

"Gak papa ya Nak, nanti sembuh ya," bisik Miel sembari mengusap lembut kepala Reka yang bersandar di dada nya.

"Tadi kan mau bobo sama bunda, bunda buatkan mimi malah kabur Reka nya, nanti jangan lagi ya sayang? Bunda juga sedih lihat Reka kesakitan gini," kata Grac, wanita cantik itu terlihat fokus mengolesi setiap bekas gigitan semut tadi menggunakan salep yang baru saja di beli oleh kakak ipar nya.

Reka hanya diam, sesekali dia terisak saat tubuhnya merasa tak nyaman.

"Pelan-pelan sayang, itu yang di lengan jangan lupa," ucap Miel.

"Iyah pelan-pelan bunda," lirih Reka.

"Iya ini bunda pelan-pelan, bekas nya banyak banget ini, kasian anak bunda pasti tadi shock juga pas di gerumbungin semut," gumam Grac.

"Leka kaget bunda, gak sempat kabur," lirih Reka.

"Maka nya jangan manis-manis, kan di gerumbungin semut," kekeh Dorison.

"Ehm!" Dehem Arsh, matanya terlihat melirik tajam Dorison. 

Di saat seperti ini Dorison malah menggombal, bukan nya bantu nenangin Reka.

"INJIT INJIT SEMUT! SEMUT NAKAL GIGIT LEKA!" teriak Reka tiba-tiba.

Semuanya langsung diam mendengarkan Reka bernyanyi, mereka paham kalau Reka tengah berusaha menahan diri agar tidak menangis lagi.

"Injit injit semuutt! Semut injit nakal sekali!" Ulang Reka.

"Nakal ya? Jangan dekat-dekat semut lagi," sahut Dorison.

Reka langsung mengangguk setuju, memang siapa yang mau berteman dengan semut lagi. Mending Reka temenan sama kucing, kucing kan gemas!

"Udah gak sedih?" Tanya Thong.

"Heum iyah! Sedih tinggal sedikit," sahut Reka.

"Kalau gitu kita obati luka nya, jangan jerit-jerit ya nanti makin sakit," kekeh Grac.

Reka langsung diam, tiba-tiba dia merasa takut.

"Bunda..." Rengek reka. Tak lama suara tangisannya kembali terdengar.

"Jangan nangis ya, kan di obati biar cepat sembuh,  biar bisa main lagi," jelas Arsh.

Reka memelankan tangisannya lalu menatap Arsh.

Arsh hanya tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan adik nya, "mau yang mana plaster luka nya?" Tanya Arsh, dengan pelan dia membersihkan lutut Reka, kemudian luka nya dia beri obat merah.

Reka masih diam membisu, bibirnya masih terlihat bergetar karena baru berhenti menangis.

"Yang ini mau?" Tanya Arsh, dia memperlihatkan plaster luka yang bergambar karakter kucing ke arah Reka.

Donat Nanat [ Mewgulf ] END - TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang