Lima

370 22 2
                                    


Haloooooo
Selamat membaca

















"Baiklah-baiklah anak ayah memang hebat!" Puji Axton lalu tertawa diikuti Edgar yang juga ikut tertawa, hangat itulah yang dirasakan resya saat ini.

'bisa ga sih kalo gw egois untuk tetap disini? Gw takut gw terlena dengan perlakuan tokoh-tokoh yang ada disini dan ga bisa ikhlas.' batinnya sedih.

Sesi makan malam telah selesai, Edgar Axton juga resya kembali ke aktivitas nya masing-masing. Saat ini resya tengah memandangi bintang dari balkon kamarnya.

"Sekarang keadaan tubuh gw gimana ya? Mami sama papi gimana ya? Apa gw bisa balik lagi ke dunia gw?." Monolognya.

"Tuan putri saya membawakan undangan untuk Anda." Ucap Emily girang.

Resya sontak menghadap belakang menatap Emily lalu menutup pintu balkon dan berjalan menuju Emily yang terlihat membawa sebuah undangan, "oh ya? Mana?."

"Ini tuan putri." Emily menyerahkan sebuah amplop yang berisi undangan kepada resya.

'ini kan logo playstasion eh maksudnya logo lambang kediaman Madison?.' batin resya, ia membuka amplop itu dan membaca kertas yang berada di dalam amplop itu.

"Apa isinya tuan putri?." Kepo Emily.

"Undangan minum teh." Ucap resya.

'apa iya gw harus ikut? Wait deh kan di novel ga ada ceritanya resya diberi undangan minum teh? Jangan-jangan ni alur udah berubah lagi? Aduh gawat!." Batin resya.

"Tuan putri."

"Tuan putri."

"Eh iya? Ada apa?." Tanya resya yang sadar akan lamunannya.

"Apakah tuan putri akan pergi kesana?."

"Aku takut, jika disana aku hanya akan dijadikan bahan olokan emily." Ucap resya yang tengah bimbang ia tidak takut jika ia di olok-olok namun ia takut jika akan merubah alur lebih jauh lagi dari semestinya.

"Saya tau tuan putri kuat, ayo lawan mereka semua tuan putri saya selalu berada di samping anda." Ucap Emily.

"Terima kasih Emily, sepertinya aku akan kesana besok bangunkan aku pagi-pagi  karena aku harus sudah sampai jam 8 nanti." Ucap resya.

"Baik tuan putri."

'semoga aja keputusan gw ini tepat' batinnya.

"Pergilah emily, aku tau kau lelah tidurlah aku juga akan tidur."

"Baik tuan putri saya akan pergi, selamat malam." Jawab Emily lalu membungkuk hormat.

"Selamat malam." Jawab resya, melihat Emily sudah pergi ia segera merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk sambil sesekali menghela nafas lelah.

"Hm, semoga besok bakalan baik-baik aja." Monolognya lalu memejamkan matanya terlelap ke dalam alam mimpi.

***

Resya telah siap dengan gaun berwarna ungu muda dan rambut yang digerai menambah kesan anggunnya, ia berjalan menuju ruang makan untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan sedari tadi.

"Sabar ya nak! Mami akan memberi mu makan." Resya mengelus perutnya yang sedari tadi keroncongan .

Brak!

"Selamat pagi dunia tipu-tipu!." Ucap resya lalu segera berjalan kearah samping Edgar dan duduk disana.

"Hm bisakah kau tidak membuat ayahmu ini kaget? Untung saja ayah tidak mempunyai sakit jantung." ucap Axton cukup bersabar dengan kelakuan baru resya.

Grand Duke itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang