Empat Belas

243 12 0
                                    



















Selamat membacaaa
⚠Typo bertebaran!⚠








1 yang menjadi fokus pandangannya, laki-laki yang duduk di kursi depan meja ayahnya, tunggu bukankah itu Grand Duke Axelle?!

"Resya, duduklah." Ucap Axton yang melihat putrinya masih betah berada berdiri di belakang pintu.

Resya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban lalu berjalan mendekat kearah kursi kosong yang berada di sebelah axelle.

"Ada apa ayah memanggilku?." Tanya resya.

"Ayah hanya ingin mempertemukan kalian saja agar kalian bisa menjadi lebih dekat satu sama lain, selanjutnya kalian bisa mengenalkan diri kalian masing-masing."

'si Axton apa-apaan banget sih anjir, gw sama si kanebo kering? Ga dulu deh males banget.' batin resya dongkol.

"Baiklah, jika begitu kami permisi dulu ayo resya." Ajak axelle lalu berjalan keluar dari ruangan axton menuju taman belakang diikuti resya yang mengikutinya seperti induk dan anak ayam dengan perasaan dongkol.

Sampai dimana axelle berhenti di salah satu bangku kosong dan duduk disana diikuti resya yang juga duduk disampingnya.

"Aku ing-"

"Aku me-"

"duluan." Ucap axelle.

"Tidak, Anda duluan saja."

"Hm." dehem axelle, ia mengeluarkan sebuah kertas yang dilipat persegi panjang dan menyodorkan kertas itu kepada resya.

"Apa ini?."

"Undangan."

"Undangan apa?."

"Kau akan tau nanti, buka setelah aku pergi."

"Pergi? Pergi dari dunia maksutnya?." Tanya resya, masa mau buka undangan harus nunggu orangnya pergi.

*****

"Hahahaha kau tau Emily hahahahahahaha mukanya lucu sekali seperti menahan berak hahahhahahah." Ucap resya dengan tawanya yang pecah

"Berak? Apa itu berak?." Tanya Emily dengan wajah polosnya.

Tawa resya berhenti seketika lalu menatap Emily gemas, "tidak ada, lupakan saja."

"Ah iya!." Resya beranjak dari duduknya berjalan menuju meja rias, ia mengambil secarik kertas berstampel kediaman Beckham yang sempat diberi oleh axelle di taman tadi.

Mata resya bergerak membaca setiap kata yang ditulis di kertas itu, what?! Besok? Demi Neptunus dia belum siap bertemu camer.

"Gila si Axel ni beneran gw besok ketemu camer? Kalo galak gimana anjir? Takwuttt banget lho." Gumam resya tak habis pikir dengan jalan pikiran axelle baru saja tadi pagi ia menentukan untuk menerima perjodohan itu ehh udah langsung diundang aja sama si axelle ga tau apa kalo si resya kejedag kejedug serrr.

"Apa isi dari suratnya tuan putri?."

"Undangan makan malam di kediaman becham, aku takut Emily aku belum siap untuk bertemu camer."

"Apa itu camer tuan putri?."

"Calon mertua."

"Kenapa tuan putri takut bertemu camer? Bukankah itu hal yang bagus untuk menjalin komunikasi di awal pendekatan sebelum menikah."

"Iya juga, tapii aku gugup."

"Tenang saja tuan putri cukup menarik nafas dan membuangnya lalu Anda cukup berpikir bahwa camer tidak semenyeramkan itu."

"Baiklah-baiklah." Apakah ia harus menepis bayangan-bayangan buruk tentang mertua yang cerewet, dan selalu mencari kesalahan menantunya.

Tiba-tiba bayangan nama Edgar terlintas di otaknya mengalihkan bayangan buruk tentang mertua.

"Ah iya, Emily apakah kau tau dimana kakakku?."

"Saya dengar-dengar pangeran Edgar ditugaskan pergi ke desa howelth untuk menyelesaikan masalah yang sedang melanda itu."

"Apa yang terjadi dengan desa itu?."

"Katanya di desa howelth sedang dilanda kekeringan dan hewan ternak yang hilang tiba-tiba lalu kembali dengan keadaan tak bernyawa dan tubuh yang sangat kurus."

Badan resya seketika merinding setelah mendengar pernyataan Emily, "bisa begitu ya? Apakah kau tahu tentang hewan ternak itu?."

Emily menggelengkan kepalanya, "tidak tuan putri, maka dari itu kaisar mengirim pangeran Edgar agar bertugas disana untuk melakukan penyelidikan."

"Begitu ya, Emily besok sore bantu aku bersiap untuk pergi ke kediaman Beckham ."

"Baik tuan putri."

*****

Di pasar, Silas dan juga Nathaniel masih berjalan-jalan memantau pasar dan juga memantau harga bahan pangan yang dijual oleh masyarakat Griezwel .

"Silas, apakah kau sudah mencatat apa yang aku bicarakan tadi?."

"Sudah semua pangeran."

"Baiklah, Silas tunjukkan padaku restoran yang digemari oleh masyarakat disini."

"Restoran tempat kita tinggalkan tadi adalah restoran yang paling disukai oleh masyarakat disini pangeran."

"Hm baiklah kita kesana saja, lagi pula aku juga penasaran dengan rasa masakan disana."

Di tengah perjalanan Nathaniel dan Silas  tak sengaja berpapasan dengan violeta di tengah keramaian pasar.

"Pangeran? Semoga anda hidup 1000 tahun lagi." Hormat violeta sembari membungkuk kepada Nathaniel.

"Apa yang sedang anda lakukan disini lady?.". Ucap Nathaniel dengan senyuman yang mengembang.

"Saya hanya berjalan-jalan di sekitar pasar saja sembari membeli barang yang sekiranya saya perlukan."

"Apakah Anda sudah makan?."

"Belum pangeran saya tidak sempat makan tadi karena terburu-buru untuk pergi ke pasar membeli beberapa benih bunga karena katanya benih bunga kali ini adalah benih dengan kualitas yang bagus dan hanya disediakan beberapa kantong benih saja."

'kesempatan bagus kali ini aku tidak akan menyia-nyiakannya.' batin Nathaniel

"Ah begitu, kebetulan saya juga belum makan sedari pagi jika seperti itu lebih baik kita makan bersama-sama saja bagaimana?."

"Eum apakah tidak apa-apa pangeran?."

"Tentu saja, mari." Ajak Nathaniel

"Baiklah." Jawab violeta sembari tersenyum

Mereka berdua berjalan beriringan seperti pasangan yang sedang kasmaran dengan canda tawa yang menghiasi perjalanan mereka.

Silas berjalan dibelakang mereka berdua dengan wajah masam dan seakan tidak suka dengan kehadiran violeta yang bersama dengan Nathaniel.

'dasar wanita licik, suatu hari nanti kebusukan mu akan terbongkar.' batin Silas kesal.

******

Maaf ya ges baru bisa up sekarang, soalnya aku akhir-akhir ini lagi sibuk p5 huhuhu~~

Minggu depan udah bisa up lancar kayak kemarin" lagi

Kira-kira apa ya yang dimaksud sama si Silas? Dan gimana ya pertemuan resya dengan sicamernya ini? Apakah bayangan si resya tentang camer akan terwujud? Atau malah sebaliknya?

Kuyy PANTENGIN terus...

Btw janlup vote ya

****

Grand Duke itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang