16. My Enemy

1.3K 118 7
                                    

Universitas Korea.

"Sudah sampai.. Jika kau tidak sibuk kita bertemu untuk makan malam bersama, apa kau bisa chipmunk?"

"Hmm.. Aku yang akan menjemputmu nanti malam.. Terimakasih jichu, kau hati-hati dan ingat jangan mengebut."

"Ne chagiya." Jisoo menggoda chaeyoung, kini pipi gadis pirang merah merona mendengar kata sayang dari mulut manis kim jisoo.

"Hahaha.. Jika kau ingin tersenyum jangan ditahan chipmunk.. Hari ini kau begitu kusut, apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?"

Jisoo merasa ada yang berbeda sejak kemarin, biasanya chaeyoung akan menelpon bahkan video call setiap malam. Namun kemarin membalas pesan dan telepon dari jisoo pun ia tidak.

Akhirnya jisoo memberanikan diri menjemput chaeyoung ke kediamannya. Beruntung hari ini chaeyoung memang ada kelas dipagi hari. Saat melihat chaeyoung tadi, jisoo semakin curiga ada sesuatu yang terjadi padanya. Matanya tampak layu, seolah ia tidak tidur semalaman. Sepanjang perjalanan pun jisoo harus berusaha mencari topik agar mereka tidak berhenti mengobrol, karena chaeyoung hanya membisu.

"Haish, aku tidak pintar menyembunyikan apapun darimu. Kau benar-benar titisan anjing pelacak."

"Yyaaakk menurutmu aku seperti anjing? Chaeyoung mulutmu begitu biadab." Jisoo tak percaya ia kini disamakan dengan seekor anjing pelacak.

"Hahahaha.. Mianhae, kau sangat imut.. Inilah alasannya aku begitu nyaman saat berada didekatmu.." Tanpa disadari kalimat yang chaeyoung ucapkan membuat keduanya merasa canggung.

"Ehem." Jisoo berdehem untuk mencairkan suasana."Jadi, apa kau mau berbagi denganku?"

Saat ini keduanya sedang berada didalam mobil milik jisoo.

"Sebenarnya ini tentang suzy eonnie dan woo-jin."

"Hmmm.. Apakah ini tentang bae suzy ibu kandung woo-jin?"

"Mwo? Ba..bagai..bagaimana kau tau tentang semua ini?" Kini park chaeyoung tersedak ludahnya sendiri. Kenapa jisoo bisa tau fakta ini.

"Mau dengar penjelasanku?" Jisoo menyentuh tangan chaeyoung dan membawanya ke pipinya. Semburat merah kembali menghiasi pipi si gadis pirang. Chaeyoung akhirnya mengangguk dibawah mantra kim jisoo.

"Saat pertama kali aku tau tentang kau dan bae suzy.. Aku merasa ada sesuatu yang aneh dengannya.. Awalnya, aku tidak ingin terlalu jauh ikut campur dengan kehidupan pribadinya. Itu bukan gayaku.. Walaupun aku takut kau akan terpikat sosok bae suzy, aku bukanlah orang yang akan melakukan cara kotor untuk mendapatkan cinta. Saat itu, aku tidak sengaja melihat bae suzy dan park bogum. Kau kenal park bogum?"

"Park bogum.. Sepertinya aku pernah mendengar namanya. Siapa dia?"

"Dia laki-laki yang dijodohkan dengan suzy oleh orangtua mereka. Dan kebetulannya lagi park bogum adalah saudaraku dari ibuku."

"What? Kenapa dunia bisa sesempit ini? Lalu?"

"Ayah park bogum dan ibuku bersaudara. Sebagai saudara yang cukup dekat, kami setidaknya mengetahui tentang perjodohan ini. Dan dengan tidak sengaja aku mendengar bahwa bae suzy telah memiliki satu putra yang bernama seo woo-jin. Ditambah aku mendengar sendiri perdebatan antara bogum dan suzy saat itu. Dan itu tentang woo-jin. Dari situlah aku mengetahui semuanya."

Chaeyoung benar-benar serius mendengarkan jisoo menjelaskan, ia mencerna beberapa kata hingga akhirnya ia paham bagaimana sejarahnya jisoo bisa tau tentang ini. Ia mengedip-ngedipkan matanya dan berubah semakin sendu.

"Apa kau marah padaku? yang juga tidak memberitahumu kebenaran ini? Aku minta maaf chaeng.. Tapi bagiku, bae suzy yang lebih berhak dan harus menjelaskannya padamu."

I Wov U Jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang