25. Lalisa Hulk [M]

1.4K 129 2
                                    

Asan Medical Center.

Siang ini irene sengaja mampir ke rumah sakit untuk menemui seulgi. Mereka berdua telah sepakat untuk berkomitmen mulai sekarang. Irene percaya jika seulgi tidak main-main saat mengatakan dirinya ingin menikah dengannya.

Sejak saat itu, irene dan seulgi sudah seperti orang yang berpacaran. Mereka begitu lengket dan banyak menghabiskan waktu bersama.

Irene selama ini merasa bodoh karena baru mengetahui jika dokter jennie adalah kang seulgi. Seandainya mereka bertemu lebih cepat. Mungkinkah irene dan seulgi sudah menikah saat ini? Memikirkannya saja membuat irene memerah. Apa ini yang disebut jatuh cinta?

Kali ini irene datang membawa bekal makanan untuk mereka santap bersama. Irene sengaja membuatnya tadi pagi, berharap bisa menikmati makan siang bersama dikantor milik seulgi.

Karena, irene ingin memberikan kejutan pada kang seulgi ia tidak mengetuk pintu sama sekali. Ia mengendap-endap masuk kedalam. Saat ia masuk secara diam-diam seulgi sedang menelpon seseorang dengan berdiri membelakangi irene.

Begitu ia ingin memeluk tubuh sipemilik mata monolid itu, langkahnya terhenti saat mendengar kalimat seulgi.

"Eomma kumohon ini urusanku jangan pernah membahas perasaanku pada jennie yang telah lama hilang. Aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu untuk menjadikan jennie menantumu. Aku memiliki orang lain, dan sedang berusaha mencintainya."

Deg !

Begitu irene selesai mendengar kalimat seulgi, ia tidak sengaja menjatuhkan kotak bekal yang ia bawa untuk mereka berdua.

Prang...

Seulgi terkejut dengan suara benda yang jatuh dibelakangnya. Ia menengok ke belakang dan mendapati irene yang memandangnya dengan mata berkaca-kaca.

"Bae.." Gumam seulgi.

"Ma-maaf.. Aku tidak mengetuk terlebih dahulu. Aku permisi dokter kang."

Irene segera berjalan menuju pintu untuk keluar namun seulgi menahannya."Tunggu, kau mau kemana? Bahkan kau baru sampai."

"Aku harus kembali ke kantor, aku lupa memiliki pekerjaan yang tidak bisa ku tinggalkan."

Seulgi mencoba mencari tau apa yang sebenarnya ada dalam pikiran irene. Ia mengingat kejadian yang terjadi sebelum irene datang. Ia sedang mengobrol bersama eommanya ditelepon.

Apakah irene mendengar percakapan mereka? Apa ada kalimat yang salah ? Setelah ia mengingat semuanya, ia pikir ada yang salah di mengerti oleh irene.

"Bae kumohon duduklah dulu.. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu.. Kumohon, humm?" Tatapan mata milik seulgi selalu mampu menghipnotis irene. Irene segera mengangguk dan duduk dengan tenang.

"Apa kau salah faham dengan apa yang aku bicarakan tadi bersama eomma?" Tanya seulgi to the point.

Irene hanya diam dan diam. Ia serasa memiliki mulut yang kaku dan membeku.

"Bae.. Lihat mataku." Irene mengangkat pandangannya dan melihat mata milik seulgi.

"Aku akan jujur padamu. Dulu, saat jennie menjadi pasienku. Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Namun sejak awal aku tau jika jennie memiliki gadis bernama lili dihatinya. Dan itu tidak akan pudar dengan mudah. Nama lalisa itu seperti tato dijantung jennie. Sangat sulit untuk hilang. Aku mencoba bersabar dan menunggu lebih lama lagi, berharap jennie akan melupakan lilinya itu. Tapi kenyataan membawanya bertemu dengan cinta pertamanya kembali. Dan kau tau apa yang kurasakan? Seharusnya aku sakit saat itu. Melihat orang yang kucintai bahagia dengan yang lain. Dan aku salah, justru perasaan dihatiku terasa lega. Aku merasa lalisa memang seseorang yang paling pas untuk jennie."

I Wov U Jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang