13. Wake Up, Baby !

1.4K 136 19
                                    

Asan Medical Center.

"Ya Tuhan lalisa.. Apa kau tidak tidur? Matamu sangat menakutkan.. Jika jendeuki bangun dia justru akan pingsan lagi.. Kau seharusnya menjaga dirimu juga, jangan begini.. Lihat matanya chaeng, bawa dia pulang.. Aku akan menjaga jendeuki."

"Monkey sialan.. Kau menakutkan, juga menyedihkan. Kajja kita pulang dulu ke apartemenmu.. Kau harus beristirahat.. Jisoo benar. Jennie tidak akan bahagia melihatmu begini."

Sudah 3 hari jennie tidak sadar, keadaan organnya sama sekali tidak ada masalah. Namun, jennie seolah-olah betah tertidur sampai sekarang.

Dokter mengatakan jika tubuh jennie saat ini butuh untuk istirahat. Namun semua orang mulai cemas dengan tidur panjang yang jennie alami. Walaupun dr.jongin mengatakan jika jennie baik-baik saja.

Kim taehyung dan han so hee sangat murka mengetahui apa yang ayah mereka lakukan terhadap lalisa juga putri semata wayang mereka.

Kim taehyung sengaja datang ke kediaman kim yoon seok, ia mengamuk dan mengatakan jika ia tidak ingin lagi dianggap anaknya. Semua aset yang diserahkan untuk taehyungpun bila perlu ia akan kembalikan pada pria tua itu. Taehyung benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi.

Sama seperti lisa dan jennie. Taehyung dan so hee pun baru mengetahui fakta, jika kedua orang tua lalisa dibunuh oleh penatua kim.

Han so hee bahkan pingsan mengetahui jennie kembali mengalami penurunan kesehatan seperti dulu. Saat ini so hee berada di mansion karena dia pun ikut sakit dan kondisi kesehatannya memburuk.

Semua kekacauan ini benar-benar membuat semua orang dalam suasana hati yang buruk. Jisoo dan chaeyoungpun turut prihatin dengan keadaan jennie. Jisoo menangis mengetahui kondisi sahabatnya kembali memburuk.

Park chaeyoung yang awalnya menganggap jika jennie adalah wanita iblis. Ia sekarang ikut bersedih melihat gadis kucing yang biasanya galak, kini hanya terbaring seperti kucing kecil yang rapuh.

Setelah mengenal jennie lebih jauh chaeyoung mulai sadar kenapa lalisa dan jisoo bisa menyayangi gadis itu. Dia begitu lembut didekat orang-orang tersayangnya. Juga begitu manja dan ceria.

"Aku tidak akan meninggalkan jennie. Aku mau disini.. Aku tidak perduli dengan kondisiku, kenapa jennie tidak juga bangun? Apa dia marah padaku? Apa dia benar-benar ingin mengakhiri semuanya denganku.. Why baby??"

Lalisa terus mencium tangan jennie, ia tidak pernah pergi dari jennie selain pergi ke kamar mandi. Sisanya ia habiskan dengan menggenggam dan menatap gadisnya.

"Lisa.. Pikiran negatifmu hanya akan membuatmu gila.. Jendeuki begitu menyayangimu, telingaku saksinya. Jika telingaku bisa berbicara ia akan menyumpahimu yang begitu bodoh. Cepat kau tidur disofa, jika kau tidak mau aku akan menyeretmu pergi dari sini." Jisoo mulai kehilangan kesabaran terhadap gadis keras kepala ini. Ia memang menyayangi jennie, tapi jika begini justru lalisa lah yang akan mati.

"Lalice.. Kumohon dengarkan kita untuk kali ini.. Ini semua demi jennie juga. Come on monkey, jangan keras kepala." Chaeyoung mencoba membujuk sahabatnya.

"Baiklah.. Aku akan tidur sekarang, tapi jika ada apapun tentang jennie aku akan bangun.."

"Jarak yang sofa itu miliki dengan ranjang ini tidak sampai 10meter bahkan suara nafas jenniepun masih bisa kau dengar. Cepat makan dulu walau sedikit, setelah itu pergi tidur." Jisoo lagi-lagi hampir meneriakkan kata-katanya.

"Haish.. Kau membuat jichuku kehilangan kesabaran.. Setelah ini moodnya akan buruk.. Sialan kau.. Cepat lakukan, sebelum dia benar-benar marah." Chaeyoung berbisik pada lalisa. Ia berharap lalisa tidak mencari masalah terus menerus.

I Wov U Jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang