I Wov U Jennie

19. Get Back Up

09:45.

"Chaeng ada apa? Berbicaralah yeobo.."

"Chu.. Aku telah mengikuti saranmu dan menyelesaikan semuanya dengan suzy eonnie.. Aku ingin menjelaskan semuanya padamu, agar kau tidak salah faham tentang semuanya."

Jisoo dan chaeyoung telah resmi berpacaran.. Saat jisoo menemuinya ia dengan terus terang bertanya "apakah kita sepasang kekasih sekarang?". Chaeyoung yang saat itu masih dalam kondisi linglung hampir terkena serangan jantung lagi dan lagi.

Dia memang selalu kalah dari kejujuran jisoo, jisoo benar-benar polos seperti kapas putih.. Dia dengan mudah mengatakan perasaannya.. Berbanding terbalik dengan chaeyoung yang setengah mati gugup hanya untuk 3 kata, jisoo aku mencintaimu..

"Humm baguslah.. Lalu apa yang kalian bicarakan? Bolehkah aku tau?"

"Tentu saja, aku datang menemuimu memang untuk ini. Sisanya aku merindukan kekasihku." Chaeyoung merona karena ucapannya sendiri sedangkan jisoo menampar lengan chaeyoung dan terkekeh geli.

"Haishh kau sangat manis chipmunk.. Aku juga merindukanmu, sangat rindu."

"Yyaakk tidakkah kau salah tingkah sedikit saja kim jisoo?? Kenapa selalu aku yang memerah." Chaeyoung menutupi wajahnya yang kini sudah memerah.. Ia malu pada dirinya sendiri juga jisoo.

"Hahaha... Berikanlah tanganmu." Jisoo menarik tangan chaeyoung dan menyimpannya diatas dadanya."Walaupun aku tidak memerah, kau bisa merasakan ini kan? Disini begitu berdetak kencang."

Sekali lagi chaeyoung menutup wajahnya yang semakin memerah. Detak jantungnya sama dengan milik kim jisoo. Itu sangat keras!!

"Ya Tuhan chipmunk,hahaha.. Baiklah aku akan berhenti, sekarang jelaskan padaku apa yang kalian bicarakan."

Dengan raut wajah yang malu-malu chaeyoung menjelaskan apa yang mereka bicarakan.

Flashback on

"Chaengieeeeee...." Seorang pria kecil berlari seraya berteriak memanggil orang yang paling ia rindukan. Begitu pria kecil itu sampai di depan chaeyoung ia segera memeluk kakinya dengan erat.

Hati chaeyoung seketika terasa nyeri, serindu itukah pria kecil ini padanya??

"Hello woo-jin manisku.. Aku merindukanmu pria kecil." Chaeyoung berjongkok dan membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

"Neomu bogo sipeo.. Kau tidak menginginkanku lagi chaengie.. Kau akan pergi..Hiks."

"Hey apa yang kau katakan? Aku tidak pernah berkata seperti itu.. Woo-jin maaf, aku sangat sibuk dengan tugas kuliahku.. Kau tau? aku akan memasuki tingkat akhir dan akan segera lulus setelahnya. Aku bukan tidak menginginkanmu anak manis." Chaeyoung berkata dengan perlahan dan lembut.

"Benarkah? Kau akan tetap menjadi chaengiku?" Mata woo-jin begitu berbinar.

"Humm. Aku akan menjadi chaengiemu selamanya." Chaeyoung menunjukkan jari kelingkingnya, pria kecil segera mengaitkan dan mereka membuat janji kelingking.

Bae suzy yang sejak tadi hanya berdiri dan diam tanpa satu patah katapun kini menitikkan air matanya melihat betapa bahagianya putranya bersama chaeyoung.

Chaeyoung menyadari jika suzy saat ini telah menangis, ia segera berkata pada woo-jin."Woo-jin aku memiliki hadiah untukmu, sekarang kau bawa hadiah ini dan mainkan dulu didalam kamarmu. Aku ingin berbicara dengan suzy eonnie."

Woo-jin mengangguk dengan gembira."Terimakasih chaengie.. Setelah ini kita harus bermain bersama." pekiknya.

"Tentu pria manis.. Jja pergi kekamarmu dan buka hadiahnya."