Injun ku

386 29 1
                                    

"Kamu mau kemana?"tanya Renjun kala melihat Haechan bergegas keluar kelas tanpa menoleh padanya yang sudah ada di depan kelas.
"Eh halo, sayang ku. Aku mau pinjem buku ke perpustakaan"sapa Haechan dengan riang nya.
"Buku apa?"
"Buat tugas. Partner ku lagi ada kelas jadi aku yang minjem"

Renjun berjalan di samping Haechan, mengimbangi langkah si manis yang terkesan terburu-buru tapi langkah yang di gapai kecil-kecil. Lucu sekali.

"Partner kamu siapa?"tanya Renjun penasaran.
"Jeno"

Langkah Renjun terhenti. Wajahnya yang semula tersenyum kini berubah masam. Ia sangat tau siapa Jeno, lelaki yang mencoba mendekati Haechan nya bahkan setelah Haechan resmi menjadi kekasih nya.

"Kenapa mogok? Ayo dong, cinta"ajak Haechan.
"Partner nya bisa ganti nggak sih?"tanya Renjun kesal.
"Di undi itu tadi, mana bisa"
"Ngeselin banget. Kok bisa dari puluhan orang kamu dapetnya Jeno"omel Renjun.
"Mau aku jawab jodoh tapi takut kamu ngamuk jadi aku jawab kebetulan aja itu"kata Haechan lalu terkekeh.
"Di batin aja kenapa sih itu kalimat awalnya"
"Sayangku ini kenapa sih? Badmood banget. Emang salah Jeno apa?"tanya Haechan.
"Dia itu seneng banget nempel-nempel kamu. Nggak risih apa?"

Haechan mulai sibuk mengambil buku yang ia perlukan sambil sesekali melirik ke arah kekasihnya yang tetap saja mengekori nya.

"Duduk aja sana"usir Haechan.
"Nggak mood"
"Ngapain jadi ekor ku sih"ujar Haechan geli.
"Kamu di ikutin Jeno nggak risih, giliran aku yang ngikut kamu ngomel"gerutu Renjun lagi, mood nya tiba-tiba berubah jelek.
"Kita kan ketemu tiap hari. Bosen ah"
"Sayang ah!"

Haechan terkekeh, ia segera keluar perpustakaan setelah selesai meminjam buku yang ia butuhkan.

"Ganteng aku apa Jeno?"tanya Renjun tiba-tiba.
"Kamu"jawab Haechan tanpa menunggu lama.
"Yang ikhlas ih"
"Ya kalo ganteng Jeno, aku jadi pacarnya Jeno dong. Kan sekarang aku pacarnya kamu, aku milih kamu, jadi buat aku yang ganteng ya kamu"jawab Haechan setelah sampai di depan mobil Renjun.
"Terus kenapa mau di intilin Jeno?"
"Dia ganteng juga sih, buat cuci mata aja"canda Haechan lalu tertawa.
"Lee Haechan!!"
.
.
.
Acara hari ini sudah selesai, menyisakan beberapa mahasiswa yang memang masih enggan meninggalkan universitas termasuk Haechan, Renjun dan beberapa teman mereka. Hari ini universitas mereka mengadakan festival yang di adakan selama 4 hari.

"Baru hari pertama tapi udah seru aja ya"kata Chenle.
"Mau mantengin sampe hari terakhir ah"kata Haechan.
"Bilang aja mau liat orang-orang ganteng"sindir Mark.
"Kak! Tau aja sih"balas Haechan lalu mereka terbahak.

Renjun yang gemas segera mencubit pipi gembul sang kekasih sebelum menggigit pipi itu.

"Sakit!"seru Haechan kesal.
"Biar tau rasa"balas Renjun tak mau kalah.
"Nyenyenye"
"Eh tadi Jeno nyariin Lo tau, Chan"kata Chenle.
"Ngapain?"bukan Haechan tapi Renjun yang bertanya.
"Ya mana gue tau, nggak mau kepo gue"
"Kalo penting bakalan nyari lagi pasti"kata Haechan.
"Mau ngapain sih dia?"tanya Renjun kesal.
"Sayang, aku kan belum ketemu dia. Ya aku nggak tau juga dong"

Wajah Renjun sudah berubah kesal. Jeno itu selalu saja mengusik, ya meskipun tidak pernah melakukan hal yang benar-benar ingin memisahkan antara dirinya dan Haechan namun itu cukup membuat Renjun kesal.

"Pulang yuk, udah malem nih"ajak Haechan pada Renjun.

Tak menjawab namun lelaki keturunan China itu menurut, tangan nya mengambil alih tas Haechan lalu berjalan lebih dulu.

"Si tsundere lagi kambuh tuh. Pulang duluan ya besties"pamit Haechan.

Tinggal Mark, Chenle, Jaemin dan Jisung yang ada disana.

"Masih bisa haha hehe aja dia liat Renjun ngambek"kata Mark.
"Kapan sih Haechan panik? Dia ada masalah sama dosen aja masih bisa cengengesan"balas Jaemin.
"Renjun baru tau Jeno naksir Haechan udah macem kebakaran jenggot ya? Coba dia tau kalo bang Jaemin juga pernah suka sama pacarnya, nggak bakal bisa nongkrong bareng lagi kita"kata Jisung yang sejak tadi memilih untuk diam.
"Bisa jadi sih. Kemusuhan sama bang Jaemin nanti. Perang saudara di dalam rumah"tambah Chenle.
"Lagian sebenernya kan duluan Jaemin daripada Abang nya sendiri tapi dia nya nggak gercep"kata Mark.
"Cupu gitu tuh"

Echanie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang