🍩 32

2.9K 491 271
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading




"Kakak dodo..." bisik Reka tepat di depan wajah Dorison.

Reka tersenyum manis sambil menatap lekat wajah lelap Dorison, entahlah rasanya menyenangkan memperhatikan remaja tampan itu tertidur pulas tanpa merasa terganggu.

"Kakak dodo sudah sore, ayo bangun," bisik Reka lagi.

Perlahan mata tajam itu terbuka, menatap mata indah yang tengah memperhatikan nya.

"Kok bangun?" Tanya Dorison yang terdengar serak.

Dorison mengeratkan pelukannya pada tubuh Reka, sampai benar-benar menempel tak ada celah sedikitpun.

"Sudah sore, bobo lama sekali," gumam Reka.

Dorison kembali memejamkan matanya menikmati aroma yang menguar dari rambut Reka, aroma manis yang membuat nya merasa tenang. Hampir saja dia kembali masuk kedalam alam mimpi.

"Kakak bangun!" Pekik Reka, wajahnya terlihat sebal karena Dorison tidak mau mendengarkannya.

"Bobo lagi ya? kakak cape," bisik Dorison sambil menepuk pelan pantat Reka.

Reka menggeleng ribut, dia langsung mendorong kuat dada Dorison sampai dekapan mereka terlepas.

"Itu handphone kakak berisik, Nanat jadi bangun tadi gara-gara itu!" Kesal nya sambil menunjuk handphone Dorison yang berada di atas nakas.

Dorison mengalihkan perhatiannya pada benda persegi tersebut, hanya melirik sekilas kemudian mengembalikan fokusnya pada Reka.

"Biarin deh, gak penting juga kayaknya," sahut Dorison.

"Gak penting?" Tanya Reka.

Dorison mengangguk singkat sambil memperhatikan Reka, "gak ada yang penting selain Nanat," kekeh Dorison.

"Iyah, ayah dan bunda sering bicara gitu, semuanya bicara gitu, kakek! Mami papi sama phi att bicara gitu juga!" Pekik Reka.

Dorison menghela nafas pelan, kalau boleh hanya dia saja yang posesif pada anak manis ini.

Belum sempat menanggapi ocehan Reka, tiba-tiba handphonenya kembali berdering.

"Kakak itu siapa telpon?" Tanya Reka pelan.

"Itu cuma notifikasi pesan, nanti kakak baca," sahut Dorison.

Tapi suara notifikasi nya terdengar semakin menjadi-jadi, dia jadi sedikit curiga kenapa handphonenya jadi berisik, padahal biasanya tidak seperti ini.

"Lihat dulu, berisik!" Kesal Reka.

"Iya, ini kakak lihat," sahut Dorison.

Dorison menyandarkan tubuh nya di kepala ranjang lalu menarik reka agar bersandar di dadanya. Setelah itu dia meraih handphonenya.

Dorison menaikkan sebelah alisnya saat melihat beberapa pesan yang dia sendiri pun tidak paham.

"Kenapa ya?" Gumam dorison.

Donat Nanat [ Mewgulf ] END - TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang