07. Jangan Sentuh Milikku

2.2K 192 7
                                    

Apartemen Lalisa.

Pagi ini lalisa sedang menyiapkan sarapan sederhana untuk kekasih kecilnya, jennie kim. Malam kemarin jennie merengek ingin ikut dan menginap di tempat lalisa. Dengan segala cara ia membujuk lalisa agar membawanya ke apartemennya.

Lalisa merasa tidak tega jika jennie yang selama ini seorang princess dirumahnya, harus tinggal ditempat yang kecil seperti miliknya.

Rasa tidak percaya diri kembali muncul didalam benaknya, namun saat lamunannya mulai jauh ada sepasang tangan mungil yang memeluk nya dari belakang.

"Jangan pernah pergi lebih awal dari tempat tidur, aku ingin ketika bangun yang aku lihat itu wajahmu lili. Humm?"

Lalisa memegang kedua tangan yang melingkar dipinggangnya. "Kau sudah bangun nini." Lalu lalisa berbalik dan membawa gadis kecil manja kedalam pelukannya. "Maaf nini. Lain kali saat kita tidur bersama, yang pertama kau lihat adalah wajahku."

Jennie merasa hangat didalam hatinya merasakan pelukan pagi yang begitu manis dan candu.

"Gomawo lili. Apa kau sedang memasak? Apa yang lili buat? Ini harum sekali."

Jennie mulai melepaskan pelukannya dan lalisa merasa begitu kosong. Jennie mulai bergabung untuk memasak. Hari ini lalisa sedang membuat nasi goreng kimchi kesukaan jennie kecil.

"Aku sedang membuat nasi goreng kimchi. Apa ini masih favoritmu nini?"

Seketika mata jennie berbinar, dan air liurnya hampir menetes melihat nasi goreng yang hampir selesai dibuat. Hanya tinggal menunggu matang dan disajikan.

"Waaa, nasi goreng kimchi selalu favoritku lili. Apalagi ini dibuat olehmu. Cepat lili cepat... Nini lapar."

Jennie segera lari ke meja makan dan menarik kursinya lalu duduk dengan patuh seperti anak kucing.

Lalisa yang melihat tingkah menggemaskan jennie hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Ini sudah selesai, tunggu sebentar humm. Makanan akan datang."

Dengan cekatan lalisa menyiapkan nasi goreng kimchi dan beberapa makanan lain, membawa semua ke atas meja. Jennie semakin ngiler dibuatnya. Melihat semua makanan yang lisa hidangkan membuat perutnya semakin keroncongan.

"Lili, apa semua ini masakanmu?" Tanya jennie.

"Ne, makanlah. Aku akan mengambil makanan yang paling spesial. Tunggu sebentar." Lalisa kembali pergi untuk mengambil makanan terakhir yang paling spesial.

Saat lalisa kembali dengan satu piring makanan terakhir, jennie melihatnya dengan mulut berbentuk "o". Diatas piring tersebut terdapat beberapa tusuk dakkochi, itu sangat menggiurkan.

"Da...da...dakkochi?"

"Hmm, apa ini juga masih favoritmu?"

Tanpa menunggu lama jennie segera mengambil dakkochi dari piring dan mulai memakannya. Satu gigitan, dua gigitan, sampai tiga gigitan. Jennie memakannya dengan lahap.

Namun detik berikutnya reaksi jennie membuat lalisa panik, karena akhirnya dia menangis sambil memakannya.

"Apa yang salah nini? Apa dakkochinya tidak enak? Maaf, biar ku coba."

Lalisa akan mengambil dakkochi dan mencobanya, namun dihentikan oleh jennie. "Tidak, ini sangat enak. Ini dakkochi terenak lili. Dan... Apakah kau seseorang yang membuka toko dakkochi di myeongdong?"

I Wov U Jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang